Liga Inggris: Pep Guardiola Mengakui Manchester City Kerepotan Hadapi 4 Bomber Liverpool

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 09 Nov 2020, 19:00 WIB
Pemain Liverpool, Mohamed Salah (tengah), mendapat penjagaan ketat pada laga melawan Manchester City di Stadion Etihad, Senin (9/11/2020) dini hari WIB. (AFP/Shaun Botteril)

Bola.com, Jakarta - Manchester City dan Liverpool memang bermain imbang 1-1 dalam laga pekan kedelapan Premier League di Etihad Stadium, Minggu (8/11/2020). Namun, tim tuan rumah cukup kerepotan menghadapi The Reds yang datang dengan mengandalkan empat penyerang di lini depan.

Dalam bursa transfer musim panas lalu, Liverpool mendatangkan Diogo Jota dari Wolverhampton. Banyak yang meyakini pemain Portugal itu direkrut agar Jurgen Klopp bisa melakukan rotasi untuk trio lini depannya, Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah.

Advertisement

Jota berhasil memberikan performa yang jauh melampaui harapan. Publik beranggapan Jota lebih baik dari Firmino, terutama dari segi produktivitas. Namun, Jurgen Klopp tetap menganggap Firmino sebagai pemain kunci yang dimilikinya.

Klopp pun merombak formasi Liverpool demi bisa mengakomodasi keinginannya itu. Manajer asal Jerman itu mengurangi jumlah gelandang agar bisa memainkan empat penyerang sekaligus sejak menit awal dalam formasi 4-2-3-1. Namun, hasilnya tidak sesuai dengan yang sudah dibayangkan.

Video

2 dari 3 halaman

4 Penyerang Liverpool Merepotkan

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola melihat para pemainnya berlatih di City Football Academy di Manchester, Inggris barat laut (25/2/2020). City akan bertanding melawan Real Madrid pada leg pertama babak 16 Liga Champions di Bernabeu. (AFP Photo/Jon Super)

Menggunakan empat penyerang tersebut sekaligus tentu akan meningkatkan produktivitas Liverpool dalam mencetak gol. Namun, yang terjadi sebaliknya, mereka hanya bisa mencetak satu gol kala melawan Manchester City.

Kendati demikian, ada satu kabar positif dari perubahan ini. Josep Guardiola selaku manajer Manchester City mengakui timnya kerepotan untuk membendung permainan keempat bomber The Reds.

"Tidak mudah untuk bertahan melawan Liverpool, normalnya mereka memiliki tiga pemain di lini depan dan sekarang menjadi empat," ujar Guardiola kepada Sky Sports usai pertandingan.

"Mereka berlari di belakang lini bertahan dan Anda tidak bisa tetap berada di sana, dan mereka bermain di antara para pemain," lanjutnya.

3 dari 3 halaman

Mampu Menyesuaikan Diri

Gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne melakukan tendangan penalti ke gawang Liverpool pada pertandingan Liga Inggris pekan ke-8 di Etihad Stadium, Minggu (8/11/2020). City gagal mengalahkan Liverpool dan harus puas berbagi angka setelah bermain imbang 1-1. (Clive Brunskill/Pool via AP)

Beruntung, Guardiola masih punya akal untuk membendung keempat penyerang Liverpool tersebut. Seandainya Kevin de Bruyne bisa mengeksekusi penalti dengan baik, mungkin The Citizens punya peluang besar untuk meraih kemenangan.

"Tidak mudah untuk menghadapi Liverpool, tapi kami bisa sedikit menyesuaikan diri dan punya keberanian yang lebih besar untuk tetap menerapkan garis pertahanan tinggi," ujar mantan pelatih Barcelona tersebut.

"Kami menciptakan gol yang bagus dan sayangnya gagal memanfaatkan penalti. Dalam pertandingan menghadapi lawan seperti Liverpool, jika Anda gagal mengeksekusi penalti, rasanya akan makin sulit," pungkasnya.

Sekarang Guardiola punya waktu lebih untuk menyusun alternatif strategi yang matang untuk menghadapi tim-tim seperti Liverpool. Sebab pertandingan berikutnya baru akan digelar pada 22 November mendatang dengan Tottenham sebagai lawan.

Sumber: Goal International

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, published 9/11/2020)

Berita Terkait