Alasan Kuat PSIS Ingin Shopee Liga 1 2020 Sebaiknya Berakhir

oleh Vincentius Atmaja diperbarui 10 Nov 2020, 23:00 WIB
Logo PSIS Semarang. (Bola.com/Dody Iryawan)

Bola.com, Semarang - PSIS Semarang ikut menyuarakan aspirasi Shopee Liga 1 2020 sebaiknya diakhiri. Sementara, PSSI dan operator kompetisi resmi menunda kembali pelaksanaan kompetisi menjadi bulan Februari tahun 2021.

Wacananya adalah tajuk kompetisi musim 2020-2021 karena musim 2020 baru berjalan tiga pertandingan. Ada kemungkinan lain, kompetisi resmi untuk tahun 2021 bisa bergulir setelahnya, atau setelah Piala Dunia U-20.

Advertisement

Bagi PSIS, wacana tersebut justru membuat kacau dan bertele-tele. GM PSIS, Wahyu Winarto beranggapan, alangkah baiknya kegiatan kompetisi untuk 2021 hanya satu kali pelaksanaan, praktis untuk yang musim 2020 sudah dianggap gugur.

"Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, bahwa liga musim 2020 ini sudah begitu banyak hambatannya. Desember besok jelas tidak mungkin karena agenda pilkada serentak. Januari juga sudah masuk tahun baru," katanya , Selasa (10/11/2020).

"Kemudian tahun 2021 ada dua agenda olahraga besar di Indonesia. Piala Dunia U-20 dan PON. Belum lagi saat memasuki bulan Ramadhan dan lebaran. Ya menurut saya Liga 1 2020 berakhir saja," kata Wahyu Winarto.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Lebih Bijaksana

Ribuan suporter PSIS Semarang, Panser Biru saat menyaksikan laga kontra Arema FC di Stadion Moch Soebroto, Magelang (14/3/2020). (Bola.com/Vincentius Atmaja)

Pria yang akrab disapa Liluk ini menambahkan bahwa sebaiknya PSSI maupun PT LIB kembali menampung berbagai aspirasi dari banyak pihak. Terutama usulan agar kompetisi di tahun 2020 yang seharusnya diakhiri.

Khususnya banyak hal yang menjadi pertimbangan mengapa tidak sedikit pihak meminta adanya kompetisi baru di tahun depan. Seperti halnya usulan dari kalangan suporter, agar klub bisa mereset ulang persiapan dan hal teknis lainnya.

"Harusnya PSSI lebih bijak menyelesaikan dan memberikan kepastian, serta memikirkan klub yang sudah mengalami kerugian tidak sedikit," beber Liluk. 

Berita Terkait