Pemain Terbaik dan Terburuk pada Laga Leicester City Vs Chelsea di Liga Inggris

oleh Rizki Hidayat diperbarui 20 Jan 2021, 16:45 WIB
Gelandang Leicester City, Wilfred Ndidi (kedua kiri) berselebrasi dengan rekan-rekannya usai mencetak gol ke gawang Chelsea pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion King Power, Rabu (20/1/2021). Leicester menang atas Chelsea 2-0. (AP Photo/Rui Vieira, Pool)

Bola.com, Leicester - Leicester City meraih kemenangan 2-0 atas Chelsea pada laga tunda pekan ke-18 Premier League, di King Power Stadium, Rabu (20/1/2021) dini hari WIB. Sejumlah pemain tampil bagus dan beberapa diantaranya bermain jelek.

Leicester berhasil unggul lebih dulu ketika laga baru berjalan enam menit. Wilfried Ndidi sukses membobol gawang The Blues yang dikawal Edouard Mendy lewat tembakan dari luar kotak penalti.

Advertisement

The Foxes harus menanti hingga menit ke-41 untuk mencetak gol keduanya. Umpan Marc Albrighton mengarah tepat ke Jamie Vardy, namun gagal menyambutnya lantaran diganggu Antonio Rudiger. Meski begitu, bola jatuh ke kaki James Maddison yang tanpa ragu menjebol gawang Chelsea.

Ada lima pemain yang pantas mendapatkan embel-embel terbaik dan terburuk pada laga Leicester City versus Chelsea. Siapa saja mereka? Berikut ini adalah ulasannya berdasarkan statistik versi Whoscored.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 6 halaman

Terbaik - Marc Albrighton

Bek Chelsea, Ben Chilwell membawa bola dari kejaran gelandang Leicester City, Marc Albrighton pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion King Power, Rabu (20/1/2021). Leicester City mengumpulkan 38 poin selisih satu poin dari peringkat dua Manchester United. (Michael Regan/Pool via AP)

Whoscored memberikan rating 8,2 sekaligus menetapkan Marc Albrighton sebagai man of the match pada pertandingan kali ini. Pemain berusia 31 tahun itu berjasa menjadi kreator gol James Maddison.

Albrighton menghasilkan tiga key pass, serta melakukan 25 operan dengan akurasi sebesar 84 persen. Dia juga melakukan empat percobaan menggiring bola yang sayangnya hanya sekali bisa melewati kawalan pemain lawan.

Marc Albrighton juga memiliki kontribusi terhadap lini pertahanan kendati bermain sebagai winger. Albrighton melakukan dua kali duel udara di area pertahanan sendiri, dan juga tiga percobaan menjegal pemain lawan.

 

3 dari 6 halaman

Terburuk - Kai Havertz

Pemain Chelsea, Kai Havertz, mengejar bola saat melawan Brighton and Hove Albion pada laga Premier League di Stadion Amex, Selasa (15/9/2020). The Blues menang dengan skor 3-1. (Glynn Kirk/Pool via AP)

Kai Havertz tidak memberikan kontribusi yang signifikan buat Chelsea. Sehingga tidak heran kalau dirinya menjadi satu di antara pemain yang mendapatkan label terburuk.

Bermain sebagai gelandang serang dalam skema 4-2-3-1, pemain berusia 21 tahun tersebut tak mampu melepaskan satupun tembakan ke gawang Leicester. Havertz pun hanya melakukan 35 operan dengan tingkat akurasi 71 persen saja.

Lebih lanjut, pemain Timnas Jerman itu melakukan satu kali upaya menggiring bola, tiga kali duel di udara, serta tiga kali percobaan menjegal pemain lawan. Bukan performa sepadan dengan harga pembeliannya dari Bayer Leverkusen yang mencapai angka 62 juta poundsterling.

 

4 dari 6 halaman

Terbaik - James Maddison

Gelandang Leicester City, James Maddison (tengah) melakukan selebrasi usai mencetak gol pertama timnya ke gawang Southampton dalam laga lanjutan Liga Inggris 2020/21 pekan ke-18 di King Power Stadium, Sabtu (16/1/2021). Leicester City menang 2-0 atas Southampton. (AFP/Alex pantling/Pool)

Tidak heran kalau James Maddison menjadi pemain yang diincar oleh banyak klub raksasa Inggris. Pria berumur 24 tahun tersebut menghasilkan performa yang gemilang dalam pertandingan kali ini.

Maddison berhasil mencetak satu gol. Jika di total, dia berhasil melepaskan tiga tembakan, dan satu di antaranya bisa saja menghasilkan gol kalau bidikan sang pemain tak membentur mistar gawang.

Dia menjadi pengedar bola yang baik dalam pertandingan kali ini. Menurut catatan Whoscored, Maddison membuat 26 operan dengan tingkat akurasi mencapai 92 persen. Selain itu, dia melakukan empat percobaan menggiring bola serta empat percobaan menjegal pemain lawan.

 

5 dari 6 halaman

Terburuk - Ben Chilwell

Ben Chilwell Timothy dan Castagne pada laga Liga Inggris antara Leicester City dan Chelsea di Stadion King Power di Leicester, Inggris, Selasa, 19 Januari 2021. (Michael Regan / Pool melalui AP)

Biasanya, Chilwell menjadi salah satu penampil terbaik The Blues kendati performa tim keseluruhan mengecewakan. Tetapi pada laga ini, ia tidak memberikan kontribusi yang signifikan buat klub besutan Frank Lampard tersebut.

Chilwell melepaskan total 58 operan dengan tingkat akurasi mencapai 83 persen. Dia juga jarang menggiring bola, di mana hanya mencatatkan satu kali dribbling dalam laga kali ini.

Kemudian, Chilwell hanya melakukan dua kali duel udara di wilayah pertahanan lawan, tiga kali upaya menjegal musuh, serta dua kali sapuan.

 

6 dari 6 halaman

Terbaik - Kasper Schmeichel

Kiper Leicester City, Kasper Schmeichel (kanan) dan striker Jamie Vardy bersalaman menjelang dimulainya laga lanjutan Liga Inggris 2020/21 pekan ke-18 melawan Southampton di King Power Stadium, Sabtu (16/1/2021). Leicester City menang 2-0 atas Southampton. (AFP/Alex pantling/Pool)

Menurut catatan, Chelsea melepaskan sembilan tembakan yang lima di antaranya berhasil menemui sasaran. Selain itu, mereka juga menorehkan penguasaan bola sebesar 65 persen. Terlihat bahwa The Blues cukup dominan.

Lima tembakan tepat sasaran sejatinya sudah cukup untuk menghasilkan paling tidak satu gol buat Chelsea. Sayangnya, semua upayanya berhasil digagalkan oleh Kasper Schmeichel yang tampil gemilang.

Penampilannya cukup impresif hingga Whoscored memberi rating 7,9 untuk kiper berusia 34 tahun tersebut. Dia menjadi pemain terbaik ketiga setelah Marc Albrighton dan James Maddison.

Sumber: Whoscored

Disadur dari: Bola.net (Penulis: Yaumil Azis/Published: 20/1/2021)

Berita Terkait