5 Blunder Elementer yang Dilakukan Barcelona sehingga Gagal Menyegel Gelar La Liga Spanyol

oleh Ario Yosia diperbarui 19 Mei 2021, 10:10 WIB
Barcelona - Ilustrasi Ronald Koeman dan bintang-bintang Barcelona manyun (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Musim Barcelona telah berakhir dengan kekecewaan. Tim Catalan tersingkir dari persaingan juara La Liga setelah kekalahan mengecewakan dari Celta Vigo di dua laga terakhir.

Mereka hanya jadi penonton persaingan Atletico Madrid dan Real Madrid.

Advertisement

Masa depan Ronald Koeman sebagai pelatih menjadi tanda tanya. Legenda Barcelona, Xavi dilaporkan akan mengambil alih tugasnya untuk musim depan. Masa depan Lionel Messi juga sedang ada di titik krusial, dengan kontraknya akan berakhir pada musim panas.

Belum ada tanda-tanda ia bakal meneken perpanjangan kontrak. Investasi besar harus dilakukan agar Barcelona kembali ke puncak musim depan.

Apa sih kesalahan-kesalahan yang dilakukan Barcelona sehingga mereka menjalani musim yang buruk?

 

Video

2 dari 6 halaman

Menukar Arthur Melo dengan Miralem Pjanic

Gelandang Barcelona, Miralem Pjanic, berebut bola dengan penyerang Ferencvaros, Myrto Uzuni, pada laga lanjutan Liga Champions di Puskas Arena, Kamis (3/12/2020) dini hari WIB. Barcelona menang 3-0 atas Ferencvaros. (AFP/Attila Kisbenedek)

Arthur Melo dan Miralem Pjanic bertukar klub bisa dibilang dalam kesepakatan paling kontroversial musim panas lalu. Arthur bergabung dengan Juventus dan Pjanic merapat ke Barcelona.

Kesepakatan pertukaran tidak diterima dengan baik oleh penggemar Barcelona. Arthur dianggap sebagai bagian penting dari perombakan Barcelona, dan menukar pemain berusia 24 tahun itu dengan Pjanic yang berusia 31 tahun menimbulkan kecurigaan, terutama setelah spesifikasi keuangan dari kesepakatan itu dirilis.

Hampir satu musim kemudian, kedua pemain tersebut kesulitan untuk bermain di klubnya masing-masing. Arthur hanya membuat 13 pertandingan Serie A untuk Juventus.

Sementara Pjanic bernasib lebih buruk, membuat hanya enam penampilan buat Barcelona di La Liga. Jika Juventus memutuskan untuk menjual pemain Brasil itu di musim panas, mereka akan mendapatkan kembali sebagian dari uang yang mereka bayarkan untuk mendapatkannya. Sayangnya, Barcelona tidak akan bisa melakukan hal yang sama terhadap Pjanic.

3 dari 6 halaman

Menyia-nyiakan Pemain Muda Berbakat

Pemain Barcelona, Riqui Puig (kiri) mengecoh pemain Rayo Vallecano pada laga babak 16 Besar Copa del Rey di Vallecas stadium, Madrid, Kamis (28/1/2021). (Foto: AP/Manu Fernandez)

Merupakan penilaian yang adil untuk mengatakan bahwa akademi La Masia Barcelona yang terkenal telah mengering dalam beberapa tahun terakhir. Mereka kesulitan mencetak pemain-pemain bagus buat diberdayakan Barcelona.

Riqui Puig seharusnya mematahkan mantra itu. Pemain berbakat berperingkat tinggi di Barcelona B dianggap sebagai bintang masa depan Barcelona. Puig pengumpan yang sangat baik dengan kreativitas yang ciamik yang akan mendominasi area lini tengah selama bertahun-tahun yang akan datang.

Pemain berusia 21 tahun itu jelas tidak disukai oleh Ronald Koeman. Puig hampir tidak tampil di bawah manajer Belanda, dan hanya membuat dua penampilan sebagai starter di La Liga dengan torehan satu gol.

Selain Puig, penyerang muda Portugal Francisco Trincao, yang direkrut dari Braga musim panas lalu dengan bayaran £ 28 juta, juga hanya tampil dua kali sebagai starter. Trincao telah digunakan 25 kali dari bangku cadangan dan telah dikaitkan dengan kepindahan.

4 dari 6 halaman

Minim Investasi Bek

Striker Levante, Enis Bardhi (atas) berebut bola dengan bek Barcelona, Gerard Pique dalam laga lanjutan Liga Spanyol 2020/2021 pekan ke-36 di Ciutat de Valencia Stadium, Valencia, Selasa (11/5/2021). Levante bermain imbang 3-3 dengan Barcelona. (AFP/Jose Jordan)

Barcelona, karena kendala keuangan, tidak dapat menghabiskan banyak uang musim panas lalu. Namun, seiring berjalannya musim, menjadi bukti bahwa mereka seharusnya berani berinvestasi untuk bek tengah baru.

Gerard Pique yang berusia 34 tahun mungkin masih menjadi bek paling penting di lini belakang Barcelona. Pemain Prancis Clement Lenglet dan Samuel Umtiti telah mengalami musim-musim yang buruk, dan tanggung jawab jatuh pada pemain berusia 22 tahun Ronald Araujo dan Oscar Mingueza.

Mingueza dan Araujo tampil mengesankan namun tak konsisten. Umtiti tampaknya akan pergi musim panas ini, sementara keputusan harus diambil pada Lenglet.

Bek tengah Manchester City Eric Garcia tiba dengan status bebas transfer. Namun kehadiran pemain berusia 20 tahun itu tidaklah cukup. Barcelona butuh dua hingga tiga pemain bertahan lain untuk memperbaiki keroposnya poros belakang.

5 dari 6 halaman

Tanggung Jawab Berlebihan ke Pemain Belia

Striker Barcelona, Lionel Messi, berusaha mengontrol bola saat melawan Villareal pada laga Liga Spanyol di Stadion Camp Nou, Senin (28/9/2020). Barcelona menang dengan skor 4-0. (AP Photo/Joan Monfort)

Ketika Barcelona menjual pemain seperti Luis Suarez, Arturo Vidal, Nelson Semedo dan Ivan Rakitic musim panas lalu, dipandang sebagai skenario yang ideal untuk mencoba dan memberi pemain muda kesempatan untuk bersinar.

Namun, ada ketergantungan berlebihan pada bintang-bintang muda seperti Pedri dan Ansu Fati. Fati memulai musim dengan performa sensasional, mencetak 5 gol dalam 10 pertandingan di semua kompetisi sebelum cedera berar. Pedri, yang direkrut musim panas lalu dari Las Palmas, telah menjadi salah satu pemain muda terbaik dunia musim ini.

Pemain berusia 18 tahun ini telah membuat 52 penampilan di semua kompetisi untuk Barcelona dan terkesan dengan penampilannya. Selain Pedri dan Fati, bek sayap berusia 20 tahun Sergino Dest, dibeli dari Ajax musim panas lalu dengan bayaran £ 19 juta, serta bek tengah Mingueza dan Araujo, semuanya tampil secara konsisten.

Namun, kematangan mereka di laga-laga krusial masih jadi PR besar. Tim bisa dibilang minim pemain bermental juara yang bisa mengatasi tekanan laga-laga berat.

6 dari 6 halaman

Menjual Suarez

Striker Atletico Madrid, Luis Suarez, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Osasuna pada laga Liga Spanyol di Stadion Wanda Metropolitano, Minggu (16/5/2021). Atletico Madrid menang dengan skor 2-1. (AFP/Gabriel Bouys)

Banyak orang dibuat terheran-heran ketika legenda Barcelona Luis Suarez dijual ke rival domestik Atletico Madrid musim panas lalu.

Suarez telah membuat 283 penampilan di semua kompetisi untuk Barcelona, mencetak 198 gol, dan penjualannya tidak diterima dengan baik oleh Lionel Messi. Pemain berusia 34 tahun itu telah menunjukkan musim ini mengapa Messi enggan melihatnya pergi, terutama ke Atletico Madrid.

Atletico Madrid berada di puncak klasemen La Liga, unggul dua poin dari Real Madrid dengan satu pertandingan tersisa. Suarez telah mencetak 20 gol liga untuk pasukan Diego Simeone, termasuk gol penentu kemenangan melawan Osasuna akhir pekan lalu.

Sementara itu, Barcelona telah resmi tersingkir dari perburuan liga dan sekarang harus menermia kenyataan finis di urutan ke-3 di pentas kompetisi.

Sumber: Sportskeeda

Berita Terkait