Menerka Kuda Hitam di BRI Liga 1: Arema FC Bakal Mengejutkan?

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 18 Agu 2021, 11:30 WIB
Liga 1 - Ilustrasi Logo Arema FC BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Dalam setiap kompetisi olahraga biasanya kandidat juara menjadi perbincangan menarik, tak terkecuali di sepak bola. Namun, selain mereka yang punya potensi untuk juara, kehadiran kuda hitam juga kerap tak bisa terabaikan. Seperti halnya di BRI Liga 1 2021/2022 mendatang. Beberapa tim dinilai potensial untuk menjadi juara, tapi tak sedikit yang juga bisa mengejutkan sebagai kuda hitam.

Kuda hitam adalah istilah yang digunakan dalam sebuah persaingan atau kompetisi, di mana ada sebuah pihak yang di atas kertas tidak ada yang meyakini tapi punya peluang untuk mengejutkan pada akhirnya.

Advertisement

Sebagai contoh, Republik Ceska menjadi kuda hitam di Euro 1996, di mana mereka mampu melangkah ke final hingga akhirnya kalah dari Jerman di pertandingan puncak.

Bicara sepak bola Indonesia, tentu ada beberapa klub yang pernah menyandang status ini. Bhayangkara FC dan Arema FC rasanya cocok untuk predikat ini.

Khusus untuk Arema FC, tim berjulukan Singo Edan itu terakhir kali menjadi juara kompetisi Indonesia adalah pada 2010. Namun, mereka mampu membuat kejutan ketika tampil di turnamen pramusim, di mana Arema FC sukses menjuarai Piala Presiden 2017 dan 2019.

Bicara BRI Liga 1 2021/2022, Arema FC boleh dibilang punya potensi untuk menjadi kuda hitam. Arema FC pada musim ini kedatangan seorang Presiden klub baru bernama Gilang Widya Pramana.

Soal komposisi skuad saat ini, Arema FC tak banyak melakukan perubahan atau pembelian pemain lokal berstatus bintang. Hanya Diego Michiels yang bisa dibilang cukup mentereng yang didatangkan pada awal musim ini.

Sementara untuk pos pemain asing, Arema FC tak membawa satu pun pemain yang sudah terbukti kualitasnya di sepak bola Indonesia. Singo Edan merekrut pemain-pemain asing baru yang memang direkomendasikan oleh sang pelatih, Eduardo Almeida.

Komposisi pemain asing yang belum terbukti membuat Arema FC boleh dibilang bakal 'coba-coba' pada putaran pertama kompetisi BRI Liga 1 2021/2022. Dan bukan tidak mungkin jika putaran pertama tidak berjalan sesuai rencana, perubahan besar dilakukan pada tengah musim.

Dukungan finansial yang besar dari Gilang Widya Pramana ada di belakang Arema FC. Seperti berstrategi, memang dana besar pengusaha asal Malang itu tak langsung digelontorkan pada awal musim BRI Liga 1 2021/2022. Namun, bukan tidak mungkin saat Eduardo Almeida membutuhkan sebuah perubahan signifikan dalam skuadnya, Gilang akan langsung mengabulkannya.

Video

2 dari 2 halaman

Tren Papan Atas Bhayangkara FC

Liga 1 - Ilustrasi Logo Bhayangkara FC BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bhayangkara FC juga layak untuk menjadi kuda hitam di BRI Liga 1 2021/2022. Bagaimana tidak, tim bentukan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) itu punya sejumlah pemain bintang yang sebenarnya bisa mengangkat prestasi tim. Namun, tim ini memang kerap tidak difavoritkan untuk menjadi juara.

Satu alasan pasti mengapa tim ini tidak difavoritkan menjadi juara karena Bhayangkara FC tidak memiliki basis suporter sebesar tim-tim lain, terutama tim tradisional era Perserikatan seperti Persija, Persib, ataupun Persebaya.

Jika bicara soal komposisi skuad, Bhayangkara FC punya materi yang cukup mumpuni. Kehadiran kiper kelas Timnas Indonesia, Awan Setho, kemudian sejumlah pemain bintang lain seperti Andik Vermansah dan Evan Dimas, seharusnya bisa membuat tim ini jadi favorit juara.

Bahkan satu hal yang menarik dari Bhayangkara FC adalah sejak era Liga 1 dimulai pada 2017, di mana mereka berhasil menjadi juara pada musim pertama itu, tim berjulukan The Guardians ini selalu berada di papan atas pada akhir musim.

Setelah menjadi juara pada Liga 1 2017, Bhayangkara FC finis di peringkat ketiga pada saat Persija menjuarai Liga 1 2018. Kemudian pada Liga 1 2019, Bhayangkara FC finis di peringkat keempat, di bawah Bali United, Persebaya Surabaya, dan Persipura Jayapura.

Bersama pelatih asal Irlandia Utara, Paul Munster, bukan tidak mungkin Bhayangkara FC bisa tetap mempertahankan posisinya di papan atas atau menjadi kandidat juara pada akhir musim BRI Liga 1 2021/2022.