Rapor Starting XI Manchester United Melawan Chelsea: Saatnya Berterima Kasih Lagi kepada David de Gea

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 29 Nov 2021, 11:57 WIB
Pemain Manchester United, Cristiano Ronaldo, memprotes wasit yang memimpin duel Liga Inggris di markas Chelsea, Stamford Bridge, Minggu (28/11/2021). (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Bola.com, Jakarta - Manchester United berambisi memetik tiga poin bertemu Chelsea pada lanjutan Liga Inggris di Stamford Bridge, Minggu (28/11/2021). Namun yang mereka dapatkan hanyalah hasil imbang.

Pertandingan yang berlangsung di markas Chelsea, Stamford Bridge, tersebut berakhir dengan kedudukan imbang 1-1. The Red Devils sempat unggul lebih dulu lewat Jadon Sancho, sebelum Chelsea menyamakan skor melalui Jorginho.

Advertisement

Chelsea mendominasi laga atas Manchester United, namun skor 0-0 bertahan hingga babak pertama usai.

Laga itu berakhir dengan skor 1-1. Tim Setan Merah mencetak gol melalui Jadon Sancho (50') dan Chelsea menyamakan skor pada menit ke-69' via tendangan penalti Jorginho.

Lantas, bagaimana rapor pemain Manchester United dalam pertandingan melawan pemuncak klasemen sementara itu?

2 dari 12 halaman

David de Gea

Manchester United - David de Gea (Bola.com/Adreanus Titus)

Tanpa De Gea, Manchester United mungkin sudah kalah dengan skor yang mencolok di pertandingan kali ini. Kiper asal Spanyol tersebut membuat barisan penyerangan Chelsea frustrasi dan membukukan lima penyelamatan.

Posisi: Kiper

Menit bermain: 90

Penyelamatan: 3

Rapor pemain: 7.2

3 dari 12 halaman

Aaron Wan-Bissaka

Aaron Wan-Bissaka memainkan 11 pertandingan penuh pada musim ini dengan mecatatkan 990 menit bermain. Ia bermain kokoh saat bertahan dengan membuat 1,4 intersep, 1,3 sapuan, dan 0,6 pelanggaran. Namun, kontribusinya dalam penyerangan hanya membuat 0,5 umpan silang per laga. (AFP/Paul Ellis)

Sayangnya, penampilan Wan-Bissaka harus tercoreng oleh pelanggaran yang dilakukan terhadap Thiago Silva di kotak terlarang. Itulah penyebab Chelsea bisa mendapatkan hadiah penalti yang berhasil dikonversi jadi gol oleh Jorginho. 

Secara keseluruhan, penampilan Wan-Bissaka di sisi kanan pertahanan terbilang cukup solid. Ia menjalankan perannya sebagai wingback dengan beberapa statistik yang memukau. Andai tidak menyebabkan penalti, ia bisa jadi man of the match di laga ini.

Posisi: Bek kanan

Menit bermain: 90

Tekel/intersep/sapuan: 3/5/0

Rapor pemain: 7.0

4 dari 12 halaman

Victor Lindelof

Victor Lindelof. Beberapa kali kesulitan mengawal pergerakan Gabriel Jesus dan Bernardo Silva. Ia pun hampir membuat gol bunuh diri yang dapat diselamatkan oleh aksi gemilang David De Gea. Layak diberi nlai 4. (AFP/Oli Scarff)

 

Satu kunci yang membuat benteng Manchester United begitu sulit untuk ditembus adalah skema zone-marking. Para beknya tidak begitu agresif dan membiarkan para penyerang Chelsea melakukan kesalahan sendiri, lalu merebut bola. 

Skema ini terlihat dari sembilan kali sapuan yang dilakukan olehnya. Namun penampilan Lindelof gagal mengesankan Whoscored yang hanya memberinya rating 6.6. Ia harusnya bisa mendapatkan angka yang lebih baik.

Posisi: Bek sentral

Menit bermain: 90

Tekel/intersep/sapuan: 0/9/1

Rapor pemain: 6.6

5 dari 12 halaman

Eric Bailly

Eric Bailly. Akibat sering dilanda cedera, perlahan ia mulai tergusur dari skuat utama Mancester United sejak musim lalu. Situasi menjadi lebih rumit usai kedatangan Raphael Varane. Dengan harga hanya 10 juta euro, Newcastle United diyakini akan bergerak cepat menariknya. (AFP/Pool/Adam Warzawa)

Seperti Lindelof, Eric Bailly seharusnya bisa mendapatkan rating yang lebih baik. Ia punya kontribusi besar dalam membentuk benteng pertahanan Manchester United begitu rapat hingga sulit buat ditembus. 

Bailly sedikit lebih agresif, karena mampu mencatatkan total dua tekel berhasil dari dua percobaan.

Posisi: Bek Sentral

Menit bermain: 90

Tekel/intersep/sapuan: 2/6/1

Rapor pemain: 6.7 

6 dari 12 halaman

Alex Telles

Alex Telles baru dimainkan oleh pelatih Ole Gunnar Solskjaer sebanyak tiga kali pada musim ini. Telles diketahui sering mendapatkan cedera pada musim ini. Pemain 28 tahun tersebut juga tercatat melakoni laga Derby Manchester di 17 menit akhir pertandingan. (AFP/Pool/Alex Livesey)

Chelsea memusatkan permainannya di tengah, sehingga duel-duel pada sisi sayap jarang terjadi. Kendati demikian, saat ada ancaman, Telles tetap sigap dalam mengawal pertahanan dan tidak membiarkan Reece James beraksi macam-macam.

Tiga tekel sukses, tiga sapuan dan satu intersep sudah cukup menggambarkan bagaimana kontribusi Telles buat benteng pertahanan Manchester United.

Posisi: Bek kiri

Menit bermain: 90

Tekel/intersep/sapuan: 3/3/1

Rapor pemain: 6.4

7 dari 12 halaman

Scott McTominay

Scott McTominay pantas sebagai kandidat kapten Manchester United menggantikan Harry Maguire. Selain mampu tampil solid di lini tengah, McTominay merupakan sosok yang terbuka dan jujur, serta sebagai pembicara yang cerdas dan berpengaruh besar. (AFP/Oli Scarff)

McTominay menyajikan sesuatu yang sudah lama didamba-dambakan lini belakang MU dari para gelandangnya: Proteksi. Itu terlihat jelas dari empat tekel sukses dan lima intersep yang dilakukan olehnya sepanjang pertandingan. 

Hanya saja, ia tidak mampu menjadi motor serangan the Red Devils. Buat ukuran seorang gelandang, ia cuma membukukan total 24 operan sukses.

Posisi: Gelandang

Menit bermain: 90

Tekel/sapuan/umpan: 4/5/24

Rapor pemain: 6.8

8 dari 12 halaman

Nemanja Matic

Nemanja Matic sempat menjadi andalan di posisi gelandang bertahan Manchester United sejak bergabung pada 2017/2018. Ia bernasib sama seperti Mata yang mulai terpinggirkan dari lapangan karena bertambahnya usia. Matic saat ini tercatat telah berumur 33 tahun. (AFP/Pool/Dave Thompson)

Seperti halnya McTominay, Matic juga menyediakan proteksi yang layak buat Victor Lindelof dkk. Gelandang gaek tersebut mencatatkan empat tekel sukses dan satu sapuan sehingga pertahanan Manchester United jadi terlihat sangat kuat. 

Namun, kembali, Matic tidak memberikan bantuan yang cukup berarti buat lini depan. Ia cuma mencatatkan 28 operan sukses dari 35 percobaan.

Posisi: Gelandang

Menit bermain: 90

Tekel/intersep/umpan: 4/1/28

Rapor pemain: 6.8 

9 dari 12 halaman

Fred

Manchester United harus puas dengan hasil imbang 1-1 saat bertandang ke markas Chelsea di Stamford Bridge dalam laga pekan ke-13 Liga Inggris 2021/2022, Minggu (28/11/2021). Kemenangan bisa saja diraih Setan Merah andai Fred tidak egois di akhir babak kedua. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Fans Manchester United mungkin bisa pikir ulang lagi sebelum memutuskan mengejek Fred. Sebab pemain berumur 28 tahun itu merupakan salah satu penampil terbaik, di mana dirinya mampu memberikan bantuan buat lini belakang.

Fred membukukan total dua tekel sukses dari empat kali percobaan dan membuat empat intersep. Kurang lebih, kontribusinya di lapangan hampir sama seperti dua rekan setimnya di lini tengah.

Posisi: Bek Sentral

Menit bermain: 90

Tekel/intersep/operan: 2/4/26

Rapor pemain: 7.1

10 dari 12 halaman

Bruno Fernandes

Bruno Fernandes selalu menjadi penampil paling apik Manchester United. Dalam 11 laga, Bruno telah mengantongi 4 gol, 3 assist, 2,5 tembakan per laga, dan 3,4 umpan kunci. Ia menyandang sebagai top skor di MU bersama Ronaldo pada musim ini. Ia telah mencatat 943 menit bermain. (AFP/Adrian Dennis)

Dengan tiga gelandang berkarakteristik bertahan, sudah jelas tumpuan kreativitas di lapangan diembankan kepada Bruno Fernandes seorang diri. Sayangnya, ia tidak melakukan tugas dengan memuaskan.

Menjadi penyambung antar lini seorang diri bukanlah perkara mudah, apalagi dalam tim yang lebih sering mendekam di lini pertahanannya sendiri. Tidak heran kalau Bruno Fernandes tenggelam di laga kali ini.

Posisi: Gelandang serang

Menit bermain: 89

Gol/asis: 0/0

Rapor pemain: 6.2

11 dari 12 halaman

Jadon Sancho

Di awal babak kedua, justru Manchester United berhasil unggul 1-0 pada menit ke-50. Berawal dari Jorginho yang membuat blunder usai gagal mengontrol bola, lalu bola direbut Jadon Sancho yang kemudian menggiringnya untuk menaklukkan Edouard Mendy. (AP/Kirsty Wigglesworth)

Terlepas dari golnya, penampilan Sancho tidak bisa dikatakan apik pada malam kemarin. Dan itu bukan sesuatu yang bikin heran, sebab dalam formasi bertahan dengan mengandalkan serangan balik, ia bakalan lebih sering terisolasi. 

Sancho cuma melepaskan satu tembakan - yang menjadi gol - membuat 16 operan, dan satu umpan kunci. Bukan angka yang impresif buat seorang penyerang.

Posisi: Penyerang

Menit bermain: 64

Gol/asis: 1/0

Rapor pemain: 7.2

12 dari 12 halaman

Marcus Rashford

Penyerang Manchester United, Marcus Rashford mengumpan bola dari kawalan dua pemain Chelsea Reece James, dan Trevoh Chalobah selama pertandingan lanjutan Liga Inggris di di stadion Stamford Bridge, London, Senin (29/11/2021). Chelsea bermain imbang atas MU 1-1. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Jadon Sancho beruntung karena gol membuat penampilannya jadi lebih baik. Nasib yang lebih buruk dialami Rashford lantaran benar-benar terisolasi hingga kesulitan berkontribusi setiap Manchester United dalam mode menyerang.

Rashford tidak membukukan tembakan, menyelesaikan 14 operan saja, satu umpan kunci, dan tidak memberikan apapun buat lini pertahanan kecuali memenangkan satu duel udara.

Posisi: Bek Sentral

Menit bermain: 77

Gol/asis: 0/0

Rapor pemain: 6.2

 

Sumber: Whoscored

Disadur dari: Bola.net (Yaumil Azis, 29/11/2021)

Berita Terkait