Tren Anak Muda Era Shin Tae-yong: Regenerasi di Timnas Indonesia Berjalan Sukses?

oleh Wahyu Pratama diperbarui 26 Sep 2022, 10:00 WIB
Timnas Indonesia - Ilustrasi Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia U-19 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menjadi harapan baru bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Di bawah tangan dinginnya, skuad Garuda mampu bertransformasi menjadi tim yang disegani di kancah internasional.

Sejak melatih Timnas Indonesia pada Januari 2020 banyak perubahan besar yang dilakukannya.

Advertisement

Salah satunya, tentu keberaniannya melakukan regenerasi pemain dengan meninggalkan pemain-pemain yang terbilang masih bertaji di pentas lokal.

Kebijakan itu tentu tak lepas dari wewenang yang diberikan kepadanya untuk melatih timnas kelompok umur mulai dari U-23 hingga U-19. Dari sana, ia bisa melihat langsung 'bibit-bibit' terbaik bagi tim senior.

 

2 dari 5 halaman

Perlahan tapi Pasti

Shin Tae-yong yang kini hendak memasuki umur 52 tahun mengenakan busana rapi bak anak muda. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Tentu keputusan pelatih asal Korea Selatan itu sangatlah beresiko. Apalagi di era-nya, ranking FIFA indonesia sempat terperosok hingga posisi ke-175 setelah kekalahan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Tetapi pada akhirnya, langkah pria yang akrab disapa STY itu perlahan membuahkan hasil.

Mereka berhasil menembus Piala Asia untuk pertama kalinya sejak menjadi tuan rumah bersama pada 2007 silam.

 

 

 

3 dari 5 halaman

Tak Melupakan Pemain Senior

Pelatih kepala Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kiri) dan Kapten Timnas Indonesia, Fachruddin Aryanto berpose di depan wartawan usai memberikan keterangan saat konferensi pers menjelang laga FIFA Match Day antara Timnas Indonesia melawan Timnas Curacao yang berlangsung di Hotel Harris Citylink, Bandung, Jumat (23/06/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Walaupun berisikan pemain muda, STY tetap tak melupakan keseimbangan di dalam timnya. Ia memilih beberapa pemain gaek yang bisa dijadikan panutan dan membimbing para pemain muda.

Fachruddin Wahyudi Aryanto merupakan sosok yang tepat di mata sang pelatih. Pemain berusia 33 tahun itu dianggap mampu bermain dalam skemanya sekaligus bisa membagi pengalamannya kepada para pemain muda.

Tak hanya Fachruddin, Indonesia juga beruntung memiliki pemain naturalisasi dengan jam terbang tinggi seperti Marc Klok. Kedua pemain itu pada akhirnya mampu memberikan stabilitas bagi permainan Indonesia.

 

 

 

4 dari 5 halaman

Bongkar Pasang Pemain

Elkan Baggott dan kawan-kawan merayakan gol kedua Timnas Indonesia ke gawang Curacao yang dicetak Fachruddin Aryanto dalam laga uji coba FIFA Matchday antara Timnas Indonesia menghadapi Curacao di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2022) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Satu hal yang harus dipahami setiap pemain Indonesia, tak ada anak emas di mata STY. Pelatih berusia 51 tahun ini tak segan-segan mencopot anak asuhnya jika dirasa tak lagi mampu menjalankan skemanya.

Tak ada jaminan pemain bakal mendapat tempat di skuadnya apalagi posisi starter. Hal inilah yang terjadi kepada beberapa nama tenar seperti Evan Dimas, Irfan Jaya hingga Alfeandra Dewangga.

Padahal ketiga pemain itu berperan penting saat Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2020. Tetapi saat menghadapi Curacao pada laga uji coba terkini (24/9/2022), mereka sudah tak lagi mendapatkan tempat.

 

 

5 dari 5 halaman

Pratama Arhan dan Rachmat Irianto Paling Dipercaya

Pemain Timnas Indonesia, Pratama Arhan saat laga uji coba FIFA Matchday antara Timnas Indonesia menghadapi Curacao di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2022) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bukti regenerasi tim Merah Putih berjalan sukses adalah melesatnya pemain muda dalam daftar pemain yang paling sering dipercaya STY.

Dari lima besar daftar tersebut, praktis hanya Ricky Kambuaya yang memiliki usia di atas 23 tahun. Rachmat Irianto (23 tahun) dan Pratama Arhan (20 tahun), berbagi tempat di urutan pertama.

Mereka mencatatkan 20 penampilan bersama Timnas Indonesia sejak 2020. Di posisi selanjutnya, ada Asnawi Mangkualam Bahar (22 tahun) yang telah mengemas 19 penampilan.

Disusul Ricky Kambuaya (26 tahun) dan Witan Sulaeman (20 tahun) yang telah mengoleksi 18 caps saat dilatih STY.

Berita Terkait