Sukses


Pemain Arema Dilarang Makan Kolak Berlebihan, Apa Alasannya?

Bola.com, Malang - Arema FC menjaga menu makanan pemain selama bulan Ramadan. Menu itu diatur oleh dokter tim, Nanang Tri Wahyudi.

“Sebenarnya ini hanya pengulangan. Pemain sudah beberapa kali menjalani latihan dan pertandingan dalam suasana seperti ini. Tapi saya sudah berbicara dengan kapten tim untuk membantu mengingatkan pemain apa saja yang harus dijaga,” kata mantan dokter Timnas Indonesia U-23 ini.

Nanang menambahkan, untuk makanan selama Ramadan, ada satu yang justru tidak boleh dikonsumsi berlebihan, yakni kolak. Menurutnya, kolak mengandung banyak kalori karena di dalamnya ada santan, pisang, ubi, gula, dan yang lainnya.

“Kalorinya justru bisa lebih banyak ketimbang makan nasi. Jadi, kalau sudah makan kolak terus buka dengan menu berat seperti nasi dan yang lainnya itu malah berlipat-lipat kalorinya,” katanya.

Banyaknya kalori yang ditimbun bisa membuat berat badan lebih cepat naik, sehingga pemain harus menambah porsi latihan untuk membakarnya.

Tentu, hal itu cukup berat karena dari pagi sampai petang pemain Arema yang mayoritas beragama Muslim menjalani puasa.

“Mengontrol konsumsi pemain ini juga susah. Kami juga tidak tahu mereka makan di luar seperti apa. Jadi, mereka harus paham untuk menjaga apa saja yang bagus dimakan ketika berbuka dan sahur,” imbuhnya.

Nanang merekomendasikan makanan berserat untuk dikonsumsi selama puasa, juga air putih. “Terutama cairan dalam tubuh yang perlu diperhatikan. Minum es kelapa muda itu lebih bagus,” imbuhnya.  

Arema FC akan menjalani tiga pertandingan selama bulan puasa. Tim Singo Edan akan menjalani laga pembuka Shopee Liga 2019 kontra PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Rabu (15/5/2019).

Video Populer

Foto Populer