Sukses


Pahit dan Manis Karier Defri Rizki: Dari Aceh Gabung Persija, Kini Jadi Andalan Persiraja

Bola.com, Banda Aceh - Aksi Defri Rizki bersama Persiraja Banda Aceh di Piala Menpora 2021 terbilang lumayan.

Meski gagal membawa Laskar Rencong lolos dari penyisihan grup, penampilan Defri sebagai penyerang sayap jadi sorotan berkat berbagai umpan terukurnya untuk memanjakan lini depan timnya.

Satu assist pria kelahiran Takengon, 10 Desember 1988 ini mampu dikonversikan jadi gol oleh Assanur 'Torres' Rijal saat Persiraja membungkam Persita Tangerang dengan skor 3-1 di Stadion Manguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (24/3/2021).

Bagi Defri, kiprahnya di Piala Menpora 2021, merupakan bagian dari mimpinya mengembalikan nama Persiraja ke deretan tim terbaik tanah air. Sebelumnya, Defri merupakan bagian penting dari Laskar Rencong berhasil promosi ke Liga 1 2019.

"Di periode terakhir saya sebagai pesepak bola saya menargetkan Persiraja menembus papan atas Liga 1. Saya berencana pensiun sebagai pemain dua atau tiga tahun ke depan," ungkap Defri pada channel youtube Ichsan Maulana.

Kedekatan Defri dengan Persiraja memang kental. Ia tercatat tiga periode berkostum Laskar Rencong dengan membela enam tim luar Aceh yakni Persikabo Bogor, Persih Tembilahan, Persija Jakarta, Mitra Kukar, Semen Padang dan PSPS Pekanbaru.

Pada periode pertama, Defri Rizki bergabung di Persiraja usai memperkuat tim sepak bola Provinsi Aceh di PON 2008 Kaltim.

Video

2 dari 4 halaman

Pahit dan Manis

Defri Rizki menyimpan cerita pahit dan manis sebelum kali pertama berkostum Persiraja. Defri sempat mendapat pengalaman pahit ketika gagal dalam seleksi pemain yang diproyesikan untuk memperkuat tim sepak bola Aceh menghadapi Pra PON 2008.

Beruntung, Defri yang kala itu masih duduk di bangku kelas dua SMA, ditawari memperkuat tim PPLP Aceh yang akan mengikuti kejuaraan nasional di Makassar pada 2007.

Di Makassar, PPLP Aceh berhasil meraih trofi juara dan mendapat kesempatan memperkuat Indonesia pada sebuah turnamen antar pelajar di Thailand. Berkat penampilannya bersama tim PPLP Aceh, nama Defri masuk dalam skuat tim Aceh di PON 2008 Kaltim.

"Alhamdulillah, saya yang tadinya tak lolos seleksi tim Pra PON malah terpilih ke Kaltim berkat sukses bersama Diklat PPLP," kenang Defri.

3 dari 4 halaman

Peran Iwan Setiawan

Periode kedua Defri bersama Persiraja terjadi pada 2011-2013 setelah sebelumnya berkostum Persikabo dan Persih Tembilahan. Di periode keduanya ini, nama Defri mulai mencuat ketika menjadi pemain terbaik di Piala Gubernur Aceh 2013.

Suksesnya itu jadi pembuka jalan baginya berkostum Persija Jakarta. Kebetulan, pelatih Persija saat itu adalah Iwan Setiawan yang pernah menanganinya di Persiraja pada periode pertama.

"Coach Iwan juga yang pertama kali mengajak saya bermain di luar Aceh dengan bergabung di Persikabo," ungkap Defri.

Defri hanya semusim di Persija yakni pada 2013-2014. Meski begitu, ia tanpa sungkan mengaku sangat menikmati masa kebersamaannya bersama tim Macan Kemayoran. Terutama hubungan dengan The Jakmania, suporter fanatik Persija.

"Mereka sangat perhatian dengan pemain dan tim kesayangannya," kata Defri yang kemudian hengkang ke Mitra Kukar.

Bersama Mitra Kukar, Defri untuk kali pertama merasakan gelar dengan meraih trofi juara Piala Jenderal Sudirman. Pada final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta 24 Januari 2016, Mitra Kukar yang ditangani Jafri Sastra menekuk Semen Padang dengan skor 2-1.

Sebelumnya pada Piala Presiden 2015, langkah Defri dan Mitra Kukar terhenti di semifinal oleh Persib Bandung yang kemudian meraih trofi juara.Usai berkostum Mitra Kukar, Defri berturut-turut memperkuat Semen Padang dan PSPS. Dan pada musim 2018, Defri akhirnya kembali ke Persiraja sekaligus membawa tim yang dicintainya itu promosi ke Liga 1.

4 dari 4 halaman

Bisnis Kopi

Layaknya pesepak bola yang sudah memasuki masa senja, Defri sudah merancang masa depannya. Sejak dua tahun lalu, ia membuka usaha kopi dalam kemasan dengan merek Bujangku Kopi.

"Di Takengon banyak kebun kopi. Itulah mengapa saya bersama teman mencoba bisnis kopi. Alhamdulillah omzetnya lumayan berkembang," kata Defri.

Selain membuka usaha, Defri juga menyimpan harapan suatu saat ada pemain asli Takengon yang bisa mengikuti jejaknya.

"Sebenarnya banyak pemain muda di Takengon yang punya potensi. Sayang, mereka tak banyak mendapat kesempatan unjuk kemampuan karena saat ini jumlah pertandingan atau turnamen tak sebanyak dulu," pungkas Defri.

Video Populer

Foto Populer