5 Klub Kejutan yang Lolos ke Semifinal Liga Champions

oleh Tyo Harsono diperbarui 12 Apr 2018, 20:25 WIB
Para pemain AS Roma merayakan kemenangan atas Barcelona pada laga leg kedua perempat final Liga Champions, di Stadion Olimpico, Selasa (10/4/2018). AS Roma menang 3-0 atas Barcelona. (AP/Gregorio Borgia)

Bola.com, - AS Roma menjadi kejutan di antara semifinalis Liga Champions 2017-2018. I Giallorossi mengulangi sejarah beberapa tim kuda hitam yang mampu melaju ke babak empat besar.

Advertisement

AS Roma lolos ke semifinal setelah menyingkirkan klub unggulan, Barcelona, secara dramatis. Kalah 1-4 di markas Blaugrana, Edin Dzeko dan kawan-kawan menang 3-0 di hadapan pendukung sendiri.

Hasil tersebut memang membuat skor agregat menjadi 4-4. Namun, AS Roma lolos berkat gol Edin Dzeko di Camp Nou pada pertandingan leg pertama.

Di antara keempat semifinalis, AS Roma merupakan kesebelasan yang memiliki pengalaman paling minim di Eropa. I Lupi belum pernah merengkuh trofi Liga Champions.

Bandingkan dengan tiga klub pesaingnya. Liverpool dan Bayern Munchen sama-sama lima kali menjadi juara Liga Champions, sedangkan Real Madrid meraih 12 trofi.

Selain AS Roma, sejumlah kesebelasan secara mengejutkan mampu lolos hingga semifinal Liga Champions. Bahkan, satu di antaranya mampu menjadi juara.

Berikut ini adalah lima klub kejutan yang mampu melaju ke babak empat besar Liga Champions:

 

2 dari 6 halaman

Panathinaikos (1995-1996)

Suporter Panathinaikos menyalakan suar setelah pertandingan antara Panathinaikos melawan Olympiakos dalam Liga Super Yunani di Stadion Apostolos Nikolaides, Athena, dibatalkan. (21/11/2015). (AFP/SOOC/Alexandros Michailidis)

Panathinaikos mencatatkan sejarah menjadi kesebelasan Yunani pertama dan satu-satunya hingga saat ini yang mampu melaju ke semifinal Liga Champions. Mereka menyingkirkan FC Porto yang pernah dua kali menjadi juara.

Krzysztof Warzycha menjadi andalan Panathinaikos pada musim 1995-1996. Namun, mereka harus menghadapi juara bertahan, Ajax Amsterdam di semifinal.

Sejatinya, mereka bisa memenangi pertandingan leg pertama di kandang Ajax berkat gol Warzycha. Namun, mereka justru takluk 0-3 ketika bermain di hadapan pendukung sendiri.

 

3 dari 6 halaman

Borussia Dortmund (1996-1997)

Zinedine Zidane gagal membawa Juventus menjuarai Liga Champions 1996-1997 setelah takluk dari Borussia Dortmund.

Sejak Ottmar Hitzfeld mengambil alih posisi pelatih Borussia Dortmund pada 1991, prestasi Die Borussen membaik. Puncaknya, mereka lolos ke semifinal Liga Champions 1996-1997.

Di babak empat besar, mereka bersua Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson. Kapten Matthias Sammer sukses memimpin rekan-rekannya lolos ke final dengan agregat 2-0.

Tidak berhenti di situ, Dortmund keluar sebagai juara meski menghadapi tim juara bertahan, Juventus. Die Borussen menang 3-1 atas Alessandro Del Piero dan kawan-kawan.

 

4 dari 6 halaman

Dynamo Kiev (1998-1999)

Andriy Shevchenko mencetak hattrick saat Dynamo Kiev menghancurkan Barcelona di 1997-1998. (Mundo Deportivo)

Dynamo Kiev secara mengejutkan lolos ke semifinal Liga Champions 1998-1999 dengan meyakinkan. Kiev menyingkirkan Arsenal di fase grup dan juara bertahan, Real Madrid, pada perempat final.

Pada babak empat besar, Kiev kembali bersua dengan lawan kuat, Bayern Munchen. Saat itu, Andriy Shevchenko muda mampu mencetak dua gol ke gawang Bayern Munchen.

Akan tetapi, Kiev gagal melaju ke partai puncak. Mereka tersingkir dengan skor agregat 3-4 setelah takluk lewat gol Mario Basler di markas Bayern Munchen.

 

5 dari 6 halaman

Leeds United (2000-2001)

Leeds United pernah tampil mengejutkan pada akhir 1900-an hingga awal 2000-an. (dok. Premier League)

Di bawah pimpinan George Graham, Leeds United menjelma menjadi kekuatan baru di Inggris. Namun, Leeds belum punya pengalaman di Liga Champions.

Hasilnya, kesuksesan Leeds melaju ke semifinal menjadi kejutan pencinta sepak bola. Namun, petualangan The Whites di Liga Champions berhenti pada babak empat besar.

Leeds takluk 0-3 dari sesama tim kejutan, Valencia. Dua gol Juan Sanchez dan Gaizka Mendieta tidak dapat diadang oleh kiper Leeds saat itu, Nigel Martyn.

 

6 dari 6 halaman

Deportivo La Coruna (2003-2004)

Deportivo

Deportivo La Coruna menjadi sensasi sepak bola Spanyol pada awal 2000-an. Bahkan, mereka sempat menjadi juara La Liga pada musim 1999-2000.

Kekuatan Deportivo baru terbukti di Eropa pada musim 2003-2004. Saat itu, Super Depor menyingkirkan dua finalis musim sebelumnya, AC Milan dan Juventus.

Meski begitu, Deportivo justru tersingkir di semifinal oleh FC Porto. Bermain 0-0 pada leg pertama, eksekusi Derlei pada leg kedua membuat mereka terpaksa mengubur mimpi lolos ke final Liga Champions.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Berita Terkait