Plus dan Minus Persebaya di Mata Sang Legenda, Andreas Johanes Kastanja

oleh Aditya Wany diperbarui 30 Apr 2019, 07:45 WIB
Andreas Johanes Kastanja, mantan pemain Persebaya era 1980-an. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Persebaya sempat menjalani masa bulan madu dengan menampilkan permainan impresif pada pramusim ini. Tim Bajul Ijo sempat berstatus sebagai tim tak terkalahkan saat tampil di Piala Indonesia 2018 dan Piala Presiden 2019.

Namun, Persebaya kemudian kalah dalam laga dua leg partai puncak Piala Presiden dari Arema, April lalu.

Advertisement

Permainan skuat Bajul Ijo dirasa masih kurang sesuai dengan harapan banyak pihak. Sempat ditahan 2-2 oleh Arema pada leg pertama, Persebaya kemudian tumbang 0-2 di leg kedua.

Melihat situasi ini, legenda hidup Persebaya, Andreas Johanes Kastanja, memberikan penilainnya. Pria yang semasa bermain menjadi gelandang andalan Persebaya pada era 1980-an itu merasa skuat Persebaya saat ini sudah mumpuni.

"Kalau saya lihat, lini tengah sudah tangguh. Saya lihat dua gelandang pemain asing (Damian Lizio dan Manucheher Jalilov), sudah bagus. Mereka bisa mengangkat tim. Materi pemain sebenarnya sudah bagus," kata pria yang akrab disapa Yongki Kastanya itu kepada Bola.com, Senin (29/4/2019).

Tetapi, Yongki melihat beberapa kekurangan yang dimiliki mantan klubnya itu. Satu di antaranya adalah kekompakan dalam menunjukkan gaya permainan ngosek dan ngeyel yang selama ini menjadi ciri khas Bajul Ijo.

"Permainan sentuhan Persebaya yang sekarang ini masih kurang. Dulu kami bermain cepat, umpan satu dan yang lainnya. Jadi, katanya wani (berani), tapi permainannya masih melempem. Kekompakan dan gaya permainan itu masih kurang," imbuh pria berdarah Maluku itu.

Yongki Kastanya adalah pemain yang menghabiskan karier bersama Persebaya, pada periode 1980 hingga 1994. Saat itu, Bajul Ijo masih berkompetisi di Perserikatan dan memang berisikan banyak pemain asal Maluku.

Pria kelahiran 7 Februari 1961 ini menjadi bagian integral Persebaya saat menjuarai Perserikatan 1987-1988. Yongki Kastanya menjadi gelandang andalan dan selalu menjadi pilihan utama sepanjang kariernya.

Kini, dia mengabdikan hidupnya untuk melakukan pembinaan di kompetisi internal Persebaya. Yongki Kastanya juga tercatat sebagai pelatih Persebaya U-16 yang tampil di Elite Pro Academy U-16.