Lewat Instagram, Diego Maradona Kenang Pertemuan lawan Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 1979

oleh Hendry Wibowo diperbarui 29 Agu 2020, 13:09 WIB
Timnas Indonesia - Piala Dunia U-20 1979 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Indonesia pernah menuliskan sejarah emas di Piala Dunia U-20. Pada turnamen ini Timnas Indonesia pernah mentas pada tahun 1979.

Kala itu, Timnas Indonesia menjadi wakil dari Asia bersama Korea Selatan plus Jepang sebagai tuan rumah. Mundari Karya dan kawan-kawan tergabung di Grup B bersama Argentina, Polandia, dan Yugoslavia.

Advertisement

Pertandingan pertama pun sangat spesial. Karena Indonesia bersua Argentina yang diperkuat Diego Maradona. Maradona sukses menyihir. Dia membukukan dua gol. Kemudian Ramon Angel Diaz mencetak hattrick. Indonesia pun kandas dengan skor telak 0-5.

Jumat (28/8/2020), Diego Maradona pun mengenang pertandingan kontra Indonesia melalui jejaring sosial Instagram.

"Juan Ernesto Simon dan Sergio Garcia (dua rekan setimnya di Piala Dunia U-20 1979) mengingat debut kami di Piala Dunia usia muda 1979. Dan saya tidak bisa tidak mengingatnya," tulis Maradona.

"Pertandingan pertama melawan Indonesia, dan kami menang 5-0. Kami mencetak 4 gol dalam 15 menit, dan kemudian kami menjaga diri kami sendiri untuk pertandingan berikutnya. Kami memiliki keinginan besar untuk bermain," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Kenangan Mundari Karya

Indonesia vs Argentina di Piala Dunia U-20 1979. (diegomaradona.com)

Para pemain Timnas Indonesia U-20 Piala Dunia U-20 1979 di Tokyo menyimpan kenangan manis saat harus berhadapan dengan Argentina yang diperkuat Diego Maradona. Di antaranya Mundari Karya.

Saat itu pelatih Timnas Indonesia U-20, Soetjipto Soentoro memberikan instruksi kepadanya untuk menjaga sosok Diego Maradona. Hasil akhir 0-5 menandakan kegagalan Mundari Karta.

"Sudah pasti, saat itu saya diomelin. 'Hei Mundari gimana loe, ngga bisa ngawal Diego Maradona', begitu kata pelatih. Saya jawab aja, 'muka sama mas'. Karena kan waktu itu yang jadi striker Raymon Diaz, mukanya sama kaya Maradona. Eh malah semakin dimarahin, kan ada nomor punggungnya. Ya sudah saya diam saja," ujar Mundari sambil tertawa sanat diwawancara Bola.com beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut menurut Mundari Karya, pengawas pertandingan yang bertugas mendatangani ruang ganti Timnas Indonesia sebelum laga kontra Argentina dan berbicara dengan Soetjipto Soentoro yang kini sudah almarhum.

"Waktu itu, pengawas pertandingan menyampaikan kepada kita lewat pelatih untuk tidak bermain kasar kepada Diego Maradona. Karena, dia menyebut Diego Maradona adalah aset dunia saat itu," Mundari Karya mengenang.

Berita Terkait