Bola.com, Manchester - Gelandang Manchester United, Paul Pogba, mengatakan leg pertama semifinal Liga Europa kontra AS Roma, Jumat (30/4/2021) tidak akan berlangsung mudah. Dia menegaskan Giallorossi tidak mungkin datang ke Old Trafford hanya untuk bersenang-senang.
Manchester United lebih difavoritkan memenangi laga tersebut dibanding AS Roma. Sepak terjang MU di laga domestik, juga lebih menjanjikan dibanding Roma.
Pogba mengantakan sejak awal Setan Merah membidik gelar juara Liga Europa. Namun, dia menegaskan AS Roma tidak bisa diremehkan begitu saja.
"Ini tantangan luar biasa, cepat atau lambat kami harus menghadapi tim hebat. Kami memulai Liga Europa dengan mentalitas kemenangan dan berpikir tentang mengangkat trofi," kata Pogba kepada UEFA.com, Rabu (28/4/2021).
"Roma juga ingin menang. Mereka tidak datang ke mari hanya untuk bersenang-senang."
"Kami harus menunjukkan bahwa kami menginginkan trofi Liga Europa ini lebih daripada mereka," imbuh pemain Manchester United asal Prancis itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Semangat Tinggi
Sebelumnya, Ole Gunnar Solskjaer mengaku senang MU bakal berhadapan dengan Roma pada semifinal Liga Europa. Dia menyebut pemain Manchester United sangat antusias menghadapi AS Roma.
"Kami benar-benar menantikan pertandingan ini. Kami memasuki semifinal dan bertemu dengan mereka membuat kami merasa di semifinal kompetisi Eropa. Ini dikarenakan Roma adalah klub yang penuh dengan tradisi dan sejarah," ujar Solskjaer.
"Manchester United pernah bermain dengan baik melawan tim asal Italia sebelumnya, sehingga kami tidak sabar berjumpa dengan mereka. Semoga saja kami bisa menembus final dan mengakhiri musim dengan trofi juara," lanjutnya.
Solskjaer juga percaya Manchester United tidak bisa menyepelekan AS Roma. Dia menilai I Giallorossi adalah lawan yang sangat berbahaya.
"Seperti tim-tim Italia lainnya, Roma bertahan dengan sangat baik. Mereka juga memiliki skuat yang sangat berpengalaman," kata Solskjaer.
"Kita juga tahu penyerang mereka Edin Dzeko. Jadi setiap bola yang masuk ke kotak penalti akan menjadi bola yang berbahaya," tutur manajer asal Norwegia tersebut.
Sumber: UEFA