PSSI Lobi Pemerintah Singapura agar Elkan Baggott Bebas dari Karantina untuk Bela Timnas Indonesia Vs Vietnam di Piala AFF 2020

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 14 Des 2021, 21:35 WIB
Bek Timnas Indonesia di Piala AFF 2020, Elkan Baggott. (PSSI).

Bola.com, Bishan - Segala upaya tengah dilakukan untuk mencari keadilan terhadap Elkan Baggott. PSSI bahkan sampai bernegosiasi dengan pemerintah Singapura supaya pemain Timnas Indonesia itu bisa bermain melawan Vietnam.

Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam dalam matchday kelima Piala AFF 2020 di Bishan Stadium, Bishan, Rabu (15/12/2021) malam WIB.

Advertisement

Dua hari sebelum bertanding dengan Vietnam, Timnas Indonesia harus menerima kenyataan pahit. Baggott dipaksa menjalani karantina mandiri selama lima hari di Singapura.

Pemerintah Singapura mengangkut Baggott ke dalam masa karantina karena bek berusia 19 tahun itu berada satu pesawat dengan penumpang yang positif COVID-19 varian Omicron dalam perjalanan dari Inggris.

Baggot berangkat dari Inggris pada 7 Desember 2021 dan tiba di Singapura sehari berselang. Pemain Ipswich Town U-23 itu telah beraksi selama 45 menit untuk Timnas Indonesia ketika membantai Laos pada Minggu (12/12/2021).

Ketua PSSI, Mochamad Iriawan telah menghubungi Duta Besar (Dubes) RI untuk Singapura, Suryopratomo untuk membantu persoalan Baggott. Kedua belah pihak masih mencoba melobi pemerintah Singapura.

"PSSI dibantu KBRI di Singapura telah melakukan negosiasi dengan pemerintah setempat dalam hal ini Kementerian Kesehatan Singapura," tulis narasi dalam pemberitaan di laman PSSI.

2 dari 4 halaman

Sudah 3 Kali Tes PCR dan Negatif

Elkan Baggott mengakui kondisinya sudah siap tempur untuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2020. (dok. PSSI)

Pada Senin (13/12/2021) waktu setempat, PSSI menerima surat dari pemerintah Singapura. Isinya, Baggott harus dikarantina karena menumpangi pesawat yang mengangkut penderita virus corona varian Omicron.

Sejak berada di Singapura, Baggott telah tiga kali dites COVID-19 berupa tes PCR dan tiga-tiganya berujung negatif.

"Saya menyayangkan aturan ini. Baggott sudah bermain melawan Laos. Seharusnya kalau mau dikarantina kan dari awal, sebelum lawan Laos. Dia juga sudah dites PCR dan hasilnya negatif," kata Iriawan dalam keterangan tertulisnya.

3 dari 4 halaman

PSSI Mau Elkan Baggott Bebas Karantina

Pada babak kedua, pelatih Shin Tae-yong memasukkan Elkan Baggott dan Witan Sulaeman. Hasilnya, Witan Sulaeman (kedua dari kanan) mampu memperbesar keunggulan Timnas Indonesia 3-1 atas Laos pada menit ke-56. (Dok. PSSI)

Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri berharap pemerintah Singapura dapat memberikan keringanan kepada Baggott. Pasalnya, Timnas Indonesia sangat membutuhkan tenaga bek berpostur 197 cm itu untuk melawan Vietnam.

"Kami di sini mengikuti Piala AFF dengan sistem bubble. Tentunya aktivitas tim hanya di hotel, lapangan, dan stadion tempat bertanding," ujar Indra Sjafri.

"Kami masuk ke Singapura juga tidak seperti warga umum lainnya karena menggunakan surat izin dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian."

"Jadi kebijakan terhadap Baggott kami sayangkan. Apalagi baru diinformasikan kemarin sore. Kami mohon Baggott tidak perlu dikarantina lagi dan dapat bermain lawan Vietnam," jelasnya.

4 dari 4 halaman

Kabar dari KBRI di Singapura

Elkan Baggott berencana hanya akan turun menghadapi Afghanistan, jika terpilih, dan akan langsung kembali ke klubnya Ipswich Town di Inggris. Ia akan kembali bergabung dengan Timnas di Singapura pada 1 Desember 2021. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

KBRI Singapura mengonfirmasi bahwa Baggott masuk Quarantine Order (QO). Pemain kelahiran Bangkok, Thailand itu dinyatakan negatif COVID-19, namun tetap dikarantina dan tidak boleh keluar kamar.

"Betul, yang bersangkutan satu pesawat dengan penumpang positif COVID-19 dalam penerbangan dari London, Inggris. Tidak hanya dia, seluruh penumpang langsung mendapatkan karantina," kata Kepala Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura, Ratna Lestari Harjana, kepada Bola.com, Selasa (14/12/2021).

"Kami sudah mengetahui dari pihak Timnas Indonesia yang memang selalu berkoordinasi dengan kami dan juga penyelenggaran. QO dilakukan per 13 Desember 2021. Saat ini yang bersangkutan dalam kondisi negatif dan terus dipantau. Semoga segera menyelesaikan karantina."

"Karantina yang dilakukan sama seperti pada umumnya yakni tidak boleh keluar kamar selama waktu yang ditetapkan. Jika melangggar, akan terkena hukum sesuai ketentuan di Singapura," ucap Ratna.

Berita Terkait