Bhayangkara FC Mulai Berani Pasang Target Juara

Bola.com, Bandung - Sukses menahan Madura United 1-1 di pekan ke-24 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo pada Sabtu (22/10/2016) membuat Bhayangkara FC mulai berani pasang target tinggi bersaing dalam perburuan gelar. Ekspetasi yang wajar mengingat Evan Dimas dkk. yang kini mengoleksi 43 poin hanya terpaut enam poin saja dari kubu lawan yang sementara memuncaki klasemen TSC 2016.

Segala kemungkinan terjadi mengingat rata-rata tim kontestan kompetisi kasta elite baru memainkan 25 dan 24 pertandingan. 

Hasil imbang kontra Madura United menunjukkan konsistensi penampilan Bhayangkara FC. Mereka bukan sebatas pembuat kejutan yang grafik performanya turun naik.

Meski beberapa waktu lalu mereka terlempar dari posisi terbaik yang pernah mereka dapatkan (peringkat tiga), koleksi poin Bhayangkara tak pernah tertinggal jauh dari tim-tim papan atas lainnya.      

Sambil berharap para pesaingnya tergelincir, Bhayangkara saat ini mengintip peluang juara. “Kalau ada kesempatan kenapa tidak. Tapi sebelumnya kami fokus membidik target tiga besar. Mengamankan posisi ini dulu, kalau ada peluang barumenggapai yang lebih tinggi,” ujar Ibnu Grahan, pelatih kepala Bhayangkara FC.

Ibnu mengakui, raihan Bhayangkara FC tersebut berkat konsistensi penampilan para pemainnya. Di balik itu, sang legenda hidup Persebaya itu juga meyakini banyak faktor yang memengaruhi performa apik mereka.

“Kalau saya tentu bicara soal teknik. Mereka saat ini semakin matang dan berpengalaman. Semakin tinggi jam terbang seorang pemain, kian bagus pula permainannya,” jabar Ibnu.

Ketepatan memilih formasi dan skema main juga berperan besar atas keberhasilan Bhayangkara sejauh ini. Maklum, pelatih diwajibkan memutar otak dalam menentukan pola main, skema dan komposisi pemain yang diturunkan di setiap pertandingan. Maklum, lawan yang mereka hadapi berbeda, beda pula formasi dan taktik yang diterapkan.

Komunikasi serta koordinasi antar pemain yang baik, di dalam dan luar lapangan. juga punya andil besar atas sukses mereka. “Kalau di dalam lapangan lebih banyak diam, tim itu tidak akan bisa bermain bagus. Karena ini olahraga tim, bukan perseorangan. Semua bisa saling memahami jika ada komunikasi yang baik,” tutur Ibnu Grahan.