Pep Guardiola: Manchester City Quadruple? Treble Pun Belum Tentu

oleh Ario Yosia diperbarui 06 Apr 2019, 23:21 WIB
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, memberikan arahan kepada anak asuhnya saat melawan Watford pada laga Premier League 2019 di Stadion Etihad, Sabtu (9/3). Manchester City menang 3-1 atas Watford. (AP/Martin Rickett)

Bola.com, Jakarta - Manchester City memiliki peluang untuk meraih quadruple alias empat gelar juara sekaligus musim ini. Mereka sudah menjuarai Carabao Cup, mencapai semifinal FA Cup, melangkah ke perempat final Liga Champions, dan bersaing ketat di papan atas Premier League. Dengan kekuatan skuat Man City saat ini, kemungkinan itu ada.

Biar begitu, sang pelatih, Pep Guardiola menegaskan bahwa timnya yang sekarang belum siap. Pep mengenang kembali momen ketika dia meraih treble winners bersama Barcelona beberapa tahun silam, dan dia menemukan beberapa faktor penting yang tidak dimiliki Man City saat ini.

Advertisement

Guardiola menyebut bahwa meraih quadruple (untuk tim Inggris) atau treble winnes selalu lebih dari sekadar kemampuan tim. Dia menyakini ada banyak faktor yang menentukan, termasuk keberuntungan, momen kepercayaan diri pemain, dan api keyakinan yang menyala-nyala.

Menurut Pep Guardiola, meraih treble lebih merupakan soal keyakinan dan kesadaran. Para pemain harus mengalami dan menyadari sendiri ketika kesempatan itu tiba. Sebab itu, dia merasa Man City yang sekarang belum siap untuk itu.

"Akan ada momen di mana anda menyadari itu 'wow, kami bisa mendapatkannya [treble]', tetapi masih belum musim ini. Di Barcelona, sebagai contoh, treble, kami lolos ke final Copa dengan 10 pemain melawan 11. Kiper kami Pinto, dengan skor kami tertinggal 1-0, menyelamatkan penalti," buka Pep kepada Evening Standard.

"Setelah itu, Messi datang dari bangku cadangan dan mencetak gol untuk membuatnya jadi 1-1."

Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini.

2 dari 2 halaman

Keyakinan Pemain

Pep Guardiola (kanan) memberikan selamat kepada Raheem Sterling usai laga melawan Huddersfield Town pada Piala FA putaran kelima di Stadion Etihad, Manchester, Rabu, (1/3/2017). Man.City menang 5-1. (AP/Dave Thompson).

Lebih lanjut, Guardiola juga bicara soal keberhasilan Barca di Liga Champions dan La Liga musim itu. Segalanya adalah soal keyakinan diri para pemain, treble bukan soal komposisi pemain terbaik, pemain termahal, atau taktik yang genius.

"Orang-orang mengingat cara kami menang di Stamford Bridge [semifinal Liga Champions]. Banyak hal yang terjadi pada laga itu dan kami mencetak gol di menit akhir. Kami hanya memiliki satu tembakan tepat sasaran dan kami mencetak gol di menit ke-93 untuk mengubah skor jadi 1-1."

Di La Liga: "Kami unggul 12 poin dan saya ingat itu sudah memasuki Natal, Madrid hanya bermain di satu kompetisi. Kami bermain di semua kompetisi, Madrid mendekat dari 12, 10, 9, 6, 4 poin," sambungnya.

"Dan kami harus melawat ke Bernabeu untuk menang. Jika kami tidak menang, kami tidak akan menjuarai liga. Akhirnya kami menang di sana dan itu luar biasa, kami menjuarai La Liga."

Guardiola yakin dorongan dan momen-momen seperti itu tidak hanya dialami Barca. Dia percaya setiap tim yang berhasil meraih treble pasti merasakan dan mengalami hal yang sama.

"Selalu ada momen-momen demikian ketika itu [treble] terjadi. Saya kira bagi semua tim yang sudah pernah meraih treble, hal itu pernah terjadi," tegas mentor asal Spanyol itu.

Musim ini, selain Man City yang berpeluang meraih quadruple, Barca juga memiliki asa meraih treble. Artinya, Guardiola harus mengalahkan mantan timnya itu jika ingin mewujudkan mimpi quadruple.

Sumber: Bola.net

 

Berita Terkait