Adu Kuat Per Lini Timnas Indonesia Vs Thailand: Kubu Tamu Krisis Striker

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 10 Sep 2019, 07:45 WIB
Kualifikasi Piala Dunia 2022 - Indonesia Vs Thailand - Duel Pemain Stefano Lilipaly Vs Chanathip Songkrasin (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Benarkah Timnas Indonesia masih berada satu level di bawah Thailand? Label itu dapat terkikis asalkan Andritany Ardhiyasa dan kawan-kawan dapat memenangi partai kedua Grup G putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia tersebut.

Usai kalah 2-3 dari Malaysia pada laga pertama, 5 September lalu, Timnas Indonesia mencari pelampiasan. Thailand pun menjadi bidikan menyusul pertemuan kedua negara di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Advertisement

Thailand datang ke Indonesia dalam kondisi pincang. Sedari awal, tim berjulukan Changsuek itu tak membawa dua striker andalan, Teerasil Dangda dan Adisak Kraisorn karena cedera.

Seusai ditahan imbang 0-0 melawan Vietnam, 5 Septembet lalu, Thailand kehilangan dua pemain, Thitiphan Puangjan dan Peeradon Chamratsamee lagi-lagi karena cedera. Untungnya, Chuangsek masih dapat memainkan bintang utamanya, Chanathip Songkrasin.

Songkrasin bakal beradu kelihaian dengan gelandang serang Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly. Sejauh ini, nama pertama punya kontribusi yang sangat besar dengan 43 caps dan tujuh gol berbanding 19 penampilan dan tiga gol Lilipaly.

2 dari 4 halaman

Duel Mistar Gawang

Penjaga gawang Timnas Indonesia, Andritany saat melawan Malaysia pada laga perdana Grup G Penyisihan Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9/2019). Indonesia kalah 2-3. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Thailand mengubah komposisi pemain di bawah mistar gawang. Kawin Thamsatchana didapuk sebagai kiper utama menggantikan Siwarak Tedsungnoen.

Sementara itu, Timnas Indonesia masih mengandalkan Andritany Ardhiyasa. Padahal, penjaga gawang berusia 27 tahun itu kebobolan tiga gol dari Malaysia.

Bahaya bagi Tim Merah-Putih jika Andritany masih menyajikan performa seperti layaknya laga pertama. Ia kerap melakukan blunder dan salah mengambil keputusan terutama saat mengantisipasi bola-bola lambung dari sisi sayap.

Thailand jelas senang jika situasi ini terjadi. Tim Gajah Putih dikenal kuat dalam permainan sayap. 

3 dari 4 halaman

Aroma Thailand di Lini Belakang

Bek Timnas Indonesia, Manahati Lestusen (kiri) berebut bola dengan Theerathon Bunmathan (Thailand) saat laga final kedua Piala AFF 2016 di Rajamangala National Stadium, Bangkok, Sabtu (17/12). Thailand menang 2-0. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, diyakini akan menurunkan dua bek Liga Thailand, Victor Igbonefo dan Yanto Basna. Keduanya tentu sedikit banyak tahu tentang kekuatan Thailand.

Duet bek Hamsamu Yama dan Manahati Lestusen yang jadi andalan saat laga menghadapi Malaysia agaknya bakal disimpan. Mereka dinilai jadi salah satu titik lemah kekalahan 2-3.

Sementara itu, Theerathon Bunmathan dan Manuel Bihr bakal mengawal lini belakang Thailand. Pengalaman keduanya bermain di luar negeri kian mematangkan permainan keduanya.

4 dari 4 halaman

Timnas Indonesia Tajam di Depan

Striker Timnas Indonesia, Beto Goncalves beraksi pada laga kontra Malaysia pada laga Grup G Putaran Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (5/9/2019). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Timnas Indonesia beruntung punya Alberto Goncalves. Sudah berusia 38 tahun, bomber Madura United ini masih tajam. Teraktual, Beto, panggilannya, mencetak dua gol Timnas Indonesia ketika kalah 2-3 dari Malaysia.

Adapun, Thailand krisis pemain di lini depan. Pelatih Akira Nishino kurang memercayai satu-satunya striker yang dipunya, Supachai Jaided. Saat menghadapi Vietnam, pemain berusia 20 tahun itu baru turun di babak kedua.

Berita Terkait