8 Fakta yang Menegaskan Bahwa Barcelona dalam Kondisi Oleng di Pentas La Liga Spanyol

oleh Ario Yosia diperbarui 28 Okt 2020, 09:10 WIB
Barcelona - Pemain Barcelona dan Ronald Koeman (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Barcelona sempat mempertontonkan aksi yang impresif pada awal musim 2020-2021. Akan tetapi, hal itu tak berlangsung lama. Dua pekan terakhir klub asal Catalan mulai menunjukkan jika performa mereka tak stabil. Bisa dibilang Barca belum benar-benar keluar dari krisis.

Barcelona mulai musim 2020-2021 dengan situasi yang serba sulit. Mereka belum bisa lepas dari mimpi buruk musim 2019/2020, tanpa gelar dan kalah 8-2 dari Bayern Munchen.

Advertisement

Situasi makin buruk dengan konflik di level direksi. Belum laga aksi Lionel Messi yang meminta klub untuk melepasnya. Pada akhirnya, kedua pihak sepakat untuk saling berdamai.

Paling baru, Barcelona kalah dengan skor 1-3 dari Real Madrid di Camp Nou. Kekalahan dari Real Madrid tidak bisa disikapi dengan biasa, sebab duel El Clasico punya nilai yang tinggi bagi rivalitas kedua klub.

Barcelona kini dalam krisis. Tidak percaya? Simak 8 alasannya di bawah ini ya

Video

2 dari 9 halaman

Rentetan Kekalahan

Lionel Messi gagal menghindarkan Barcelona dari kekalahan 1-3 dari Real Madrid pada laga pekan ketujuh La Liga, Sabtu (24/10/2020) malam WIB. (AP Photo/Joan Monfort)

Barcelona memulai musim dengan hasil bagus, menang atas Villarreal dan Celta Vigo. Saat itu, seolah semua masalah yang terjadi sudah berakhir dan Barcelona siap menatap era baru yang indah.

Namun, laga melawan Sevilla [imbang] dan Getafe [kalah] seolah menampar wajah Barcelona. Lalu, Barcelona juga kalah saat menjamu Real Madrid.

Barcelona kemudian memang menang lawan Ferencvaros di ajang Liga Champions. Namun, hasil ini dirasa belum cukup untuk menutup performa minor saat berjumpa Getafe.

3 dari 9 halaman

Inkonsistensi

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman, memberikan arahan kepada Philippe Coutinho saat melawan Villareal pada laga Liga Spanyol di Stadion Camp Nou, Senin (28/9/2020). Barcelona menang dengan skor 4-0. (AP Photo/Joan Monfort)

Ronald Koeman ingin mengubah cara bermain Barcelona, lebih dari sekadar formasi. Sang pelatih yakin bahwa itu hanya masalah waktu untuk tampil konsisten, tetapi hasil buruk tiga laga di atas harus menjadi evaluasi.

Ronald Koeman belum mendapatkan apa yang diinginkan. Barcelona memang tampil agresif, tetapi tidak cukup solid ketika harus bertahan.

Barcelona belum menemukan performa yang konsisten di bawah kendali Ronald Koeman.

4 dari 9 halaman

Hasil El Clasico Penanda Mara Bahaya

Pelatih Barcelona, Ronald Koeman tertunduk lesu saat La Blaugrana dikalahkan Getafe dengan skor 0-1 pada laga lanjutan Liga Spanyol, Minggu (18/10/2020) dini hari WIB. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Laga El Clasico tentu tidak bisa dimaknai sebagai perebutan tiga poin saja. Sebagai dua klub yang sangat dominan di La Liga, hasil laga El Clasico juga menjadi cerminan klub mana yang lebih kuat antara Barcelona dan Real Madrid.

Barcelona kalah 1-3 dari Real Madrid di Camp Nou. Hasil ini dikhawatirkan bakal merusak mental tim. Seperti yang terjadi saat Barcelona kalah 8-2 dari Bayern Munchen akhir musim lalu.

Kini, patut dinanti respon dari Lionel Messi dan kolega usai kalah di El Clasico.

  

5 dari 9 halaman

Lionel Messi Mandul

Barcelona - Lionel Messi 2 (Bola.com/Adreanus Titus)

Barcelona telah bergantung pada Lionel Messi untuk waktu yang lama. Walau ada pemain bintang di sekitar Lionel Messi, nyatanya peran penting pemain 33 tahun tak pernah tergantikan.

Pada musim 2020-2021, Lionel Messi memulai musim dengan dua rasa kecewa. Pertama, kecewa karena klub tidak menepati janji untuk melepasnya. Kedua, kecewa karena klub melepas Luis Suarez.

Lionel Messi masih berada di level tinggi. Masih bermain sangat bagus. Akan tetapi, sejauh ini dia baru mencetak dua gol dan satu assist. Dua gol itu pun dicetak dari eksekusi penalti.

6 dari 9 halaman

Antoine Griezmann Tak Kunjung On-fire

Penyerang Barcelona, Antoine Griezmann, tertunduk lesu usai ditaklukkan Getafe pada laga Liga Spanyol di Stadion Coliseum Alfonso Perez, Minggu (18/10/2020). Barcelona takluk dengan skor 1-0. (AP/Manu Fernandez)

Antoine Griezmann menjadi salah satu pemain paling mahal dalam sejarah transfer Barcelona. Akan tetapi, pria asal Prancis sejauh ini belum menunjukkan performa yang memuaskan.

Griezmann belakangan justru kalah bersinar dengan pemain 17 tahun, Ansu Fati.

Ada sejumlah analisis terkait belum maksimalnya Griezmann. Pertamanya, penempatan posisi yang kurang tepat. Kedua, Griezmann belum beradaptasi dengan cara bermain Barcelona yang berbeda jauh dari Atletico Madrid.

7 dari 9 halaman

Konflik Internal Tak Berkesudahan

Pemain Barcelona merayakan gol yang dicetak Ansu Fati ke gawang Ferencvaros pada matchday 1 Grup G Liga Champions 2020/2021 di Camp Nou, Rabu (21/10/2020) dini hari WIB. Barcelona menang 5-1 atas Ferencvaros. (AFP/Lluis Gene)

Seperti diketahui, ada banyak masalah di jajaran manajemen Barcelona. Josep Maria Bartomeu sempat dihadapkan pada mosi tidak percaya dan mundurnya beberapa direksi klub.

Bartomeu juga sempat tersandung skandal penyewaan jasa 'buzzer' untuk menyerang rivalnya dan para pemain penting Barcelona. Salah satunya adalah Lionel Messi.

Paling baru, manajemen klub telah mengajukan rencana pemotongan gaji ke pemain. Rencana itu ditolak oleh para pemain. Sebab, hal yang sama sudah dilakukan pada musim 2019-2020 lalu sebagai dampak dari Covid-19.

8 dari 9 halaman

Pertahanan Amburadul

Bek Barcelona, Gerard Pique, saat melawan Gimnastic pada laga uji coba di Johan Cruyff Stadium, Minggu (13/9/2020). Barcelona menang dengan skor 3-1. (AP/Joan Monfort)

Barcelona memulai dua laga awal musim 2020/2021 dengan baik, dua laga tidak kebobolan dan mencetak tujuh gol. Namun, setelah itu, mulai nampak bahwa pertahanan Barcelona tidak cukup solid untuk bersaing.

Gerard Pique kehilangan permainan yang konsisten. Sedangkan, Clement Lenglet juga tidak dalam kondisi yang bagus. Kedua bek tengah itu sudah mendapatkan masing-masing satu kartu merah pada musim ini.

Belum laga pelanggaran tidak perlu yang dilakukan Lenglet dan Frenkie de Jong pada laga melawan Real Madrid dan Getafe. Dua pelanggaran yang membuat Barcelona dihukum penalti.

9 dari 9 halaman

Lini Tengah Minim Kreativitas

Gelandang Real Madrid, Luka Modric, berusaha mencetak gol ke gawang Barcelona pada laga lanjutan Liga Spanyol di Camp Nou Stadion, Sabtu (24/10/2020) malam WIB. Real Madrid menang 3-1 atas Barcelona. (AFP/Lluis Gene)

Frenkie de Jong bagaimana pun telah tampil bagus. Mantan pemain Ajax itu nampak sangat nyaman dengan sistem baru yang dibawa Ronald Koeman, tetapi tidak dengan Sergio Busquets.

Pemain 32 tahun kesulitan tampil maksimal pada peran pivot bersama Frenkie de Jong. Pada laga melawan Real Madrid, dia memberi banyak ruang pada Fede Valverde dan Toni Kroos.

Barcelona masih punya Miralem Pjanic yang bisa bermain sebagai pivot. Hanya saja, pemain 30 tahun itu tak kunjung mendapatkan kepercayaan dari Koeman.

Sumber asli: Marca

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 27/10/2020)

Berita Terkait