10 Transfer Brilian Antonio Conte di Juventus, Chelsea, dan Inter Milan: Jaminan Raihan Gelar!

oleh Ario Yosia diperbarui 24 Apr 2021, 06:10 WIB
Ilustrasi - Antonio Conte dikeliling Pogba, Lukaku, Kante (Bola.com/Adreanus TItus)

Bola.com, Jakarta - Reputasi Antonio Conte sebagai pelatih top Eropa tidak perlu diragukan lagi. Bukan hanya piawai meracik taktik, Conte juga sangat jeli dalam mencari pemain di bursa transfer. Jangan heran ia selalu sukses di tim yang dibesutnya.

Pelatih 51 tahun meraih banyak sukses bersama Juventus. Dia kemudian menjadi pelatih timnas Italia.

Advertisement

Conte membuktikan kualitasnya di Chelsea, dengan satu gelar juara Premier League. Sejak Mei 2019, dia melatih Inter Milan. Gelar scudetto Serie A sudah menanti Conte pada musim 2020-2021.

Lantas, siapa saja transfer terbaik yang pernah dilakukan Antonio Conte?

Video

2 dari 11 halaman

Arturo Vidal

Pemain Inter Milan, Massimo Gagliardini, melakukan selebrasi bersama Lautaro Martinez dan Arturo Vidal usai mencetak gol ke gawang Sassuolo pada laga Liga Italia di Stadion Mapei, Sabtu (28/11/2020). Inter Milan menang dengan skor 3-0. (Massimo Paolone/LaPresse via AP)

Vidal punya reputasi bagus di Jerman bersama Bayer Leverkusen. Saat ditunjuk sebagai pelatih Juventus, Conte membelinya dengan harga 10 juta euro. Vidal pun jadi pemain penting di lini tengah Juventus.

Vidal menjadi bagian dari skuad awal Juventus yang meraih sembilan scudetto Serie A secara beruntun. Vidal ambil bagian pada empat gelar diantaranya.

Pada musim 2020/2021, Vidal kembali bereuni dengan Conte di Inter Milan dan siap meraih gelar scudetto lagi.

3 dari 11 halaman

Paul Pogba

Gelandang Manchester United, Paul Pogba , melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Fulham pada laga Liga Inggris di Stadion Craven Cottage, Rabu (20/1/2021). MU menang dengan skor 1-2. (Peter Cziborra/Pool via AP)

Sir Alex Ferguson enggan memberi kontrak baru pada Paul Pogba karena dia diageni Mino Raiola. Setelah itu, Pogba jatuh ke pelukan Juventus yang dilatih Conte dengan status bebas transfer.

Pogba berkembang pesat bersama Juventus. Dia mendapat mentor yang tepat, Conte dan Andrea Pirlo. Pogba jadi salah satu gelandang terbaik Eropa saat bermain di Juventus. Dia lalu dijual ke United dengan harga 100 juta euro.

  

4 dari 11 halaman

N'Golo Kante

Gelandang Chelsea, N'Golo Kante berusaha melewati pemain Porto, Jesus Corona pada leg kedua perempat final Liga Champions di stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Spanyol, Rabu (14/4/2021). Chelsea lolos ke semifinal usai mengandaskan Porto dengan agregat 2-1. (AP Photo/Angel Fernandez)

Conte meraih gelar juara Premier League pada musim pertamanya di Chelsea. Sukses ini tentu saja tidak lepas dari transfer N'Golo Kante dari Leicester City senilai 38 juta euro.

Kante menjadi pemain yang sangat solid di lini tengah The Blues. Sepanjang musim 2016/2017, dia hanya sekali absen dan itu karena akumulasi kartu kuning. Kante menjadi mesin penggerak lini tengah Chelsea.

5 dari 11 halaman

Andrea Ranocchia

Andrea Ranocchia dari Inter Milan bersaing untuk memperebutkan bola dengan Riccardo Orsolini dari Bologna selama pertandingan Liga Italia di Stadion Renato Dall'Ara di Bologna, Italia, Sabtu, 3 April 2021. (Massimo Paolone / LaPresse melalui AP) AP)

Ranocchia sudah memikat Conte saat dia melatih Arezzo. Saat Conte mendapat tantangan untuk membawa Bari promosi ke Serie A pada musim 2008-2009, dia membawa Ranocchia dengan status pinjaman.

Ranocchia sukses mewujudkan misi promosi ke Serie A. Bahkan, sebagai 'bonus' mereka membawa Bari juara Serie B. Pada usia 20 tahun, Ranocchia memainkan peran yang sangat penting di balik kisah sukses ini.

6 dari 11 halaman

Nicolo Barella

Gelandang Inter Milan, Nicolo Barella, menendang bola saat melawan Parma pada laga Serie A di Stadion Ennio Tardini, Minggu (28/6/2020). Inter Milan menang 2-1 atas Parma. (AP/Marco Alpozzi)

Barella menjadi pemain yang tidak tergantikan di Inter Milan hingga pekan ke-32. Pemain 24 tahun baru sekali absen, itu karena akumulasi kartu. Perannya sangat penting di lini tengah Inter Milan.

Barella bergabung dengan Inter pada musim 2019/2020, musim pertama Conte di Inter. Dia dibeli dengan harga 25 juta euro dari Cagliari. Sejauh ini, uang yang dikeluarkan Inter terbayar oleh performa apik Barella.

7 dari 11 halaman

Romelu Lukaku

Pemain Inter Milan Romelu Lukaku (kiri) dan pemain Spezia Riccardo Marchizza mengejar bola pada pertandingan Serie A Liga Italia di Stadion Alberto-Picco, La Spezia, Italia, Rabu (21/4/2021). Pertandingan berakhir dengan skor 1-1. (ANDREAS SOLARO/AFP)

Lukaku punya musim buruk di Manchester United pada 2019/2019 lalu. Setelah itu, dia pindah ke Serie A. Inter Milan, atas perintah Conte, membelinya dengan harga 65 juta euro.

Lukaku berkembang sebagai salah satu mesin gol terbaik Eropa di bawah kendali Conte. Musim lalu, dia mencetak 23 gol di Serie A dan membawa Inter ke final Liga Europa.

Kini, Lukaku bersama merayakan gelar scudetto musim 2020/2021 bersama Inter Milan.

8 dari 11 halaman

Carlos Tevez

5. Carlos Tevez, bomber Argentina ini mengalami kejenuhan di Manchester City, yang membuatnya dibuang manajemen The Citizens ke Juventus. Bersama Si Nyonya Tua, dirinya seperti terlahir kembali dengan mencetak 50 gol dari 95 laga. (AFP/Olivier Morin)

Carlos Tevez datang ke Juventus pada 2013 dengan reputasi yang buruk di Man City. Tevez punya banyak catatan indisipliner dan pembangkang. Namun, Tevez jadi pemain yang jinak di bawah kendali Conte.

Carlos Tevez mencetak 39 gol dalam dua musimnya di Serie A. Dia memimpin Juventus meraih dua gelar juara. Pemain yang dibeli dengan harga 9 juta euro itu dipercaya memakai nomor punggung 10 yang punya tuah tersendiri di Juventus.

9 dari 11 halaman

Kwadwo Asamoah

Bek Inter Milan, Kwadwo Asamoah berusaha mengontrol bola selama bertanding melawan Borrusia Dortmund pada lanjutan Grup F Liga Champions di stadion San Siro, Italia (23/10/2019). Inter Milan menang 2-0 atas Dortmund. (AFP Photo/Miguel Medina)

Pada musim keduanya di Juventus, Conte membeli Kwadwo Asamoah dari Udinese dengan harga 18 juta euro. Sebuah transfer yang terbukti jitu dan Juventus pun meraih banyak sukses bersamanya.

Asamoah menjadi pemain penting pada era Conte. Namun, ketika Conte angkat kaki dari Juventus, performanya menurun. Asamoah sempat bertemu Conte lagi di Inter Milan, tetapi dia gagal bersinar.

10 dari 11 halaman

Stephan Lichtsteiner

Pemain Juventus, Stephan Lichtsteiner (atas) berebut bola dengan pemain Crotone, Arlind Ajeti pada lanjutan Premier League di Allianz Stadium, Turin, Italy, (26/11/2017). Juventus menang 3-1. (AFP/Marco Bertorello)

Lichtsteiner punya tiga musim yang bagus bersama Lazio sebelum mendapat tawaran dari Juventus. Pemain asal Swiss itu dibeli dengan harga 10 juta euro, sangat murah jika melihat kontribusinya.

Lichtsteiner menjadi pemain yang tak tergantikan di Juventus pada era Conte. Sebelum pindah ke Arsenal pada 2018 lalu, dia turut membawa Juventus meraih tujuh gelar scudetto.

11 dari 11 halaman

Andrea Pirlo

Ac Milan patut gigit jari melepas Andrea Pirlo ke klub rival Juventus. Pantas saja karena sejak kedatangan Pirlo, membuat Juventus sukses merengkuh gelar Serie A dan Coppa Italia (AFP/Giuseppe Cacace)

Andrea Pirlo (saat itu 32 tahun) dianggap sudah habis dan tidak diberi kontrak baru oleh Milan. Dia tidak masuk dalam rencana pelatih Max Allegri. Juventus lalu mengontrak Pirlo dengan status bebas transfer.

Pirlo menjadi pemain kunci di Juventus dan tampil luar biasa. Pirlo mengantar Juventus mendominasi Serie A. Pirlo meraih empat gelar scudetto. Kepindahan Pirlo disebut sebagai 'The signing of the century'.

Sumber asli: Berbagai sumber

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, Published 22/4/2021)

Berita Terkait