Bola.com, Jakarta - Tottenham Hotspur pernah terkenal karena menjadi satu di antara klub dengan tingkat turnover pemain tertinggi di Premier League. Beberapa pemain mereka justru mencapai puncak karier setelah meninggalkan Spurs.
Klub asal London ini memang doyan mengganti pelatih dalam jangka waktu yang pendek. Sikap ini berdampak kepada bongkar pasang skuad Lilly Whites.
Sejumlah pemain sulit bertahan lama ketika klub tersebut sering menggonta-ganti pelatihnya. Apalagi jika sang pemain merupakan gerbong dari sang pelatih.
Ada sejumlah pemain Tottenham Hotspur yang penampilannya zonk ternyata bisa bersinar ketika mereka meninggalkan klub ini. Tentu, mereka memerlukan waktu untuk mendapatkan kesempatan bersinar.
Berikut tujuh pemain Tottenham Hotspur yang zonk tetapi justru bersinar di klub lain. Mari simak satu persatu nama-nama mereka.
1. Darren Bent
Banyak orang menganggap Bent tidak begitu buruk penampilannya saat berada di White Hart Line. Namun, dia dikenang saat gagal mencetak gol ketika mendapat peluang emas pada laga Tottenham vs Portsmouth yang berakhir 1-1.
Bahkan saat itu, manajer Tottenham, Harry Redknapp, menyebut jika istrinya bisa mencetak gol dalam posisi itu daripada Darren Bent. Dia akhirnya pergi dan kemudian jadi andalan di Sunderland hingga Aston Villa.
2. Kevin-Prince Boateng
Boateng memilih Tottenham pada 2007 tetapi hanya bermain pada 14 pertandingan liga. Setelah dia hengkang, karier Boateng langsung melejit saat memperkuat Jerman di tiga Piala Dunia.
Pemain kelahiran Ghana itu juga bermain untuk beberapa klub besar di dunia. Dia memenangi Serie A bersama AC Milan hingga pernah bermain di Barcelona.
3. Danny Murphy
Banyak orang tidak mengingat apa yang dilakukan Murphy selama berseragam Spurs. Pada musim pertamanya, dia hanya bermain dalam tujuh pertandingan liga dan sempat mencetak gol pada detik ke-39 saat melawan Porttsmouth.
Mantan bintang Liverpool itu akhirnya pergi ke Fulham pada akhir musim. Murphy kembali menemukan permainan terbaiknya dan membuat Cottagers bahkan melaju hingga final Liga Europa.
4. Paulinho
Paulinho bukan satu-satunya kegagalan Spurs pada musim 2013/2014 yang suram, tetapi juga tidak mampu mengatasi bayang-bayang Gareth Bale yang hengkang.
Sempat mencetak gol kemenangan melawan Cardiff pada awal tugasnya, dia mendapat kartu merah pada pertandingan terakhir Andre Villas-Boas sebagai manajer Spurs.
Setelah dikirim ke Guangzhou Evergrande, Paulinho memenangi dua gelar Liga Super China, dan mencetak gol Piala Dunia untuk Brasil. Dari China, dia bermain untuk Barcelona dan merengkuh gelar La Liga.
5. Helder Postiga
Striker Portugal ini tidak hanya gagal di Spurs karena mencetak hanya sekali gol di liga. Postiga juga melewatkan kemenangan Liga Champions bersama Porto saat pindah ke White Hart Lane pada musim 2003-04.
Namun, setelah kembali ke Porto, ketajaman sang striker kembali tajam. Dia menjadi andalan Timnas Portugal bahkan selalu menjadi momok bagi Inggris karena Postiga kerap mencetak gol kala mereka bersua.
6. Bobby Zamora
Setelah mencetak 70 gol di Brighton, Zamora justru hanya sekali menyumbangkan gol bagi Spurs. Sang pemain akhirnya dilepas kala West Ham tertarik mendapatkannya.
Zamora kembali tajam di West Ham bahkan juga di Fulham. Di klub terakhir, Zamora turut mengantar Fulham hingga mencapai final Liga Europa 2010.
7. Juan Foyth
Spurs mendatangkan Foyth dari klub Argentina, Estudiantes Argentina seharga 8 juta pounds pada 2017. Sang bek kalah bersaing dengan nama-nama hebat dan minim mendapatkan menit bermain.
Klub London itu akhirnya meminjamkannya hingga hijrah Spanyol bersama Villarreal. Foyth justru mengantar Villarreal juara Liga Europa pada musim 2020/2021.
Sumber: Planet Football
Baca Juga
Bawa Arsenal Menang atas Tottenham di Liga Inggris, Mikel Arteta Kembali Ukir Sejarah
Foto: Kemenangan Arsenal atas Tottenham Jadi Kado Spesial Ultah Ke-21 AIS saat Roaring Night Liga Inggris
Roaring Night Premier League Bareng IndoSpurs: Tottenham Terlambat Panas saat Hadapi Arsenal, Gregetan Jelang Laga Berakhir