Bulutangkis Nirprestasi pada Asian Games 2022, PBSI Mulai Garap Pokja dan Satgas Road to Olimpics 2024 Paris

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 24 Des 2023, 09:30 WIB
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengalahkan pasangan Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen 21-12 dan 21-18 pada laga Grup B BWF World Tour Finals 2023 di Hangzhou Olympic Sports Expo Center, China, Kamis, 14 Desember. (foto: PBSI)

Bola.com, Jakarta - Kelompok Kerja dan Satuan Tugas (Pokja dan Satgas) Road to Olimpics 2024 Paris mulai dijalankan secara efektif. Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Fadil Imran.

"Kita sudah rapat persiapan panjang ya saya sengaja tidak ekspos dulu karena tahap persiapan untuk apa kita ekspos," kata Fadil ketika menghadiri acara puncak BNI Kejurnas (Kejuaraan Nasional) PBSI Perorangan Taruna dan Dewasa 2023 di GOR UNJ (Universitas Negeri Jakarta), Jakarta Timur, Sabtu (23/12/2023).

Advertisement

Fadil juga mengatakan bahwa Kelompok Kerja dan Satuan Tugas (Pokja dan Satgas) Road to Olimpics 2024 Paris akan efektif berjalan pada 4 Januari mendatang.

"Efektif setelah tahun baru, running. Walaupun anak-anak yang akan running to Olympic Paris itu sudah kita lakukan pelatihan. Tapi kita nyatakan start itu mulai di tanggal 4 Januari."

--

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Untuk Pertahankan Tradisi Emas

Pebulutangkis tunggal putra, Taufik Hidayat (tengah) berhasil kalahkan Shon Seung-mo dari Korea Selatan di babak final Olimpiade Athena 2004. Dirinya menjadi satu-satunya kontingen yang mampu bawa medali emas untuk Indonesia di ajang Olimpiade itu. (Foto: AFP)

Pokja dan Satgas Road to Olimpics 2024 Paris adalah respons dari hasil mengecewakan kontingen bulutangkis Indonesia pada Asian Games 2022.

Fadil berharap Satgas dan Pokja ini mampu mempertahankan tradisi emas Indonesia pada Olimpiade. Seperti diketahui, Indonesia selalu meraih emas pada Olimpiade Barcelona 1992, Olimpiade Atlanta 1996, Olimpiade Sydney 2000, Olimpiade Athena 2004, Olimpiade Beijing 2008, Olimpiade London 2012, Olimpiade Rio de Janeiro 2016, dan Olimpiade Tokyo 2020.

"Ketua pokja-nya saya. Kemudian ada manajer, Teknikal director, supporting team. Dia kecil ramping tapi kaya fungsi," jelas Fadil.

"Di supporting team, misalnya ada psikologi, masseur, fisioterapi, gizi, dokter, sport science, analis yang akan memberikan dukungan kepada Technical Director, yang diisi oleh pelatih dan mentor," tambahnya.

 

3 dari 3 halaman

Dimentori Langsung oleh Legenda

Pada Olimpiade Barcelona 1992, bulutangkis tunggal putri juga berhasil sabet emas lewat Susi Susanti. Dirinya berhasil tekuk pebulutangkis Korea Selatan, Bang Soo-hyun selama tiga babak. Indonesia akhirnya raih dua medali emas di edisi Olimpiade ini. (Foto: AFP/Tommy Cheng)

Untuk menyokong setiap kegiatan kerja Pokja dan Satgas Road to Olympics Paris, sejumlah legenda diterjunkan langsung, mulai dari Taufik Hidayat, Susi Susanti, hingga Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

"Mentornya ini kita ambil dari para Olimpian. Contoh misalnya tunggal putra ada Taufik Hidayat. Kemudian tunggal putri mentornya ada Susi Susanti. Ganda putra ada Ricky (Subagja) dan Candra Wijaya. Di ganda putri ada Greysia Polii. Di ganda campuran ada Owi dan Butet. Di samping itu ada kepala pelatih dan pelatih sektor," jelas pria 55 tahun itu.

"Ini tidak ada dirangkap, semuanya khusus. Ya grego hanya di dilatih oleh tim pelatih yang diketuai oleh Indra (Wijaya) dan Herli (Djaenuddin). Ganda putra ya ada Koh Aryono (Miranat)," tambahnya.

Sumber: Antara

Berita Terkait