Bola.com, Surabaya - Manajemen Persebaya Surabaya sedang menghadapi masalah terkait penggunaan stadion untuk musim ini. Mereka masih berada di bawah ancaman tidak bisa menggelar pertandingan kandang di Surabaya.
Tarif sewa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, yang merupakan milik Pemkot Surabaya mengalami kenaikan. Pemkot Surabaya berpotensi memasang tarif hingga Rp444 juta untuk sekali pertandingan. Angka itu naik hampir 15 kali kali lipat dari sebelumnya yang hanya Rp30 juta.
Baca Juga
Jiwa Kepemimpinan Banyak Dipuji dan Digadang-gadang Jadi Kapten Masa Depan Timnas Indonesia, Ini Respons Rendah Hati Jay Idzes
Fakhri Husaini Puji Kehebatan Ernando Ari dalam Membaca Bola Tendangan Penalti: Sudah Terlihat Sejak Timnas U-16!
Ulasan Strategi Shin Tae-yong saat Timnas Indonesia U-23 Empaskan Korsel: Pemahaman Taktik Meningkat Pesat, Level Dekati Jepang
Advertisement
Pembahasan ini telah didiskusikan dalam pertemuan yang melibatkan manajemen Persebaya dengan beberapa pihak terkait di Kantor DPRD Surabaya, Senin (19/4/2021).
Sekretaris Persebaya, Ram Surahman memberi masukan kepada Pemkot Surabaya terkait tarif sewa Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) agar mau belajar kepada Pemkot Solo.
“Sudah saya sampaikan barangkali bisa belajar ke Solo. Kota Solo itu juga punya Stadion Manahan yang dipakai untuk Piala Dunia. Wali kotanya juga kebetulan anaknya Pak Jokowi,” kata pria asli Gresik tersebut.
Seperti halnya Stadion GBT, Stadion Manahan juga disiapkan untuk Piala Dunia U-20. Namun, Pemkot Solo tetap berpihak kepada Persis Solo dalam penyewaan stadion. Tarif sewanya tidak membengkak. Itulah yang dipertanyakan Persebaya Surabaya.
Video
Tidak Semata-mata soal Uang
Masukan tersebut disampaikan Ram Surahman dalam rapat dengar pendapat dengan Pansus Raperda Kota Surabaya tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah. Rapat berlangsung di Kantor DPRD Kota Surabaya.
“Barangkali enggak semata-mata soal besaran angka sewa tarif, tetapi bagaimana Pemkot Solo itu memberi keberpihakan kepada Persis Solo,” imbuh pria berusia 47 tahun tersebut.
Advertisement
Sebelumnya, Persebaya Surabaya telah mengusulkan angka Rp100 juta per hari pertandingan. Angka tersebut dinilai sudah cukup ideal dan sesuai dengan kemampuan manajemen Persebaya yang sedang mengalami krisis finansial di tengah pandemi Covid-19.
Advertisement