Sukses


Liga Inggris: Tekan Angka Penyebaran COVID-19, Pemerintah Inggris Larang Pemain Berpelukan saat Selebrasi Gol

Bola.com, London - Pemerintah Inggris mengajak para pemain yang bermain di Premier League untuk membantu menekan angka penyebaran COVID-19. Wakil Kepala Medis Inggis, Jonathan Van-Tam, meminta pesepak bola untuk berhenti merayakan gol dengan cara berpelukan.

Permintaan itu diungkapkan Jonathan Van-Tam setelah tersebarnya video sebuah tim yang merayakan kemenangan pada putaran ketiga Piala FA. Mereka terlihat melanggar aturan jarak sosial yang saat ini diterapkan Pemerintah Inggris.

Asosiasi Sepak Bola Profesional, Premier League, dan Football League telah menulis surat kepada klub dan pemain untuk mengikuti pedoman jarak sosial. Hal itu dilakukan mengingat Inggris sedang berjuang dalam menghadapi virus corona jenis baru yang menyebar lebih cepat.

"Kita berada di tempat yang sangat berbahaya sekarang. Kita tidak bisa bersantai sampai memiliki populasi yang divaksinasi secara substansial," kata Van-Tam kepada LBC Radio seperti dikutip The Guardian, Kamis (14/1/2021).

"Setiap kontak dekat manusia yang dapat dihindari, harus dihindari. Sebab, satu dari tiga yang terkena infeksi tidak memiliki gejala sama sekali," tegas Van-Tam.

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, dan manajer Arsenal. Mikel Arteta, menjadi pihak yang mempertanyakan penerapan aturan tersebut di Premier League. Meski demikian, keduanya siap mendukung Pemerintah Inggris dalam menekan angka penyebaran COVID-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Diganggu COVID-19

Pandemi COVID-19 berpeluang mengganggu penyelenggaraan Premier League 2020/2021. Sampai pertengahan Januari 2021 sudah ada beberapa laga yang ditunda karena pandemi virus corona.

Data terbaru mengungkapkan, angka kasus positif pemain di Premier League terbilang tinggi. Sebanyak 36 orang terkonfirmasi positif. Sejumlah cara sudah dilakukan Premier League untuk membantu penekanan angka penyebaran COVID-19.

Contohnya adalah wacana untuk menunda semua laga selama dua pekan. Namun, wacana itu justru ditanggapi negatif oleh sejumlah klub-klub elite Inggris.

Sumber: The Guardian

Video Populer

Foto Populer