Sukses


Preview Arsenal vs Barcelona: Momen Tepat Dua Raksasa

Bola.com, Jakarta - Rentetan hasil buruk pada awal penyisihan grup F Liga Champions 2015-2016 memaksa Arsenal harus bertemu dengan tim peringkat pertama grup lainnya pada babak 16 besar. Hasilnya, The Gunners harus bersua sang juara bertahan, Barcelona.

El Barca menjadi tim yang belum mengalami kekalahan pada fase grup bersama Real Madrid. Mereka meraih empat kemenangan dan dua hasil seri, sekaligus membuat kubu Catalunya lolos dengan selisih 8 poin di atas runner up, AS Roma. Sementara Arsenal takluk di tangan Dinamo Zagreb dan Olympiakos pada dua pertandingan awal grup F.

Kekhawatiran bagi kubu Arsenal semakin bertambah mengingat Arsenal sempat dihajar Bayern Munchen dengan lima gol. Namun semuanya berbalik di tengah fase grup. Armada London berhasil lolos dari lubang jarum, dan melaju ke knock-out.

Berlatar kondisi di babak grup, seharusnya bukan pekerjaan sulit bagi Barcelona untuk menekuk Arsenal. Namun jika melihat situasi sekarang, justru kedua tim berada dalam posisi seimbang. Arsenal tak lagi inferior, dan memiliki kekuatan tersembunyi yang bisa saja mengejutkan pasukan Luis Enrique Martinez.

Posisi Arsenal di Premier League 2015-2016 menjadi satu di antara indikasi yang tak boleh dikesampingkan kubu Barcelona. Deretan kekuatan utama, seperti Mesut Ozil, Olivier Giroud sampai Alex Chamberlain, terus naik. Belum lagi jika Alexis Sanchez sudah kembali merumput, Los Azulgrana tak boleh lengah.

Meski harus waspada, Barcelona tetap memiliki banyak modal untuk layak berada di atas kekuatan Arsenal. Penampilan sang juara lima kali Liga Champions ini banyak tertolong tingginya produktivitas penyerang mereka.

Trio Messi-Suarez-Neymar (MSN) sukses menghasilkan 10 dari 15 gol yang dibuat Barca selama penyisihan grup. Catatan gol EL Barca ini berada di urutan ketiga terbaik setelah Bayern Munchen dan Real Madrid.

Catatan serangan mengerikan inilah yang harus dihadapi barisan pertahanan Tim Meriam asal London tersebut, yang justru berada pada posisi sebaliknya. Pada enam pertandingan, Petr Cech harus rela melihat gawangnya kebobolan 10 kali.

Di antara 16 tim yang lolos ke babak selanjutnya, hanya AS Roma yang memiliki catatan lebih buruk dari itu. Berbekal raport pertahanan yang rentan seperti ini, banyak pihak meragukan kemampuan Arsenal untuk menahan gempuran Barcelona.

Barcelona hampir dipastikan bermain natural, yakni menguasai permainan dengan umpan-umpan pendek, plus aksi individu Lionel Messi dkk. Rata-rata Barcelona meraih penguasaan bola sebanyak 65%, sementara Arsenal 48%.

Rekor Pertemuan: Arsenal Inferior tapi Berbahaya
Dalam kurun waktu 16 tahun terakhir, Barcelona benar-benar menjadi batu sandungan bagi Arsenal untuk meraih prestasi maksimal di Liga Champions. Pertemuan pertama mereka pada tahun 1999 di fase Grup B berakhir imbang 1-1.

Catatan statistik yang menunjukkan rekor pertemuan kedua tim di turnamen antarklub Eropa. Arsenal dan Barcelona akan berjibaku pada Babak 16 Besar Liga Champions 2015-2016. (LabBola)

Hasil laga yang berlangsung di Estadio Camp Nou tersebut berlanjut dengan kekalahan 2-4 di Stadion Highbury, markas lawas Arsenal. Gol-gol tim tamu dilesakkan Luis Enrique, Rivaldo, Philip Cocu dan Luis Figo.

Barcelona kemudian mengubur mimpi The Gunners mengangkat ‘si Kuping Besar’ dalam final Liga Champions 2006 dengan kemenangan 2-1. Selanjutnya Lionel Messi dkk. selalu mengandaskan perlawanan Arsenal masing-masing di perempat final Liga Champions 2010 dan di babak 16 besar tahun berikutnya.

Pada leg 2 perempat final tahun 2010, publik menyaksikan keganasan seorang Lionel Messi yang sukses melesakkan tiga gol dalam kurun waktu 21 menit. Satu-satunya kemenangan Arsenal diraih pada Leg 1 Babak 16 Besar tahun 2011 dengan skor 2-1, lewat gol dari Robin Van Persie dan Andrey Arshavin.

Kartu merah untuk Van Persie dan dua gol krusial Lionel Messi pada leg kedua-lah yang kemudian menamatkan perjuangan Arsenal. Total ada 27 gol dari tujuh pertemuan kedua tim menjanjikan permainan yang menghibur dan atraktif pada pertandingan 16 besar Liga Champions musim ini.

Namun, dengan rekor pertahanan yang rapuh milik Arsenal di Liga Champions musim ini, Barcelona memiliki peluang lebih besar untuk mencatatkan nama pemain-pemainnya di papan skor.

Namun jangan salah, di bali zona inferior yang melingkupi Arsenal, pasukan Arsene Wenger tetap menyimpan banyak rahasia. Maklum saja, saat ini kekuatan mereka bisa dibilang seimbang. Faktor kembalinya beberapa pemain kunci, bakal memberi pengaruh signifikan di lapangan.

Memorable Match: Final Liga Champions 2006
Pertemuan terpenting kedua tim berlangsung pada final Liga Champions 2006 di Stade de France, Saint-Denis, Prancis. Kala itu, Barcelona memiliki pemain terbaik dunia dalam diri Ronaldinho.

Aksi dua kapten, Charles Puyol (Barcelona/kiri) dan Thierry Henry (Arsenal/kanan) pada final Liga Champions 2005-2006 di Stade de France. Partai puncak tersebut menjadi satu di antara pertarungan terketat di antara dua tim raksasa tersebut. Saat itu, Barc

Pada awalnya, Arsenal yang sedang mengejar gelar Liga Champions pertamanya langsung mengambil inisiatif penyerangan. Dua tembakan dari Thierry Henry dalam tempo tiga menit berhasil dimentahkan kiper Barcelona, Victor Valdes.

Pertandingan mulai berubah sejak kiper Arsenal, Jens Lehmann, diganjar kartu merah wasit akibat menjegal Samuel Eto’o dalam pertarungan satu lawan satu. Meski Sol Campbell berhasil membuka skor dan membuat Arsenal unggul, gol-gol dari Eto’o dan Juliano Belletti membawa tim asal Catalunya ini meraih gelar Liga Champions untuk kali kedua.

Pertandingan ini juga menjadi awal dominasi Barcelona di Eropa dengan format permainan tiki-taka. Setelah itu, dalam kurun 10 tahun kemudian, meraih tiga gelar Liga Champions. Sementara Arsenal meninggalkan pola 4-4-2 milik mereka dan lebih berkonsentrasi pada permainan possesion football yang menjadi trade mark mereka sampai musim kemarin.

Sekarang, baik Barcelona maupun Arsenal sedikit demi sedikit berubah menjadi tim yang mengandalkan serangan balik cepat. Adanya perubahan sistem permainan seperti itu, memberi ruang bagi kedua tim untuk bermain terbuka.

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer