Dipuja-puji di Liga Inggris, Pep Guardiola Punya Sisi Buruk Berkonflik dengan dengan 5 Pemain Ini

oleh Ario Yosia diperbarui 10 Sep 2020, 08:10 WIB
Ilustrasi - Mario Gotze, Samuel Eto'o, Joe Hart, Pep Guardiola (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Pep Guardiola bisa dibilang salah satu pelatih sepak bola terbaik di era modern. Nakhoda asal Catalan itu muncul bersama Barcelona pada 2008 dan

Selama karier kepelatihannya, Guardiola sudah meraih banyak kesuksesan. Ia pernah mengantarkan Barcelona, Bayern Munchen dan Manchester City memenangkan banyak gelar bergengsi.

Advertisement

Pep Guardiola juga sudah sangat sering bekerja sama dengan pemain terhebat dari lapangan hijau. Lionel Messi, Kevin de Bruyne, dan Robert Lewandowski adalah pemain-pemain tersebut.

Meski dikenal sebagai pelatih juara, tapi karier Guardiola sebagai seorang pelatih ternyata tak selalu mulus. Pria asal Spanyol itu pernah beberapa kali mengalami perselisihan dengan anak buahnya.

Guardiola lebih menyukai pemain tertentu. Karena itu, pemain yang tidak memenuhi kriterianya, meski berstatus bintang, sulit mendapatkan tempat di timnya.

Berikut ini 5 pemain yang pernah bermasalah dengan Josep Guardiola seperti dikutip dari Sportskeeda:

 

 

Video

2 dari 6 halaman

Joe Hart

Joe Hart (AFP/Oli Scarff)

Joe Hart adalah salah satu pemain terpenting Manchester City. Kiper Inggris ini memiliki refleks yang sangat baik dan sedang dalam perjalanan untuk menjadi legenda Manchester City dan menjadi favorit penggemar di Etihad Stadium.

Namun, kedatangan Pep Guardiola membuat Hart harus tersingkir. Gaya permainan Guardiola membutuhkan kiper yang sangat baik dengan bola di kakinya dan Hart tidak sesuai dengan keinginan Guardiola. Meski tidak pernah bertengkar, Hart mengakui bahwa ekspektasi Guardiola yang menyebabkan kepergiannya dari klub.

Hart meninggalkan Manchester City pada 2018 dan bergabung dengan Burnley untuk mencari kesempatan bermain di tim utama. Kiper Inggris ini sekarang bermain untuk Tottenham Hotspur bersama Jose Mourinho.

3 dari 6 halaman

Mario Gotze

Mario Gotze (kanan) mencetak gol kemenangan buat Dortmund di International Champions Cup (ICC) (AP Photo/Annie Rice)

Mario Gotze masuk ke tim Borussia Dortmund pada tahun 2010. Ia saat itu secara luas dianggap sebagai Lionel Messi versi Jerman.

Gotze pindah ke Bayern Munchen pada 2013 dan menghabiskan beberapa tahun di bawah Pep Guardiola di klub Bavaria. Meski Bayern mendominasi di Bundesliga, Gotze justru terpinggirkan di bawah Guardiola.

PGuardiola dan Jurgen Klopp saat ini adalah dua manajer terbaik di Premier League dan memiliki kualitas yang kontras. Namun bagi Mario Gotze, memilih di antara keduanya tidak terlalu sulit.

4 dari 6 halaman

Samuel Eto'o

Samuel Eto'o merupakan predator mematikan yang pernah dimiliki Barcelona pada 2004-2009. Selama lima musim berkostum Barcelona, Eto'o mencatatkan 130 gol dari 199 penampilan di berbagai kompetisi. (AFP/Lluis Gene)

Samuel Eto'o adalah salah satu dari banyak korban dari revolusi Pep Guardiola di Barcelona pada tahun 2008 dan 2009. Striker Kamerun itu juga tidak punya hubungan yang bagus dengan Guardiola.

Eto'o menjadi bagian penting dari kesuksesan Barcelona meraih treble di musim 2008-2009 tetapi tidak pernah akur dengan sang pelatih. Guardiola langsung menjual Ronaldinho dan Deco setelah kedatangannya. Satu musim kemudian giliran Eto'o yang diminta untuk meninggalkan Camp Nou.

Eto'o meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan Inter Milan dan memenangkan treble lagi di bawah Jose Mourinho pada musim 2009-10. Dia secara terbuka mengungkapkan permusuhannya dengan Guardiola dan mengklaim memiliki hubungan yang jauh lebih baik dengan Jose Mourinho dan pelatih legendaris Spanyol Luis Aragones.

5 dari 6 halaman

Yaya Toure

Gelandang Manchester City, Yaya Toure, menyapa suporter usai pertandingan melawan Brighton and Hove Albion pada Premier League di Stadion Etihad, Rabu (9/5/2018). Laga tersebut menjadi perpisahan sang pemain bersama The Citizens. (AFP/Oli Paul Ellis)

Yaya Toure bermain di bawah asuhan Pep Guardiola di Barcelona dan Manchester City. Namun, pemain asal Pantai Gading itu selalu diabaikan pelatih asal Spanyol tersebut.

Meski kehadiran Xavi dan Andres Iniesta telah menghambat peluangnya di tim utama Barcelona, Yaya merupakan salah satu pemain kunci di Manchester City. Tapi, ia kehilangan posisinya setelah Guardiola datang.

Guardiola adalah sosok yang disegani di dunia sepak bola dan tuduhan serius Yaya Toure tetap menjadi noda pada rekor manajer Catalan tersebut. Meskipun Guardiola tidak pernah mendiskriminasikan para pemainnya atas dasar apa pun selain taktik, bukan rahasia lagi bahwa tidak ada cinta yang hilang antara manajer Manchester City itu dan Yaya Toure.

6 dari 6 halaman

Zlatan Ibrahimovic

Penyerang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic berselebrasi dengan rekan-rekannya usai mencetak gol ke gawang Cagliari pada pertandingan Liga Serie A Italia di Sardegna Arena (11/1/2020). Ibrahimovic mencetak gol dimenit ke-64 dan merupakan gol perdananya di AC Milan musim ini. (Spada(/LaPresse via AP)

Zlatan Ibrahimovic bergabung dengan Barcelona asuhan Pep Guardiola pada 2009. Awalnya ia cukup sukses di klub Catalan.

Dengan kemunculan Lionel, striker Swedia itu kehilangan tempatnya di klub dan terpaksa bermain di sayap. Ibrahimovic tidak bisa menerima perubahan taktik Guardiola tersebut.

Ibrahimovic bisa dibilang musuh paling terkenal Guardiola di dunia sepakbola. Namun, lemari trofi pelatih Catalan itu sulit untuk diperdebatkan dan Guardiola akan selalu dikenang sebagai salah satu pelatih paling sukses dalam sepak bola.

Sumber asli: Sportskeeda

Disadur dari: Bola.net (Aga Deta, Published 9/9/2020)

Berita Terkait