Manchester United Buktikan Punya 3 Senjata yang Bisa Jadi Ancaman Mengerikan di Liga Inggris

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 26 Jan 2021, 16:15 WIB
Gelandang Liverpool, Georginio (kiri) Wijnaldum menendang bola yang dihalangi oleh bek Manchester United, Luke Shaw dalam laga putaran keempat Piala FA di Stadion Old Trafford, Senin dinihari WIB (25/1/2021). Manchester United atau MU singkirkan Liverpool usai menang 3-2. (Phil Noble/Pool via AP)

Bola.com, Jakarta - Manchester United baru saja mengalahkan Liverpool 3-2 pada babak keempat Piala FA 2020/2021, Senin (25/1/2021) dini hari WIB. Meskipun kemenangan itu dibukukan di Piala FA, MU dianggap makin jadi ancaman menakutkan di Liga Inggris. 

Pertarungan Manchester United kontra Liverpool itu berlangsung ketat dan sengit. MU, yang melakukan rotasi pemain, sempat tertinggal terlebih dahulu melalui gol Mohamed Salah. Tapi, akhirnya kemenangan Setan Merah disegel berkat gol tendangan bebas Bruno Fernandes, yang masuk sebagai pemain pengganti. 

Advertisement

Manchester United belum benar-benar dianggap sebagai penantang gelar yang benar-benar serius meskipun sedang memuncaki Liga Inggris. Saat ini, tim besutan Ole Gunnar Solskjaer unggul dua poin atas Manchester City dan terpaut enam angka atas Liverpool. 

Ada yang beranggapan kemajuan MU belakangan ini belum menjadi jaminan, karena kompetisi baru berjalan setengah musim. Selain itu, ada yang menilai MU terbantu oleh kondisi tim-tim lain yang kurang maksimal. 

Namun, kemenangan atas Liverpool dengan cara meyakinkan mulai mengubah pandangan publik sepak bola terhadap Manchester United. 

Berikut ini tiga senjata yang dimiliki Manchester United yang bisa menjadi ancaman serius bagi rival-rivalnya dalam pacuan juara Liga Inggris 2020/2021. 

Marcus Rashford merayakan gol bersama Edinson Cavani dalam duel babak kelima Piala FA antara Manchester United versus Liverpool di Old Trafford, Senin (25/1/2021). (AFP/Martin Rickett)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 4 halaman

1. Pede Main dengan Gaya Khasnya dan Mampu Mendominasi

Tendangan bebas pemain Manchester United, Bruno Fernandes (kiri) berhasil menjebol gawang Liverpool pada laga babak keempat FA Cup 2020-21 di Old Trafford, Senin (25/01/2021). (Foto: AP/Pool/Phil Noble)

Kemenangan Manchester United atas Liverpool di babak keempat Piala FA bukan hanya hasil manis karena melawan seteru klasik. Tapi, pada pertandingan itu MU mampu menyuguhkan gaya permainan khas mereka. 

Ya, MU memang sudah mencatatkan beberapa kemenangan gemilang di era Solskjaer. Sebut saja kemenangan atas Paris Saint-Germain (dua kali) di Liga Champions, dan tiga kali atas Manchester City. Tetapi sedikit dari hasil apik itu diraih oleh United dengan dominan dan membuat lawan terbawa permainan mereka. 

Hampir menjadi ciri khas bagi United untuk bermain dengan serangan balik di sebagian besar pertandingan besar. Solskjaer biasanya mengadopsi skema lima pemain bertahan dan ingin memanfaatkan kecepatan melebar untuk mengeksploitasi lawan yang suka maju frontal dan memasang garis pertahanan yang tinggi.

Namun, saat mengalahkan Liverpool, tim besutan Solskjaer tampak fokus pada kemampuan sendiri ketimbang mencegah ancaman dari skuad Jurgen Klopp. Mereka juga bisa mendominasi permainan. 

 

3 dari 4 halaman

2. Kedalaman Skuad Mumpuni

Gelandang Manchester United, Donny van de Beek, ketika melawan Liverpool di Piala FA, Senin (25/1/2021). (AFP/LAURENCE GRIFFITHS).

Kebebasan menyerang ala Setan Merah sangat menyenangkan untuk dilihat saat menumbangkan Liverpool. Teapi mungkin hal positif terbesar dari kemenangan ini adalah fakta United melakukannya sambil memanfaatkan kedalaman skuad mereka yang membuat iri.

Solskjaer terkadang kesulitan menentukan seleksi dan rotasi pemain. Perubahan besar-besaran yang secara drastis memengaruhi tempo dan ritme permainan mereka di lapangan. Solskjaer bahkan terkadang ngotot menurunkan beberapa pemain kunci, saat mereka butuh istirahat. 

Pada pertandingan kontra Liverpool, pemilihan skuadnya sempurna.  Itu menjadi bukti kerja kerasnya selama ini menuai hasil. 

Donny van de Beek diturunkan, memberikan istirahat untuk Bruno Fernandes sedikit beristirahat di bangku cadangan. Pemain Belanda itu menyuguhkan pendekatan yang lebih konservatif di lini tengah menyerang. Kemudian ada Mason Greenwood yang tampil apik sebagai senjata sayap kanan.

Victor Lindelof juga menunjukkan kemitraan yang apik dengan Harry Maguire. Dean Henderson kembali membuat Solskjaer memikirkan debat kiper untuk jangka panjang, karena tampilannya yang menawan.

Dengan kedalaman skuad yang menjanjikan, Setan Merah akan diuntungkan dalam pacuan juara Liga Inggris musim ini, dibandingkan tim-tim lain. 

 

4 dari 4 halaman

3. Persaingan Kompetitif Dalam Tim

Manajer tim Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer (tengah) menyalami para pemainnya usai berakhirnya laga lanjutan Liga Inggris 2020/21 pekan ke-16 melawan Wolverhampton Wanderers di Old Trafford, Selasa (29/12/2020). Manchester United menang 1-0 atas Wolverhampton. (AFP/Laurence Griffiths/Pool)

Sejata lain yang menjadi keunggulan MU dibanding tim lain adalah tingginya persaingan dalam tim. Kondisi itu terjadi karena Setan Merah memiliki beberapa pemain bagus di sejumlah posisi. 

Sebut saja keberadaan Donny van de Beek yang harus berjuang maksimal karena harus bersaing dengan gelandang-gelandang lain seperti Paul Pogba, Bruno Fernandes hingga Scott McTominay. Imbasnya, ketika diturunkan Van de Beek akan berusaha membuktikan dirinya layak masuk pilihan utama. 

Di lini depan, MU juga memiliki empat pemain dengan kualitas mumpuni, yaitu Marcus Rashford, Mason Greenwood, Anthony Martial, dan Edinson Cavani. 

Suasana kompetitif seperti itu sangat dikenal Solskjaer saat dirinya masih bermain di era Sir Alex Ferguson. Saat itu, MU memiliki skuad yang dalam sehingga sangat kompetitif. 

Faktor itu diyakini telah membantu transformasi MU musim ini hingga dianggap menjadi salah satu penantang serius dalam perburuan titel Liga Champions musim ini. 

Sumber: Manchester Evening News 

Berita Terkait