Fun Fact di BRI Liga 1: Saat Rayuan Maut Persita Sukses Membajak 2 Bintang Muda Persik

oleh Gatot Susetyo diperbarui 03 Des 2021, 07:30 WIB
Pemain Arema FC, Dendi Santoso (kiri) berebut bola dengan pemain Persita Tangerang, Moh. Edo Febriansyah saat laga pekan kesembilan BRI Liga 1 2021/2022 antara Arema FC melawan Persita Tangerang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (27/10/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Pekan ke-15 BRI Liga 1 akan dihiasi pertandingan tak kalah menariknya, yaitu antara Persik Kediri kontra Persita Tangerang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat (3/12/2021) sore WIB.

Kedua tim yang sama-sama identik dengan warna kebesaran yaitu ungu. Namun yang ditunggu-tunggu adalah duel di atas lapangan nanti.

Advertisement

Di papan klasemen, Persita untuk sementara di posisi yang lebih baik, yakni bertengger di urutan kedelapan dengan torehan 22 poin. Sedangkan Persik Kediri masih belum terlepas dari jeratan zona degradasi dengan nilai 11.

Menjelang pertemuan kedua tim, terdapat fakta menarik seputar perjumpaan Persita Tangerang kontra Persik. Adalah sebuah kalimat pelatih Persita Widodo C. Putro benar adanya. Dia tak pernah berpikir ke belakang. Mantan striker Timnas Indonesia ini ingin selalu menatap ke depan.

Tatapan ke depan inilah yang dilakukan pria asal Cilacap ini, kala diam-diam merayu dua bintang muda Persik di Final Liga 2 2019 lalu. Setelah Pendekar Cisadane dipastikan promosi ke Liga 1 2020, Widodo tak memikirkan laga final melawan Persik.

 

2 dari 4 halaman

Cara PDKT

Pemain Persita Tangerang, Moh. Edo Febriansyah (kiri) berebut bola dengan pemain Arema FC, Dendi Santoso saat laga pekan kesembilan BRI Liga 1 2021/2022 antara Arema FC melawan Persita Tangerang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (27/10/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Namun sosok yang akrab dipanggil WCP ini memilih melakukan pendekatan kepada Taufik Febrianto dan Edo Febriansyah. Dua penggawa muda ini memang tampil sangat menonjol di kompetisi kasta kedua Indonesia dua tahun lalu.

Apalagi Taufik Febrianto menyabet gelar Pemain Terbaik 2019. Sedangkan Edo yang asli Kediri merupakan sayap agresif.

Persik sebagai pemilik sah Taufik dan Edo tak menyadari gerilya yang dilakukan kubu Persita. Gayung pun bersambut. Dengan alasan menyelesaikan tugas akhir di UNJ, karena Taufik dan Edo tercatat sebagai mahasiswa di kampus itu, pun hijrah ke Tangerang.

3 dari 4 halaman

Alasan Lain

Gelandang Persik Kediri, Taufiq Febriyanto, berhasil mendapatkan gelar pemain terbaik Liga 2 2019 usai melawan Persita Tangerang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Senin (25/11), Persik menang 3-2 atas Persita. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Kini, Macan Putih harus gigit jari. Karena dua mantan bintangnya bersinar di Persita. Taufik jadi andalan lini tengah, sedangkan Edo sekarang berbaju Timnas Indonesia di Piala AFF 2020.

Selain alasan studi, konon, latar belakang kepindahan Taufik dan Edo dipicu pembagian bonus juara Liga 2 yang tak imbang antara manajemen Persik dengan jajaran pemain.

Pengurus ingin memperoleh persentase bonus lebih besar ketimbang pemain. Di kubu pemain, mereka layak dapat bagian lebih besar. Karena mereka lah yang telah berjuang selama semusim di atas rumput hijau.

4 dari 4 halaman

Intip Peringkat Persik Saat Ini di BRI Liga 1

Berita Terkait