Bikin Air Mata Meleleh, Ini 3 Klub Liga Inggris yang Terkena Sindrom Musim Kedua : Ada Eks Klub Elkan Baggott

oleh Choki Sihotang diperbarui 08 Sep 2022, 08:28 WIB
Javier Mascherano dan Carlos Tevez saat bergabung dengan West Ham United pada musim 2007. (Mirror).

Bola.com, Jakarta - Liga Inggris memiliki kombinasi, yakni berstatus kompetisi ketat sekaligus kejam. Ketat, karena semua bisa terjadi di sini. Artinya, tak menutup kemungkinan tim-tim unggulan justru kalah dari tim medioker.

Kekalahan Chelsea 1-2 dari Southampton serta kekalahan 0-4 Manchester United dari Brentford merupakan bukti tak ada yang pasti di Premier League. Kejam, karena kekalahan bisa berujung pemecatan pelatih.

Advertisement

Tak lama setelah Liverpool membantai Bournemouth 9-0, Scott Parker langsung kehilangan pekerjaan alias dipecat. Parker menjadi pelatih pertama didepak di Liga Inggris 2022/2023.

 

2 dari 8 halaman

Sepak Terjang

Selain itu, sepak terjang tim-tim promosi seperti Nottingham Forest, Fulham, dan Bournemouth tak lepas dari sorotan. Ketiga tim ini bertekad memperpanjang nafas di kompetisi tertinggi Inggris. Dengan kata lain, ketiganya tak ingin hanya sebatas sebagai tim penggembira lalu musim depan kembali degradasi ke kasta kedua.

Tak ada salahnya jika Nottingham Forest, Fulham, maupun Bournemouth berkaca dari kegagalan tim-tim promosi sebelumnya. Tak berumur panjang, tim-tim itu kembali terlempar dari Premier League atau nyaris terdegradasi.

 

3 dari 8 halaman

Ipswich Town

Lee Martin. Gelandang serang Inggris berusia 35 tahun yang baru saja didatangkan Dover Athletic dari Ebbsfleet pada bursa transfer musim panas 2022/2023 dengan status bebas transfer ini pernah berseragam Nottingham Forest pada musim 2008/2009. Ia didatangkan dari Manchester United dengan status pinjaman pada awal musim 2008/2009 dan hanya memperkuat Forest hingga November 2008. Ia hanya tampil dalam 14 laga dengan torehan 1 gol dan 3 assist. Pada awal musim 2009/2010, pemain yang merupakan anggota Akademi setan Merah sejak tengah musim 2003/2004 ini dilepas permanen ke Ipswich Town dengan nilai transfer 2,25 juta euro. (AFP/Maartje Blijdenstein)

Musim promosi baru: 2000/2001

Musim kedua: 2001/2002 (Degradasi)

George Burley menjadi pelatih yang sangat sukses di Portman Road, dari 1994 hingga 2002. Dia memimpin Tractor Boys mencapai play-off Divisi Satu selama empat musim berturut-turut. Pada akhirnya, ia membawa Ipswich Town promosi pada 2000 setelah mengalahkan Barnsley 2-4 di Wembley.

Bersaing di kasta tertinggi tak membuat armada Burley gentar. Kerja keras tanpa kenal lelah membuat mereka mampu finis di posisi kelima Liga Inggris 2000/2001. Mereka pun berhak tampil di Piala UEFA dan itu pertama kalinya sejak 1982.

Namun sayang, di musim selanjutnya, mantan klub bek Timnas Indonesia, Elkan Baggot ini melempem. Pada musim 2001/2002, Ipswich terkubur di posisi ke-18. Itu berarti mereka kembali turun kasta.

 

4 dari 8 halaman

Manchester City

Fernandinho dikenal sebagai salah satu pemain yang loyal di Manchester City. Ia telah menghabisakan sembilan tahun (2013-2022) bersama The Cityzens sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Etihad Stadium pada musim ini. Pemain yang perposisi sebagai gelandang tersebut diketahui akan kembali ke negaranya, Brasil dengan membela Atletico Paranaense. Fernandinho sebelumnya pernah membela klub tersebut pada tahun 2002 hingga 2005 sebelum membela Shakhtar Donetsk. (AFP/Jose Coelho)

Musim promosi baru: 2002/2003

Musim kedua: 2003/2004 (posisi 16)

Sebelum tahun-tahun kekayaan petrodollar dan dilatih Pep Guardiola, Manchester City adalah klub yang turun naik di awal tahun 1990-an. Setelah degradasi pada tahun 2001 di bawah Joe Royle, Kevin Keegan direkrut untuk kembali membawa City ke kasta tertinggi pada musim 2002/2003.

 

5 dari 8 halaman

Catatan Performa

Di musim itu, City finis di posisi kesembilan dan memenangkan derbi Manchester pertama mereka lebih dari 13 tahun. Kemenangan atas Manchester United tak lepas dari aksi gemilang eks kiper Setan Merah, Peter Schmeichel.

Selain Schmeichel City juga diperkuat bintang lain seperti Nicolas Anelka serta Marc-Vivien Foe. Tapi, The Citizens harus kembali gigit jari.

Semusim berselang, mereka nyaris nyemplung lagi ke kasta kedua. Hanya mampau mengemas 41 poin, City terdampar di posisi ke-16 klasemen akhir Premier League 2003/2004.

 

6 dari 8 halaman

West Ham

Maxwel Cornet. Sayap kiri Pantai Gading berusia 25 tahun ini baru semusim membela Burnley di Premier League sejak didatangkan dari Olympique Lyon pada awal musim 2021/2022. Setelah Burnley terdegradasi, pemain yang memiliki nilai pasar 14 juta euro dan total tampil 26 kali di Premier League musim 2021/2022 dengan mencetak 9 gol dan 1 assist ini diincar oleh West Ham United dan Everton untuk tetap bermain di Premier League musim 2022/2023. (AFP/Lindsey Parnaby)

Musim promosi baru: 2005/2006

Musim kedua: 2006/2007 (posisi 15)

Sukses West Ham promosi melalui babak play-off pada tahun 2005 tak lepas dari sentuhan tangan dingin Alan Pardew. Pada musim 2005/2006, West Ham mampu finis di posisi kesembilan.

Di musim itu juga mereka menjadi runner up Piala FA. Kemenangan yang paling berkesan kala mereka mengalahkan Arsenal 3-2 di Highbury dan lolos ke Piala UEFA.

 

7 dari 8 halaman

Tak Guna

Memasuki musim baru, West Ham merekrut sejumlah pemain anyar. Dia di antaranya yang paling menyolok yakni Carlos Tevez dan Javier Mascherano.

Keduanya diharapkan bisa menambah daya dobrak West Ham di musim 2006/2007. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Tak hanya tersingkir dari Piala UEFA, West Ham juga gagal bersaing di Premier League dan terjerembab di posisi ke-15.

8 dari 8 halaman

Arsenal Sanggup Bertahan?

Berita Terkait