Sukses


PSSI Ambil Hikmah dari Penundaan Piala AFF ke Desember 2021

Bola.com, Jakarta - PSSI mendukung keputusan Asosiasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF) yang menunda Piala AFF ke Desember 2021. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyebut keputusan itu membuat Timnas Indonesia punya durasi persiapan yang lebih panjang.

AFF mengonfirmasi penundaan Piala AFF ke Desember 2021 pada Senin (7/12/2020). Keputusan itu diambil dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terkait dalam turnamen dua tahunan itu.

"PSSI akan mengikuti keputusan AFF. Tentu ada hal positif dari penundaan ini yakni timnas Indonesia bisa melakukan persiapan lebih panjang,” kata Iriawan seperti dikutip situs resmi PSSI, Selasa (8/12/2020).

Memiliki persiapan yang lebih panjang menjadi keuntungan buat Timnas Indonesia. Apalagi PSSI menargetkan Timnas Merah Putih untuk menjadi juara di Piala AFF.

"Kami harap untuk pemain-pemain yang nantinya dipanggil Timnas Indonesia dan bermain di Piala AFF agar berjuang keras serta memberikan hasil maksimal. PSSI ingin timnas Indonesia meraih juara di Piala AFF 2020 yang dihelat akhir tahun 2021 mendatang," tegas Iriawan.

Penundaan jadwal Piala AFF 2020 ini menjadi yang kedua kalinya dilakukan karena pandemi COVID-19. Sebelumnya, Piala AFF yang sejatinya digelar November-Desember 2020 ditunda ke April-Mei 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Berpotensi dengan Penonton

Presiden AFF, Khiev Sameth, menyebut penyelenggaraan Piala AFF pada Desember 2021 adalah waktu yang ideal. Turnamen tersebut diharapkan bisa digelar dengan kehadiran suporter di stadion.

"Mulai 5 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022 akan memberikan kesempatan terbaik untuk turnamen yang digelar dalam format penuh dengan pertandingan kandang dan tandang pada sistem gugur," kata Khiev Sameth.

"Dengan stadion yang dipenuhi oleh penggemar untuk menonton tim mereka. Meskipun ada hasil yang menggembirakan dalam pengembangan vaksin, serta kepraktisan distribusi, dan implementrasi program vaksin di seluruh dunia termasuk Asia Tenggara, akan memakan waktu," tambah Khiev Sameth.

Video Populer

Foto Populer