Sukses


4 Klub BRI Liga 1 Siap-Siap Jadi Musafir, Kok Bisa Terusir dari Kota Asal?

Bola.com, Jakarta - Kepastian jadwal BRI Liga 1 2022/2023 bergulirnya masih belum menemui titik terang. Sampai sekarang, kompetisi kasta teratas itu masih mandek akibat Tragedi Kanjuruhan.

Publik sepak bola nasional sedang memperbincangkan BRI Liga 1. Namun, kali ini menjadi polemik lantaran jadwal itu berbarengan dengan Piala AFF 2022.

Kabarnya, BRI Liga 1 akan dihelat lagi pada Desember mendatang. Masalahnya, Piala AFF 2022 yang merupakan pesta sepak bola Asia Tenggara akan berlangsung pada 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2022.

Jadwal yang berbenturan itu tentu saja akan berdampak pada pemanggilan pemain klub untuk membela Timnas Indonesia. Seperti edisi sebelumnya, kekuatan klub akan tereduksi dengan kehilangan pemain penting yang tampil di Piala AFF 2022.

Saat ini, PT LIB masih menggodok rencana untuk menggelar lagi BRI Liga 1 setelah berhenti sejak 1 Oktober 2022. Sejauh ini, belum ada tanggap pasti kapan kompetisi kasta teratas itu akan dilanjutkan kembali.

Di sisi lain, sudah ada empat klub yang kemungkinan akan menjadi musafir, alias bermarkas di luar stadion kandangnya. Alasannya pun beragam. Siapa saja mereka? Simak ulasan Bola.com berikut ini:

2 dari 6 halaman

Arema FC (Stadion Kanjuruhan, Malang)

Klub berjulukan Singo Edan ini resmi dijatuhi hukuman oleh Komite Disiplin (Komdis) PSSI buntut tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). 

Arema FC juga dikenakan denda hingga Rp250 juta serta ‘diusir’ dari Malang saat melakoni sisa laga kandang Liga 1 2022/2023. Ini merupakan dampak kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 lalu.

Berdasarkan Surat Keputusan Komdis PSSI per tanggal 2 Oktober 2022, Arema FC dilarang menggelar laga dengan kehadiran penonton. Mereka hanya boleh mencari lokasi untuk menggelar laga kandangnya sejauh 250 km dari Kota Malang.

3 dari 6 halaman

Persebaya Surabaya (Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya)

Klub asal Kota Pahlawan ini juga dipaksa angkat kaki dari Surabaya. Tapi, ini bukan dampak dari Tragedi Kanjuruhan. Melainkan, ada gelaran Piala Dunia U-20 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, yang selama ini jadi kandang Persebaya Surabaya.

Stadion itu harus disterilkan dan tidak boleh dipakai untuk menggelar laga Liga 1. Persebaya sebenarnya memiliki opsi Stadion Gelora 10 November yang terletak di Surabaya. Namun, stadion itu direncanakan jadi tempat latihan Piala Dunia U-20.

Opsi paling mungkin adalah menumpang ke kota tetangga, Sidoarjo, yang memiliki Stadion Gelora Delta. Stadion itu juga pernah jadi kandang Persebaya saat menjamu RANS Nusantara di Liga 1. Namun, Persebaya harus berbagi dengan Deltras FC yang merupakan kontestan Liga 2.

 

4 dari 6 halaman

Persis Solo (Stadion Manahan, Solo)

Nasib serupa dialami oleh Persis Solo. Stadion Manahan, Solo, juga akan digunakan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Klub berjulukan Laskar Sambernyawa pun dipaksa mencari stadion pengganti.

Sejauh ini, belum ada kabar ke mana Persis Solo akan berkandang dengan situasi tersebut. Ada kans mereka memakai stadion di kota/kabupaten lain, seperti Stadion Moch Soebroto (Magelang) atau Stadion Wilis (Madiun).

 

5 dari 6 halaman

Bali United (Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar)

Juara bertahan Liga 1 ini juga terpaksa angkat kaki dari Gianyar yang selama ini jadi kandang mereka. Bali United tidak menggunakan Stadion Kapten I Wayan Dipta yang juga akan jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Namun, Bali United memiliki banyak opsi stadion lain di Provinsi Bali sehingga tidak perlu pindah ke pulau lain. Sebut saja Stadion I Gusti Ngurah Rai dan Stadion Kompyang Sujana yang keduanya terletak di Denpasar.

Kelayakan dua stadion tersebut juga tidak perlu dipertanyakan lantaran musim lalu juga dipakai menggelar laga Liga 1 2021/2022 dengan sistem bubble-to-bubble pada seri keempat dan kelima.

6 dari 6 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu

Video Populer

Foto Populer