Shopee Liga 1: Arema FC Tidak Ingin Terbebani dengan Predikat Tim Tersubur Musim Lalu

oleh Iwan Setiawan diperbarui 18 Sep 2020, 01:39 WIB
Striker muda asal Brsil, Pedro Bartolli, mengontrol bola dan dikepung pemain Arema FC lainnya dalam sesi latihan Singo Edan. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Arema FC menjadi tim yang paling banyak kehilangan figur asing jelang lanjutan Liga 1 2020 yang akan digelar mulai Oktober mendatang. Dua pemain asing, Oh In-kyun dan Jonathan Bauman, tidak melanjutkan kontrak. Begitu pun dengan pelatih kepala Mario Gomez dan pelatih fisik Marcos Gonzales yang pindah ke Borneo FC.

Selain itu, sampai detik ini Elias Alderete yang merupakan striker asing baru Arema FC pun belum mencapai kata sepakat dengan manajemen Arema FC terkait renegosiasi kontrak. Sementara bek Matias Malvino masih terkendala administrasi untuk bisa kembali ke Indonesia.

Advertisement

Beragam persoalan ini memang tidak menyurutkan nyali tim berjulukan Singo Edan ini untuk bersaing di Liga 1. Mereka masih percaya diri dengan kekuatan yang ada, terutama di sektor depan.

Meski kehilangan Bauman, ada tiga nama di lini depan yang masih menjadi andalan, yakni Muhammad Rafli, Dedik Setiawan, dan Kushedya Hari Yudo. Bisa dibilang tiga nama yang punya naluri menyerang itu memiliki label Timnas Indonesia.

Yudo dan Rafli sempat menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia pada Agustus lalu. Sedangkan Dedik, sebelum menjalani operasi lutut tahun lalu, ia juga terpanggil ke skuat Indonesia. Selain itu, ada penyerang muda dari Brasil, Pedro Bartolli, yang baru datang Agustus lalu.

"Kami masih yakin dengan para pemain itu. Tidak ada keraguan untuk lini depan. Tapi, jika ada kami ingin ada striker lagi yang punya tipikal targetman," ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.

Video

2 dari 2 halaman

Mengalir Saja

Striker Arema FC, Elias Alderete, mendapatkan pengawalan ketat dari Titan Fawazzi dalam internal game yang digelar Sabtu (5/9/2020) pagi. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Ada satu pertanyaan yang muncul. Bisakah Arema FC mengulangi prestasi musim lalu untuk urusan menjebol gawang lawan? Seperti diketahui, Singo Edan menjadi tim tersubur di Liga 1 2019 dengan torehan 59 gol.

Bahkan sang juara pada musim lalu, Bali United, masih berada di bawah Arema FC karena hanya mencetak 48 gol. Namun, Arema FC tidak ingin membebani pemainnya dengan catatan musim lalu.

"Sekarang kami tetap mengasah finishing juga. Satu yang penting bisa bermain maksimal dalam setiap pertandingan. Kalau masalah paling banyak mencetak gol seperti musim lalu, itu mengalir saja," jelas asisten pelatih Arema FC, Kuncoro.

Arema FC punya pemain asing sekelas Makan Konate yang menjadi pemain tersubur dengan 16 gol. Meski posisinya sebagai gelandang serang, Konate bisa menjadi pemecah kebuntuan. Namun, pemain asal Mali itu kini hengkang ke Persebaya.

Selain itu, pemain belakang, tengah, dan depan Arema juga bisa mencetak gol. Sayangnya mereka menjadi klub dengan kemasukan terbanyak nomor dua, yaitu 62 gol.

"Itu menjadi risiko permainan menyerang yang diperagakan arema FC pada musim lalu," lanjut Kuncoro.

Berita Terkait