7 Pemain yang Digaet Manchester United dari Tim Kasta Bawah Liga Inggris, Kalaupun Gagal Total Enggak Rugi-rugi Amat

oleh Ario Yosia diperbarui 19 Nov 2020, 09:50 WIB
Manchester United - Wilfried Zaha, Michael Owen, Lee Grant (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Manchester United beberapa musim terakhir dikenal sebagai tim yang royal belanja pemain di bursa transfer. Sayangnya hal itu tak lantas membuat mereka kembali berjaya di Liga Inggris.

Manchester United usai Sir Alex Ferguson pergi terasa kelam.

Advertisement

Ed Woodward CEO klub dipersalahkan dalam urusan belanja pemain. Manchester United dinilai sering salah melakukan pembelian pemain.

Harga beli pemain seringkali dianggap terlalu tinggi dari harga pasaran. Harry Maguire (2019, 87 juta euro), Paul Pogba (2016, 105 juta euro), Romelu Lukaku (2017, 84,7 juta euro), deretan pemain mahal yang ternyata gagal menunjukkan permainan terbaik.

Manchester United merupakan klub besar dunia dan menjadi dambaan talenta-talenta terbaik. Semestinya mereka dengan mudah mendapatkan pemain bagus. Namun, entah kenapa itu hanya fakta di atas kertas.

Banyak klub ogah melepas pemainnya ke Manchester United dengan harga murah, mereka tahu Setan Merah punya uang berlimpah. Di sisi lain, pemain ogah-ogahan karena melihat United klub bermasalah. Mereka khawatir kariernya bakal meredup jika bermain di Old Trafford.

Situasi ini berbanding terbalik saat era Sir Alex Ferguson. Pemain-pemain berlomba-lomba datang ke Manchester United.

Strategi belanja Manchester United juga brilian. Mereka kerap menggaet pemain dengan harga murah. Contoh konkritnya Cristiano Ronaldo.

Fergie saat menukangi Manchester United juga tak memandang status kebintangan pemain calon rekrutannya. Ia kerap mendatangkan pemain tak terkenal dari klub kasta bawah, kemudian mencetaknya menjadi superstar.

Ya memang strategi ini tak selalu berjalan mulus, namun setidaknya keuangan United tetap terjaga. Mereka tak rugi-rugi amat karena harga beli pemain incaran tak mahal-mahal amat.

Pola belanja pemain murah dari klub kasta bawah sebenarnya tetap berjalan setelah Sir Alex pergi. Namun, entah kenapa pemain-pemain yang didatangkan seringkali gagal unjuk gigi. Di sisi lain, Manchester United makin terlihat boros mendatangkan pemain baru bernama besar, yang juga enggak memberi efek kejut apa-apa.

Berikut tujuh pemain yang dibeli Manchester United dari tim kasta kedua kompetisi di Inggris  seperti dilansir Planet Football, Jumat (31/1/2020).

Video

2 dari 8 halaman

Lee Grant

Kiper Manchester United, Lee Grant berusaha menahan bola yang dilesakkan pemain depan AC Milan Suso dalam International Champions Cup (ICC) 2018 di Carson, California, Amerika Serikat, Rabu (25/7). AC Milan kalah adu penalti. (AP Photo/Mark J. Terrill)

Manchester United mendatangkan Lee Grant dari Stoke City pada musim panas 2018. Saat itu, bekas klub Lee Grant baru terdegradasi dari Premier League.

Jose Mourinho merekrut kiper gaek berusia 35 tahun itu untuk menjadi pelapis David De Gea dan Sergio Romero.

3 dari 8 halaman

Andy Kellett

Andy Kellett

Manchester United sempat mendatangkan bek muda, Andy Kellett, dengan status pinjaman dari Bolton Wanderers pada paruh kedua musim 2014-2015.

Kellett bermain untuk tim U-21 Manchester United. Namun, ia tidak dipermanenkan oleh Setan Merah dan kembali ke Bolton Wanderers. Kini ia memperkuat Notts County yang bermain di League Two.

4 dari 8 halaman

Wilfried Zaha

3. Wilfried Zaha saat membela Crystal Palace diprediksi menjadi pemain masa depan Inggris. Tetapi setelah hijrah ke MU dirinya gagal bersinar dan malah sempat bersitegang dengan sang manajer, David Moyes. (AFP/Saeed Khan)

Manchester United sempat membeli Wilfried Zaha pada 2013 dari Crystal Palace. Saat itu, The Eagles bermain di kompetisi Championship.

Ia kemudian dipinjamkan kembali dan berhasil membawa Crystal Palace promosi ke Premier League. Namun, Zaha gagal memberikan kontribusi saat berseragam Manchester United dan akhirnya dijual kembali ke The Eagles.

 

5 dari 8 halaman

Nick Powell

Nick Powell (AFP)

Nick Powell dianggap sebagai satu di antara anak muda berbakat di Inggris. Ia pindah dari Crewe ke Manchester United pada 2012.

Ia sempat mencetak gol pada laga debut melawan Wigan Athletic. Namun, Powell akhirnya dipinjamkan ke Leicester City.

Namun, Powell menunjukkan perilaku yang buruk di Old Trafford dan ditendang Manchester United pada 2016. Ia kemudian membagun kembali kariernya di Wigan dan sekarang bergabung dengan Stoke.

6 dari 8 halaman

Reece James

Pemain Chelsea, Reece James, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Brighton and Hove Albion pada laga Premier League di Stadion Amex, Selasa (15/9/2020). The Blues menang dengan skor 3-1. (Peter Cziborra/Pool via AP)

Manchester United pernah mendatangkan pemain berusia 18 tahun dari Preston, Reece James. Ia sempat ikut dalam pramusim Setan Merah saat dilatih Louis Van Gaal.

Namun, Reece James hanya bermain saaat menghadapi MK Down di Piala Liga. James kemudian hengkang ke Wigan dan sekarang berseragam Doncaster.

 

7 dari 8 halaman

Michael Owen

Michael Owen menjadi pengguna nomor 7 di Manchester United usai Cristiano Ronaldo hengkang ke Real Madrid. Michael Owen menorekan 17 gol dari 52 laga selama berseragam Manchester United. (AFP/Glyn Kirk)

Manchester United membuat heboh dengan membeli Michael Owen dari Tim yang baru degradasi, Newcastle United. Padahal sang pemain memiliki rentetan masalah cedera.

Selama tiga musim membela Manchester United, Owen hanya mencetak lima gol.

8 dari 8 halaman

Tomasz Kuszczak

Dua kiper Manchester United, Edwin van der Sar dan Tomasz Kuszczak tengah menjalani latihan bersama.(AFP)

Meski West Brom terdegradasi dari Premier League pada 2006, penampilan Tomasz Kuszczak terlihat mengesankan di mata Sir Alex Ferguson. Pelatih asal Skotlandia itu akhirnya meminjam sang pemain untuk menjadi pelapis Edwin Van Der Sar.

Setelah satu musim, Manchester United mempermanenkan sang pemain. Setelah lima tahun di Old Trafford. Kuszczak memilih hengkang.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait