Sukses


5 Contoh Dialog Wawancara Berbagai Topik yang Bisa Jadi Sumber Belajar

Bola.com, Jakarta - Tanpa disadari, hampir setiap hari kita bisa menyaksikan berbagai wawancara di segala lini kehidupan, baik pada acara di televisi, konten di Youtube, hingga beberapa tes, dan wawancara pekerjaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, pengertian wawancara adalah proses tanya-jawab seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal.

Adapun tujuan dilakukan wawancara untuk memperoleh informasi, data, keterangan, atau pendapat tentang suatu hal secara akurat dari narasumber yang terpercaya.

Selain itu, wawancara dilakukan untuk menghindarkan kesalahan informasi terhadap suatu fenomena, kejadian, atau fakta-fakta di lapangan.

Dari pemaparan di atas bisa disimpulkan bahwa untuk melakukan wawancara tidak bisa dilakukan secara asal-asalan.

Untuk mempermudah pemahaman kamu tentang wawancara, bisa menyimak contoh dialog wawancara berbagai topik pada artikel ini.

Berikut ini lima contoh dialog wawancara berbagai topik yang bisa jadi sumber belajar, dikutip dari laman Rahasiabelajar dan Pelajaran, Senin (6/2/2023).

2 dari 6 halaman

Lalu Lintas

Saeful: "Selamat pagi, Pak."

Pak Gunawan: "Selamat pagi."

Saeful: "Nama saya Saeful, Pak. Bolehkah saya tahu nama Bapak?"

Pak Gunawan: "Tentu saja boleh. Saya Pak Gunawan."

Saeful: "Saya ingin bertanya tentang aturan lalu lintas. Aturan lalu lintas itu contohnya apa saja, Pak?"

Pak Gunawan: "Contoh aturan lalu lintas banyak sekali. Contohnya antara lain pengemudi kendaraan bermotor harus mempunyai surat izin mengemudi (SIM), pengendara sepeda engine harus memakai helm, menaati lampu lalu lintas, dan menaati rambu-rambu lalu lintas. Apabila Adik akan menyeberang jalan, harus melalui tempat penyeberangan jalan seperti jembatan penyeberangan dan zebra cross."

Saeful: "Lalu, apa fungsi dari aturan lalu lintas itu, Pak?"

Pak Gunawan: "Fungsinya untuk mengatur pengguna jalan raya. Supaya lalu lintas di jalan raya menjadi tertib dan teratur. Apabila tidak ada aturan lalu lintas, orang pasti akan berbuat semaunya. Akibatnya lalu lintas menjadi macet. Selain itu juga akan terjadi banyak kecelakaan. Jadi, aturan lalu lintas juga untuk menjaga keselamatan pengguna jalan itu sendiri."

Saeful: "Jadi semua orang harus mematuhi aturan lalu lintas ya, Pak?"

Pak Gunawan: "Betul sekali."

Saeful: "Terima kasih, Pak,atas penjelasannya. Sekarang saya tahu pentingnya aturan lalu lintas."

Pak Gunawan: "Terima kasih kembali. Hati-hati di jalan raya, ya!"

Saeful: "Baik, Pak."

3 dari 6 halaman

Fasilitas dan Pelayanan di Puskesmas

Dira: "Selamat pagi Ibu, bisakah meluangkan waktu sebentar untuk diwawancarai?"

Suri: "Iya, ada yang bisa saya bantu?"

Dira: "Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan Ibu terkait fasilitas dan pelayanan di Puskesmas ini. Boleh saya minta waktunya sebentar Ibu?"

Suri: "Oh iya dengan senang hari, silakan."

Dira: "Di Puskesmas ini terdiri dari poli apa saja ya Bu?"

Suri: "Di sini hampir lengkap Mba, ada poli ibu dan anak, poli umum, poli THT, poli gigi, hingga poli psikologi yang baru dibuka tahun ini Mba."

Dira: "Wah, Alhamdulillah sudah lengkap ya Bu. Biasanya di Puskesmas lain belum selengkap ini."

Suri: Iya Mba, berkat dukungan dari pemerintah daerah. Kesadaran akan kebutuhan sarana dan prasaranan kesehatan Alhamdulillah sudah meningkat."

Dira: "Iya Ibu saya rasa patut dicontoh oleh daerah lain. Lalu untuk berobat sendiri disini menerima kartu BPJS kah Bu?"

Suri: "Tentu saja Mba, kita dibantu pemeritah tentu harus mendukung program pemerintah juga."

Dira: "Oke baiklah Ibu, saya kira dua pertanyaan itu cukup, terima kasih banyak ibu untuk waktu luangnya."

Suri : Sama-sama Mba."

4 dari 6 halaman

Cita-Cita

Gita: "Apa cita-cita yang Anda punya?"

Lisa: "Dari dulu, saya bercita cita untuk menjadi pengacara Kondang seperti Hotman Paris."

Gita: "Sejak kapan Anda mulai memikirkan pengacara sebagai cita-cita Anda?"

Lisa: "Saya sudah memikirkannya sejak duduk di bangku 4 SD. Waktu itu, guru saya sering menceritakan tentang anaknya yang sudah menjadi pengacara. Dan saya pikir itu keren, sejak itu saya mulai menjadikan pengacara sebagai cita-cita yang kelak akan saya raih."

Gita: "Bagaimana usaha Anda untuk bisa mencapai cita-cita itu?"

Lisa: "Saya sadar saya masih kelas 1 SMP, terlalu kecil untuk memikirkan masa depan. Namun, saya akan berusaha dengan keras untuk belajar agar bisa mencapai cita cita itu. Saya yakin saya bisa mencapainya, karena saya sudah bertekat dengan sepenuh hati!"

Gita: "Lalu apa harapan Anda di masa depan?"

Lisa: "Saya benar benar berharap untuk bisa menjadi penerus ke-kondangan Hotman Paris di dunia pengacara."

Gita: "Baik, semoga harapan Anda bisa tercapai ya, Lis! Saya mau menemui kepala sekolah dulu. Selamat siang."

Lisa: "Sama-sama, Git."

5 dari 6 halaman

Pendidikan

Saya: "Selamat sore, Pak."

Narasumber: "Selamat sore juga. Ada yang bisa saya bantu?"

Saya: "Apa boleh saya mewawancarai Anda?"

Narasumber: "Ya, boleh silakan."

Saya: "Perkenalkan saya Ahmad Fatoni, siswa dari SMA Negeri 2 Bandarlampung. Saya ingin mewawancarai Anda mengenai Perpustakaan Kota di Bandarlampung. Saya mulai pertanyaan pertama, menurut Anda bagaimana keadaan perpustakaan kota di Bandarlampung saat ini?"

Narasumber: "Bisa dibilang lebih maju. Kualitasnya sudah mulai diperbaiki. Koleksi-koleksi bukunya pun saat ini sudah mengikuti perkembangan zaman."

Saya: "Sebenarnya seberapa penting perbaikan kualitasnya?"

Narasumber: "Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat."

Saya: "Buku apa yang paling menarik minat baca masyarakat menurut Anda?"

Narasumber: "Yang saya ketahui masyarakat terutama generasi muda lebih berminat pada buku cerita."

Saya: "Mengapa buku cerita menjadi penarik minat pertama para pembaca?"

Narasumber: "Karena mungkin berhubungan dengan orientasi pendidikan sekarang yang dirasa membosankan. Jadi pendidikan saat ini seharusnya tidak sekadar mencari pengetahuan semata, tetapi juga yang meningkatkan minat baca."

Saya: "Siapakah yang seharusnya bertanggung jawab untuk mengubah minat baca dari buku cerita ke buku pengetahuan?"

Narasumber: "Menurut saya pihak keluarga yang utama dan selanjutnya adalah pihak guru di sekolah."

Saya: "Saya rasa hanya itu yang ingin saya tanyakan, terima kasih atas waktu luangnya. Selamat sore."

Narasumber: "Ya. Sama-sama. Selamat sore juga."

6 dari 6 halaman

Kebakaran

A: "Selamat siang Ibu..."

B: "Selamat siang, Pak."

A: "Saya boleh ganggu waktu ibu sebentar?"

B: "Bapak dari mana ya?"

A: "Saya dari Tabloid Harian Kecamatan Gadingrejo, ingin mewawancari Ibu tentang kebakaran ini?"

B: "Oh.. boleh, mari silakan."

A: "Kalau boleh tahu, apakah benar rumah kebaran tersebut terjadi pada rumah Ibu?"

B: "Iya Pak, benar."

A: "Apakah ada korban jiwa?"

B: "Alhamdulillah tidak ada Pak."

A: "Kalau begitu silahkan Ibu ceritakan secara singkat bagaiman kronologis kejadiannya?"

B: "Saat kejadian, saya dan anak saya sedang berada dirumah ibu mertua saya sedangkan suami saya sedang bekerja. Saya mendapat kabar kalau rumah saya terbakar dari seorang warga, dari situ saya langsung lari pulang karena jarak rumah kami tidak begitu jauh. Sampai rumah api sudah tinggi dan sudah banyak warga yang membantu memadamkan sebelum mobil pemadam datang."

A: "Dari kejadian tersebut, berapa kerugian yang bisa ditaksir?"

B: "Yaahh... soal kerugian saya tidak bisa menilai Pak. Rumah saya habis beserta isinya."

A: "Lalu apakah Ibu telah mendapat bantuan dari sukarelawan?"

B: "Alhamdulillah, banyak warga yang peduli dengan kami, dari pihak desa juga sudah memberikan bantuan."

A: "Kalau begitu saya cukupkan wawancara ini, terima kasih atas waktunya. Maaf sedikit menganggu."

B: "Iya Bapak. terima kasih kembali sudah peduli dengan kami."

 

Sumber: Rahasiabelajar, Pelajaran

Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer