Sukses


Tata Cara Salat Istikharah beserta Tujuannya

Bola.com, Jakarta - Salat Istikharah merupakan satu di antara ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam ketika menghadapi suatu pilihan atau keputusan penting yang perlu diambil.

Salat istikharah berasal dari kata bahasa Arab yang artinya "meminta petunjuk kepada Allah Swt."

Ibadah ini dilakukan dengan melakukan salat sunah dua rakaat kemudian diikuti dengan doa khusus yang memohon petunjuk dan keberkahan dalam mengambil keputusan.

Salat istikharah penting karena dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap dihadapkan pada pilihan-pilihan yang membingungkan dan sulit untuk diambil.

Dengan melaksanakan salat istikharah, kita meyakini bahwa Allah Swt. akan memberikan petunjuk yang terbaik bagi kita. Doa ini juga merupakan bentuk kesadaran kita sebagai hamba yang lemah dan tidak mampu mengatur segala hal tanpa pertolongan dari-Nya.

Salat istikharah tidak hanya sekadar meminta petunjuk, tetapi juga sebagai bentuk tawakal kepada Allah Swt.

Dengan melakukan salat istikharah ini, kita meyakini bahwa Allah Swt. akan memberikan yang terbaik bagi kita, entah itu sesuai keinginan kita atau tidak. Itulah mengapa, salat istikharah menjadi bagian penting dalam proses pengambilan keputusan bagi umat Islam.

Berikut tata cara salat Istikharah, Rabu (10/1/2024).

2 dari 4 halaman

Pentingnya Salat Istikharah dalam Islam

Salat istikharah merupakan doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. kepada umat Islam sebagai cara untuk meminta petunjuk dari Allah Swt. 

Ibadah ini penting dalam kehidupan seorang muslim. Dengan melakukan salat istikharah, seseorang dapat meminta bantuan dan petunjuk dari Allah Swt. ketika sedang menghadapi pilihan-pilihan penting dalam hidupnya.

Hal ini memberikan keyakinan kepada umat Islam bahwa keputusan yang diambil telah sesuai kehendak dan rida Allah Swt. 

Dengan salat istikharah, seseorang juga diingatkan untuk tidak terlalu mengandalkan akal dan nafsunya sendiri, melainkan memercayakan segala hal kepada Allah Swt. yang Maha Mengetahui segala hal.

Salat istikharah mengajarkan umat Islam untuk bertawakal kepada Allah Swt. dalam setiap keputusan yang diambil. Dalam doa tersebut, umat Islam diberikan kepercayaan bahwa Allah Swt. akan memberi petunjuk yang terbaik sesuai kehendak-Nya.

Melakukan salat istikharah membantu umat Islam untuk meredakan kecemasan dan keraguan dalam mengambil keputusan.

Pentingnya salat istikharah dalam Islam juga mengajarkan umat Islam untuk selalu merawat hubungan mereka dengan Allah Swt, sehingga segala aspek kehidupan dapat dilalui dengan bimbingan-Nya.

3 dari 4 halaman

Tujuan Salat Istikharah

1. Mencari petunjuk dari Allah

Salat istikharah dilakukan untuk meminta petunjuk dari Allah Swt. dalam mengambil keputusan penting.

2. Menguji keinginan hati

Salat istikharah bertujuan untuk menguji keinginan hati seseorang, apakah keinginan tersebut baik untuknya atau tidak.

3. Menghindari penyesalan di masa depan

Tujuan salat istikharah sebagai upaya untuk menghindari penyesalan di masa depan karena kita sudah memohon petunjuk kepada Allah dalam mengambil keputusan.

4. Meningkatkan keimanan

Melalui salat istikharah, tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan keimanan karena kita meyakini bahwa hanya Allah yang mampu memberikan petunjuk yang terbaik.

4 dari 4 halaman

Tata Cara Salat Istikharah

Berikut adalah langkah-langkah dalam melaksanakan salat istikharah:

1. Niat.

Seseorang perlu berniat untuk melaksanakan salat istikharah sesuai niat yang dimaksudkan, misalnya untuk meminta petunjuk Allah dalam memilih pekerjaan atau jodoh. Niat salat istikharah adalah:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ.   

Artinya: "Aku berniat salat sunah istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala."

2. Melaksanakan salat dua rakaat.

Salat istikharah dilakukan dengan cara melaksanakan salat sunah dua rakaat, seperti salat sunah qabliyah atau hajat.

3. Doa istikharah

اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ  

"Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn."

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku beristikharah dengan pengetahuan-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan sementara aku tidak mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak tahu. Engkaulah yang mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini baik bagiku dalam bagi agamaku, kehidupanku, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka takdirkanlah hal tersebut untukku. Mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, akhir urusanku, duniaku, dan akhiratku, maka palingkanlah aku darinya dan palingkanlah dia dariku. Takdirkanlah yang terbaik untukku apa pun keadaannya. Sesungguhnya engkau Yang Maha Bisa atas segala sesuatu."

4. Tawakal.

Setelah membaca doa istikharah, seseorang perlu tawakal atau pasrah sepenuhnya kepada keputusan Allah.

 

Yuk, baca artikel islami lainnya dengan mengikuti tautan ini.

Video Populer

Foto Populer