Sukses


Pola Unik Real Madrid, 4 Kali Juara La Liga saat Barcelona Dihantam Krisis

Bola.com, Jakarta - Sepak terjang Real Madrid di kompetisi domestik dalam belasan tahun terakhir tak semoncer Barcelona. Namun, bukan berarti Los Blancos sama sekali tak bertaji. 

Mengutip Marca, Senin (1/9/2020), dalam 13 musim terakhir La Liga, Real Madrid hanya menjuarai 4 kali di antaranya. Sang rival, Barca berhasil mendominasi karena memiliki satu pemain istimewa dalam skuad mereka, Lionel Messi.

Kini, era itu akan segera berakhir. Messi diyakini segera meninggalkan Barca karena konflik internal di antara para petinggi. Madrid berhasil menjuarai La Liga 2019/2020, seolah-olah pertanda perubahan era.

Keberhasilan Madrid menjuarai La Liga musim lalu dan kasus Messi baru-baru ini juga mengonfirmasi pola unik. Masih menurut Marca, pada empat kali terakhir Madrid menjuarai La Liga: 2008, 2012, 2017, dan 2020 -- di saat yang sama terjadi krisis di Barcelona.Ya, ketika Real Madrid juara, Barcelona sedang sakit dengan krisis internal dan permasalahan lain. Mengapa demikian? Selengkapnya baca penjelasan ini. 

 

2 dari 5 halaman

Konflik Ronaldinho dengan Guardiola (2008)

Frank Rijkaard pelatih yang cukup baik untuk Barcelona, tapi entah mengapa yang diingat hanya musim terakhirnya. Rijkaard terseok-seok menuntun Barca mengarungi musim 2007/08, gagal di Liga Champions, gagal di La Liga, dan akhirnya diminta pergi.

Sebagai pengganti, Barca berjudi dengan menunjuk Pep Guardiola. Saat itu Guardiola berjanji merombak skuad besar-besaran yang menurutnya bermasalah, karena para pemain merasa terlalu nyaman.

Saat itu ada Deco dan Ronaldinho, dua pesepak bola luar biasa. Namun, Guardiola merasa dua pemain ini membawa pengaruh buruk pada perkembangan Messi.

Keduanya dijual, kepergian mengenaskan. Ronaldinho adalah salah satu pemain terbaik dalam sejarah sepak bola dunia, dan dia harus pergi dengan cara menyakitkan.

 

3 dari 5 halaman

Akhir Era Keemasan Guardiola (2012)

Sulit membantah periode di antara 2008 sampai 2012 adalah tahun terbaik Barca dalam sejarah klub. Bersama Guardiola, mereka menjangkau titik tertinggi yang sebelumnya tak terbayangkan.

Guardiola merevolusi gaya main Barca, seperti saat Johan Cruyff melakukannya dahulu. Namun, Madrid merespons dengan mendatangkan Jose Mourinho, yang di musim keduanya berhasil mengakhiri dominasi Barca di La Liga.

Pergerakan Madrid, plus konflik internal Barca, membuat Guardiola habis kesabaran. Dia tidak mau lagi melatih Barca yang ternyata sudah penuh intrik internal sejak saat itu.

 

4 dari 5 halaman

Kepergian Neymar dan balas dendam PSG (2017)

Setelah sukses menuntun Madrid menjuarai Liga Champions di musim sebelumnya, Zidane menuntun Madrid mengawinkan gelar Liga Champions dan La Liga musim 2016/2017. Gelar ini bertepatan dengan krisis Barca.

Saat itu Barca gagal total di Liga Champions. Mereka membuat comeback impresif atas PSG di Camp Nou, tapi hanya itu, tidak ada torehan lain yang spesial.

Terlebih, setelahnya PSG mencoba membalas dendam ke Barca dengan membeli Neymar, dan mereka berhasil melakukannya. Neymar didatangkan dengan 222 juta euro, harga yang mengubah bursa transfer sampai saat ini.

Keputusan Barca inilah yang memulai kekesalan Messi sampai sekarang. Penjualan Neymar adalah keputusan keliru.

 

5 dari 5 halaman

Messi Vs Bartomeu (2020) 

Musim ini Madrid menjuarai La Liga dengan konsistensi. Zinedine Zidane berhasil menjaga fokus dan konsentrasi skuad yang tidak terlalu tangguh, tapi berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Kekacauan Barca ada di mana-mana, dimulai sejak awal musim. Saat itu para pemain pun disalahkan karena tampil buruk, padahal petinggi Barca membuat kesalahan dengan jadwal pramusim yang terlalu padat

Musim berjalan terus, Ernesto Valverde dipecat, Quique Setien jadi pengganti, corona menyerang, dan pada akhirnya Barca menutup musim danpa gelar. Untuk pertama kalinya dalam 12 musim terakhir, Barca tidak meraih satu trofi pun di akhir musim -- plus memecat dua pelatih.

Sekarang, kasus itu kian buruk dengan kemungkinan kepergian Messi. Gagasan ini semakin nyata karena sang kapten tidak terlihat di sesi latihan pertama Barca, Messi sedang menuju Manchester City.

Sumber: Marca

Disadur dari: Bola.net (Penulis Richard Andreas, published 1/9/2020)

Video Populer

Foto Populer