Bola.com, Surabaya - Tak ada jaminan tempat utama untuk setiap pemain Persebaya. Itulah yang coba dilakukan oleh Aji Santoso sebagai pelatih kepala anyar Bajul Ijo sejak ditunjuk pada Kamis (30/10/2019).
Menurut Aji, persaingan dalam tim akan membuat suasana tim bisa berjalan dengan baik karena terus ingin menampilkan yang terbaik. Rotasi pemain juga diperlukan mengingat kompetisi Shopee Liga 1 2019 juga berjalan padat.
Baca Juga
Kisah Aji Santoso Orbitkan Marselino, Ridho, dan Ernando di Persebaya lalu Jadi Andalan Timnas Indonesia: Alhamdulillah Keputusan Saya Tepat
Unggul Segalanya! Aji Santoso Menilai Timnas Indonesia U-23 Layak Tendang Korea Selatan dari Piala Asia U-23 2024
Eks Pelatih Timnas Indonesia Sebut Shin Tae-yong sebagai Pelatih Tersukses di Tim Garuda
Advertisement
"Setiap saya pegang tim, selalu saya pergunakan dengan sistem rotasi karena tidak mungkin dalam pertandingan pemain itu terus main. Saya juga tidak mau pemain yang lain hanya menemani latihan pemain inti. Jadi, saya tumbuhkan kompetisi di antara pemain supaya sehat," kata Aji.
Di satu sisi, kebijakan ini mungkin bisa melahirkan masalah. Sebab, sang pelatih tidak mempertahankan the winning team yang sudah dimiliki saat menempukan komposisi yang cocok. Untuk situasi sekarang, menjaga susunan skuat utama juga hal yang sulit.
Seperti diketahui, Persebaya akan bertanding dengan jadwal padat, bahkan empat-lima hari saja untuk persiapan di laga berikutnya. Belum lagi, beberapa pemain sangat mungkin absen karena cedera atau akumulasi kartu.
Itulah mengapa Aji tidak ingin bergantung pada pemain tertentu. Dengan melahirkan persaingan, dia bisa memastikan semua pemain siap tempur. Pelatih asal Malang itu juga bisa memberi kesempatan untuk pemain yang selama ini akrab dengan bangku cadangan.
Tuntut Keseriusan Pemain
Keseriusan pemain dalam menunjukkan kemampuannya juga bakal terlihat saat mereka menjalani latiah setiap menjelang pertandingan.
"Tentunya kalau mereka ingin main, pasti akan serius di dalam latihan," ucap pelatih berusia 49 tahun tersebut.
Advertisement
Selama ini, skuat Persebaya terkesan memiliki kualitas yang cukup berbeda antara pemain inti dan pelapis. Hal itu kemudian berdampak pada jam terbang dan pengalaman pemain yang masih minim kesempatan.
Advertisement