Sukses


Cerita Saifudin Kiper Terbaik Copa Indonesia 2009: Jadi Buruh Pabrik, Masuk Klub di Usia 26 dan Ternak Ikan Lele

Bola.com, Makassar - Perjalanan karier sepak bola Saifuddin terbilang unik dan berliku. Ia baru bergabung dengan klub profesional saat usianya sudah 28 tahun. Tepatnya ketika bergabung dengan Persedikab Kediri pada musim 2006.

Sebelumnya, kiper kelahiran Jombang, 28 Juli 1978 ini lebih banyak bermain di klub amatir. Tak hanya itu, Saifuddin malah pernah menjadi buruh pabrik di sebuah kawasan industri.

Saat diwawancara channel YouTube, Jigrang Channel, Saifuddin mengaku awalnya dia berpikir bisa bekerja sekaligus menjadi pesepak bola. Ternyata anggapannya itu salah. "Saya kena PHK, karier sepak bola saya pun berjalan tempat. Saya memutuskan fokus menggeluti sepak bola," ungkap Saifuddin.

Ketika ia membuat keputusan itu, Saifuddin sudah menikah dan memiliki satu anak. Bakat dan postur yang terbilang ideal membuat Saifuddin langsung mendapat klub ketika ia memutuskan serius di sepak bola. Setelah membela Persedikab musim 2006, ia sempat memperkuat Persibo Bojonegoro dan kemudian berkostum Deltras Sidoarjo musim berikutnya.

Di Deltras, namanya mulai mencuat setelah meraih penghargaan sebagai kiper terbaik Copa Indonesia 2009. Menurut Saifuddin, dirinya beruntung mendapat penghargaan itu. Karena menurutnya, Ferry Rotinsulu (Sriwijaya FC) dan Jendry Pitoy (Persipura Jayapura) lebih berpeluang karena klub mereka yang saling berhadapan di laga final.

Deltras sendiri hanya berada di peringkat ketiga. Seperti diketahui, laga final itu diwarnai aksi mogok Persipura yang tak puas dengan kepemimpinan wasit Purwanto. Persipura pun diyatakan kalah dan mendapat hukuman dari Komdis PSSI yakni tak boleh berlaga di ajang itu selama dua musim.

 

 

Saksikan Video Pilihan Kami:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Lika-liku Karier

Setelah memperkuat Deltras, Saifuddin ditawari kontrak oleh manajemen Persebaya Surabaya pada musim 2009-2010. Dari Persebaya, ia kembali ke Persibo Bojonegoro menghadapi Liga Super Indonesia 2010-2011.

Namun, akibat dualisme yang melanda kompetisi Indonesia, Saifuddin pun mundur dari Persibo. "Saya memilih tinggal di rumah saja karena takut mendapat sanksi dari PSSI," terang Saifuddin.

Tak lama setelah itu, manajemen Arema Indonesia menawarinya bergabung untuk mengganti peran Kurnia Meiga yang menjalani pelatnas tim nasional Indonesia U-23.

Dari Arema, Saifuddin menyeberang ke Persiwa Wamena lalu kembali ke Jawa Timur dengan berkostum Persela Lamongan, Madura United, Deltras dan PSBI Blitar.

Di klub terakhir ini, Saifuddin memutuskan gantung sepatu pada 2015. Kalau ditilik perjalanan karier Saifuddin sebagai pemain, ia tercatat tak pernah bisa bertahan pada satu klub lebih dari satu musim.

"Saya sengaja selalu berpindah klub agar bisa merasakan tampil dengan klub berbeda. Saya kan terlambat masuk klub profesional. Itulah mengapa saya selalu menolak tawaran manajemen klub lama yang meminta saya bertahan," papar Saifuddin.

 

 

3 dari 3 halaman

Pelatih dan Ternak Lele

Selepas gantung sepatu, Saifuddin melanjutkan karier sebagai pelatih kiper. Ia tercatat pernah bergabung di Laga FC, klub Liga 2 dan PS Batam (Liga 3). Saat ini, Saifuddin mengaku belum memiliki klub.

Ia pun menghabiskan waktunya untuk mengurus ternak ikan lele yang berada di belakang rumahnya di Jombang. Ia memilki tiga petak kolam. Di mana setiap kolam terisi 10 ribu bibit ikan lele.

Usahanya ini terbilang lancar karena tidak terlalu membutuhkan penanganan khusus. "Yang penting makanan dan saluran airnya lancar. Biasanya, sebelum panen, ikan lele sudah dipesan duluan oleh para tengkulak," tutur Saifuddin.

Selain beternak ikan lele, Saifuddin bersama istri membuka toko kecil di rumahnya. Meski usahanya terbilang lancar, Saifuddin yang tetap menyimpan keinginan kembali melatih klub. "Saat ini, saya tetap menjaga sentuhan dengan bermain sepak bola di lapangan sekitar rumah," pungkas Saifuddin

Video Populer

Foto Populer