Bola.com, Yogyakarta - Borneo FC mendesak pemangku kepentingan sepak bola di Indonesia segera memutuskan nasib kompetisi. Asisten pelatih Borneo FC, Miftahuddin Mukson, menyebut banyak orang yang menggantungkan hidup dari kompetisi.
Liga 1 belum lagi digelar setelah Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 2 Oktober 2022. PSSI memutuskan menghentikan sejenak kompetisi sampai waktu yang tidak ditentukan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, belakangan muncul kabar kompetisi akan kembali berlanjut pada 25 November 2022. Miftahuddin Mukson berharap, adanya kepastian mengenai nasib dari kompetisi elite Indonesia itu.
"Kami pikir semua tim Liga 1 berharap ada kepastian soal tanggal 25 November itu. Saya pribadi juga berharap carut marut yang terjadi sekarang segera berakhir dengan baik dan menjadi ke arah yang lebih baik," kata Miftahuddin Mukson.
Menunggu Kepastian
Miftahuddin Mukson menyebut, ketidakpastian nasib Liga 1 membuat banyak pihak yang dirugikan. Terutama pemain yang menunggu ketidakpastian tersebut dengan hanya berlatih dan sesekali mendapat libur dari manajemen klub.
"Banyak sekali orang yang mencari nafkah dari kompetisi yang dihentikan saat ini," ucap Miftah. "Makanya kami sih berharap ada kepastian dalam waktu dekat. Semoga saja waktu yang ditetapkan tak berubah," tegas Miftah.
Advertisement
TC di Yogyakarta
Borneo FC menggelar pemusatan latihan di Yogyakarta meskipun nasib Liga 1 belum pasti. Miftah berterima kasih kepada manajemen yang tetap berkomitmen untuk mempersiapkan tim.
Selain itu, Miftah juga menyebut tak ada hak dari pemain yang terlambat. Situasi inilah yang membuat pihaknya tetap bersemangat untuk menggelar persiapan.
Advertisement
"Jujur kami sangat berterima kasih pada manajemen karena hak kami sebagai pelatih dan juga hak pemain tetap dipenuhi walau kompetisi saat ini ditunda,” ucap Miftah.
Unggahan Kegiatan Borneo FC
View this post on Instagram
Advertisement