Bola.com, Jakarta - Hasil manis didapat Arema FC dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023. Meski masih berduka atas Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban 135 nyawa pada 1 Oktober lalu, mereka bisa tampil fight di Stadion Manahan, Solo, Rabu (7/12/2022).
Tim berjulukan Singo Edan itu menekuk Dewa United dua gol tanpa balas. Rizky Dwi dan Evan Dimas masing-masing menyumbangkan satu gol di laga ini.
Baca Juga
Hasil Lengkap dan Klasemen BRI Liga 1: Slot Terakhir Championship Series Masih Jadi Rebutan, Arema Jauhi Zona Degradasi
4 Fakta saat Arema FC Membungkam PSM di BRI Liga 1: Tren Positif Bernardo Tavares Setop, Arema FC Raja Penalti!
Hasil BRI Liga 1: Arema Jungkalkan PSM, Persib Beri Borneo FC 3 Kekalahan Beruntun
Advertisement
Pelatih Arema, Javier Roca bersyukur atas hasil ini. Dia memahami jika kemenangan tersebut tidak diraih dengan mudah.
“Sangat bersyukur tentu dengan hasil maksimal ini. Semua kerja keras. Bukan hanya dilapangan. Pemain dan keluarganya, staff klub Arema FC memperlihatkan kecintaannya kepada pekerjaan, Malang dan Aremania,” jelas pelatih 45 tahun asal Chile itu.
Sentimental
Javier Roca membeberkan jika situasi di Arema FC sedang sentimental. Ada suporter yang memilih tidak memberi dukungan untuk fokus mencari keadilan atas Tragedi Kanjuruhan karena dilanjutkannya Liga 1 bisa membuat Tragedi Kanjuruhan terlupakan.
"Kami tahu apa yang terjadi. Ada sentimen sedikit. Namun kami dedikasikan kemenangan ini untuk semua keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan teman-teman di Malang. Termasuk Aremania dan Aremanita," lanjut Roca.
Advertisement
Advertisement
Profesional
Ketika menghadapi Dewa United, Roca melihat pemain bisa memperlihatkan profesionalisme. Padahal dia tahu jika Tragedi Kanjuruhan tak pernah hilang dari ingatan pemain.
“Tentu saya tidak mengetahui isi hati pemain namun di lapangan. Tapi saya tidak pernah ragu dengan profesionalime mereka. Pastinya mereka masuk lapangan tidak dengan melupakan Tragedi Kanjuruhan, tetapi mereka melakukan tugas sesuai perjanjian di tim."
Advertisement
"Arema FC harus benar-benar bangkit. Secara mental, 90 menit mereka sudah kuat di lapangan," jelasnya.
"Mungkin saat kembali ke kamar hotel, ada yang sedih, bersyukur dan lain-lain," pungkasnya.
Permainan Lebih Cair
Jika melihat permainan Arema FC, bisa dibilang mereka lebih cair. Tidak ada beban berat di pundak pemain. Mereka tampil lepas dan melakukan serangan yang efektif. Beberapa kali Dedik Setiawan, Ilham Udin Armaiyn dan pemain lain menembus pertahanan Dewa United.
Padahal saat persiapan dan menjalani uji coba di Malang, permainan Arema FC masih jauh dari harapan. Bisa jadi saat persiapan pemain sedang dilanda kejenuhan karena waktu itu belum ada kejelasan kompetisi.
Advertisement