3 Langkah Strategis yang Harus Dilakukan Persis Solo untuk Hindari Zona Degradasi BRI Liga 1 2023 / 2024

Salah satu permasalahan utama Persis Solo untuk bisa bersaing pada lanjutan BRI Liga 1 2023/2024 berada di area pertahanan. Sektor ini memang terhitung rapuh, terutama jika merujuk jumlah kebobolannya.

Dari total 22 pertandingan, gawang Laskar Sambernyawa sudah kemasukan 34 gol. Angka ini memang terhitung berbahaya. Sebab, Persis menduduki urutan kelima dalam daftar tim yang paling banyak kebobolan.

Mereka hanya unggul dari Persita Tangerang (37 gol), Bhayangkara FC (39 gol), Arema FC (40 gol), dan Persikabo 173 (44 gol). Tiga tim yang disebut terakhir merupakan penghuni zona merah klasemen.

Buruknya catatan ini juga bisa dilihat dari jumlah cleansheet yang diukir Persis Solo. Mereka hanya bisa mengakhiri dua laga tanpa kebobolan, yakni saat melawan Dewa United (0-0) dan PSIS Semarang (2-0).

Dari lima pertandingan terakhir, produktivitas gol Persis Solo memang mengalami penurunan yang drastis. Mereka memang nyaris selalu bisa menjebol gawang lawan pada lima pertandingan tersebut.

Namun, jumlahnya hanya mencapai empat gol dari lima laga. Laskar Sambernyawa tak pernah sekalipun mencetak lebih dari satu gol pada duel ini. Terakhir kali mereka bisa melakukannya ialah pada pekan ke-17 saat menang 2-1 atas Bhayangkara FC.

Padahal, sebetulnya Laskar Sambernyawa bukan tanpa peluang pada laga-laga ini. Mereka banyak mendapatkan kesempatan untuk mengoyak gawang lawan, tetapi tak bisa memaksimalkan dengan baik.

Perbaikan konversi peluang Persis jelas masuk dalam catatan evaluasi yang genting. Hal ini sebetulnya juga sempat dikeluhkan caretaker-nya, Tithan Suryata, saat timnya kalah 1-2 dari Dewa United.

Saat ini, Laskar Sambernyawa memang mengalami ketergantungan kepada Ramadhan Sananta. Pada dua pertandingan terakhir, dua gol yang dicetak Laskar Sambernyawa bersumber pada striker Timnas Indonesia ini.

Sananta memang belakangan jadi tulang punggung utama bagi tim asal Kota Bengawan. Apalagi, mereka baru saja berpisah dengan pencetak gol terbanyaknya, Fernando Rodriguez, pada paruh musim.

Satu-satunya striker asing yang tersisa, David Gonzales, juga tak bisa berbuat banyak untuk mengatasi permasalahan ini. Sepanjang musim ini, pemain yang akrab disapa Roni itu baru bisa menyumbang tiga gol dan tiga assist.

Selebihnya, tak ada pemain lain yang bisa mencetak lebih dari tiga gol. Kehadiran Sho Yamamoto juga masih belum berdampak banyak karena baru menghasilkan satu gol dari tiga pertandingan.

Mengingat bursa transfer paruh musim telah berakhir, Persis sudah tak bisa mendatangkan pemain baru. Satu-satunya opsi ialah memperbaiki kualitas lini serang agar produktivitas gol mengalami peningkatan.