4 Klub Unggulan Juara Premier League Musim Ini

Berstatus sebagai juara bertahan, Manchester City jadi tim yang layak ditempatkan sebagai unggulan utama di persaingan kampiun Premier League.

Dua musim beruntun The Citizen jadi tim terbaik di Daratan Inggris, menegaskan superioritas pasukan Pep Guardiola di kancah domestik. Musim 2018-2019 Man City melakukan sapu bersih juara Liga, Piala Liga, dan Piala FA.

Skuat Manchester City tak mengalami banyak perubahan. Pep hanya mendatangkan Rodrigo Hernandez Cascante (Atletico Madrid) di pos lini tengah.

Tapi hal itu bukan masalah, City sudah punya kedalaman skuat yang mumpuni. Pep Guardiola sudah sukses membangun kekuatan tim dengan gayannya. Mereka juara kompetisi dengan pemainan indah yang berkelas.

Pekerjaan rumah utama Manchester City adalah mencari bek baru pengganti kapten, Vincet Company. Mereka sempat dikait-kaitkan dengan bek Leicester City, Harry Maguire, tapi belakangan proses negosiasi transfer terhenti. Namun, situasi ini tak membuat Guardiola panik.

Ia menegaskan bahwa timnya tak butuh banyak pemain baru. "Tidak banyak, karena saya suka dengan wajah-wajah yang kami miliki. Mungkin kami akan mendapatkan pemain baru, tapi bursa transfer sangatlah sulit dan tim ini sudah cukup bagus. Mungkin nol, mungkin satu, mungkin satu setengah," ujar Pep Guardiola seperti yang dikutip dari The Sun.

"Di posisi bek sentral, jika bisa kami akan dapatkan, tapi kami bisa bertahan hidup tanpa bek sentral baru," tambahnya.

Hanya mungkin musim ini konsentari Manchester City terpecah. Fokus utama mereka diarahkan ke Liga Champions, gelar yang belum mereka dapat usai mendominasi Liga Inggris selama 10 tahun terakhir.

Liverpool terkesan santai pada bursa transfer musim panas 2019. Jurgen Klopp menyatakan kalau Liverpool memiliki pendekatan lain pada bursa transfer musim panas 2019.

Hingga saat ini, Liverpool baru mendatangkan satu pemain, yaitu Sepp van den Berg yang ditebus dari PEC Zwoller. Bek berusia 17 tahun itu ditebus seharga 1,3 juta pound (Rp22,6 miliar)

Sejauh ini, Liverpool hanya dikaitkan dengan beberapa pemain, di antaranya adalah Nicolas Pepe, Nabil Fekir, dan Philippe Coutinho. Namun, belum ada dari pemain tersebut yang bergabung ke Liverpool. Bahkan, Nabil Fekir sudah bergabung dengan klub lain, yaitu Real Betis, hanya dengan harga 17 juta pound.

Menanggapi hal tersebut, Jurgen Klopp disebut memiliki alasannya sendiri kenapa Liverpool tak ngotot pada bursa transfer musim panas 2019. Ia mengatakan kalau Liverpool ingin melakukan investasi jangka panjang untuk pemain yang mereka datangkan.

"Strategi transfer kami harus memiliki nilai investasi jangka panjang. Selain itu, Liverpool juga masih memiliki banyak pemain muda yang menunggu kesempatan untuk tampil," ujar Klopp.

"Apa jadinya jika kami memiliki terlalu banyak pemain karena mendatangkan pemain baru. Hasil akademi kami tak akan memiliki kesempatan untuk berkembang. Saya ingin agar sistem di Liverpool berfungsi dengan baik. Saya tidak ingin menumpuk pemain," ungkap Klopp.

Jurgen Klopp mengindikasikan kalau skuat Liverpool masih sanggup bersaing dengan klub-klub Premier League lainnya pada musim mendatang.

Keyakinan pelatih asal Jerman rasanya wajar saja. Bermodal pemain-pemain yang ada saat ini, The Reds sukses jadi runner-up Premier League dengan rekor poin 97, hanya kalah sebiji poin dari City.

Sukses Liverpool jadi jawara Liga Champions menegaskan kalau The Reds musim ini bakal kembali menggila di pentas Premier League.

Mauricio Pochettino jadi sosok yang merubah perwajahan Tottenham Hotspur lima musim terakhir. Klub satu ini kini jadi pelanggan big four Premier League.

Hebatnya Spurs berprestasi dengan bujet belanja yang kecil. Musim lalu mereka bahkan tak belanja pemain baru sama sekali. Tottenham terakhir tercatat mendatangkan winger asal Brasil, Lucas Moura dari PSG.

Dengan bekal pemain yang ada wajar rasanya jika Spurs agak cenderung pilih-pilih mendatangkan pemain baru. Klub satu ini punya deretan pemain muda berkelas.

Tottenham kini sedang menikmati masa-masa panen pemain bagus didikan akademi mereka. Sukses Timnas Inggris menembus semifinal Piala Dunia 2018 lalu berkat kontribusi bintang-bintang Spurs.

Karena jarang melakukan perombakan skuat, kolektivitas permainan Tottenham Hotspur jadi amat solid.

Berbekal prestasi runner-up Liga Champions 2018-2019, Tottenham layak diperhitungkan sebagai tim unggulan jawara Premier League. Apalagi musim ini mereka berhasil memagari pemain-pemain penting macam Christian Eriksen, Dale Alli, Harry Kane, dari godaan klub elite Eropa.

Chelsea sedang mengalami masa periode pelik. The Blues tak bisa melakukan belanja pemain karena terkena hukuman FIFA dalam kasus transfer ilegal beberapa musim silam.

Namun, situasi itu sejatinya tak akan berpengaruh banyak. Chelsea tetap tim kuat yang bakal kompetitif di zona big four Premier League. Mereka punya banyak pemain bagus di tiap lini.

Kepergian Eden Hazard ke Real Madrid agaknya tak akan membuat performa lini serang Chelsea goyah. Mereka beruntung bisa mendatangkan Christian Pulisic, pada bursa transfer tengah musim lalu. Kemampuan pemain asal Amerika Serikat itu sama bagusnya.

Di sisi lain, Chelsea kedatangan pemain-pemain bagus yang mereka pinjamkan ke klub lain musim lalu. Michy Batshuayi, Mason Mount, Kurt Zouma, figur pemain muda bertalenta yang akan sangat berguna bagi nakhoda baru Chelsea, Frank Lampard.

Masalah utama Chelsea adalah faktor jam terbang minim dari Frank Lampard. Ia belum terbiasa menghadapi tekanan kompetisi ketat sekelas Premier League.