Sukses


5 Kemewahan yang Dimiliki Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla

Bola.com, Jakarta - PSSI sudah resmi mengontrak pelatih asal Spanyol, Luis Milla. Tugas pertama Milla adalah membentuk dan menangani Timnas Indonesia yang akan tampil di SEA Games 2017 Malaysia. Sebuah tugas yang tidak mudah karena ia hanya punya waktu relatif sempit sebelum SEA Games dihelat pada bulan Agustus.

Terakhir kali Indonesia meraih medali emas di ajang SEA Games adalah pada tahun 1991 saat ajang tersebut digelar di Filipina. Prestasi itu juga yang menjadi gelar juara terakhir Timnas Indonesia karena hingga kini kegagalan lebih sering dirasakan Tim Merah-Putih.

Guna mendukung kinerja Milla, sejumlah hal yang memudahkan Milla disiapkan oleh PSSI. Tujuannya tentu supaya Timnas Indonesia bisa sukses. Apa saja hal kemudahan, beberapa bahkan bisa dibilang kemewahan karena tak pernah dirasakan pelatih-pelatih Timnas Indonesia sebelumnya, yang kini dirasakan pada Milla sebagai pelatih Tim Garuda?

2 dari 6 halaman

Asisten Asal Spanyol

1. Didampingi asisten pelatih asal Spanyol

Luis Milla membawa serta kompatriotnya asal Spanyol untuk menangani Timnas Indonesia. Ada dua orang asisten pelatih yang membantu tugas Milla selama melatih di Indonesia. Mereka semua, termasuk Milla, tak pernah punya pengalaman melatih di Indonesia sebelumnya.

Asisten pelatih Milla adalah Eduardo Perez dan Miguel Gandia. Keduanya sudah datang dan ikut diperkenalkan bersama di kantor PSSI, Kamis (9/2/2017). Perez adalah pelatih kiper, sementara Gandia bertugas menangani fisik pemain.

Apa yang didapatkan Milla ini agak berbeda dengan fasilitas yang diperoleh pelatih Timnas Indonesia sebelumnya, Alfred Riedl. Pelatih asal Austria itu memang didampingi rekan senegaranya, Hans Schaller dan Wolfgang Pikal.

Hanya saja, Schaller dan Pikal bukan sosok yang asing dengan publik Indonesia. Schaller pernah melatih Persiba Balikpapan, sementara Pikal sudah lama menetap di Bali dan sangat fasih berbahasa Indonesia.

3 dari 6 halaman

Faktor Indra dan Danurwindo

2. Ditemani Indra Sjafri dan Danurwindo

Pada beberapa kesempatan, Luis Milla terlihat didampingi Indra Sjafri saat memantau pertandingan di Piala Presiden 2017. Indra sudah resmi ditunjuk kembali sebagai pelatih Timnas Indonesia U-19.

Pada 2013, pelatih asal Sumatera Barat tersebut membawa Timnas U-19 menjuarai Piala AFF 2013 dan kemudian tampil di Piala AFC U-19. Eks pelatih Bali United ini tentu banyak paham potensi dan kemampuan eks pemain asuhannya di Tim Garuda Jaya.

Kemungkinan besar para eks penggawa Timnas Indonesia U-19 seperti Evan Dimas bisa menjadi pemain yang dibutuhkan Milla di Timnas U-22 yang akan dibentuknya. Masukan informasi dari Indra sebagai mantan pelatih Evan dkktentu akan sangat berguna buat Milla.

Pada beberapa kesempatan saat memantau pemain, Milla juga didampingi oleh Direktur Teknik PSSI, Danurwindo. Hal ini tentu makin membantu tugas Milla untuk mendapatkan pemain yang dibutuhkan.

4 dari 6 halaman

Piala Presiden

3. Turnamen Piala Presiden

Luis Milla datang di saat yang tepat. Pelatih asal Spanyol itu bisa langsung bekerja memantau pemain saat ia tiba di Indonesia.

Milla tiba di Indonesia pada saat turnamen Piala Presiden 2017 sudah dimulai pada 4 Februari 2017.

Pelatih berusia 50 tahun itupun bisa langsung berkeliling memantau pemain di lima kota yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan babak penyisihan Piala Presiden 2017, yaitu Gianyar, Sleman, Bandung, Malang, dan Pamekasan.

5 dari 6 halaman

Dimudahkan Regulasi

4. Kemudahan memantau calon pemain timnas U-22

Luis Milla mendapat kemudahan yang tak pernah didapatkan oleh pelatih lain yang menangani Timnas Indonesia, terutama di level U-22. Turnamen Piala Presiden 2017 memakai regulasi yang mengharuskan setiap tim memainkan tiga pemain yang berusia U-22 sebagai starter.

Tak hanya itu, tiga pemain yang berusia U-22 tersebut juga harus dimainkan minimal selama 45 menit. Aturan ini jelas memudahkan kerja Milla untuk menjaring calon pemain Timnas U-22 yang diproyeksikan tampil di SEA Games 2017. Hal ini bisa dibilang cukup mewah buat Milla karena regulasi turnamen dibuat untuk mendukung kerjanya.

Pada masa lalu, pelatih Timnas Indonesia di ajang SEA Games kerap kali kesulitan mencari pemain. Jika tak ada aturan seperti yang diterapkan di Piala Presiden 2017, biasanya pemain yang masih berusia U-23 lebih sering berada di bangku cadangan. Akibatnya, kemampuan mereka sulit dilihat oleh pelatih timnas.

 

6 dari 6 halaman

Klub Siap Bubar Demi Timnas

5. Tak Ada Batasan Pemain yang Boleh Dipanggil

Alfred Riedl yang menjadi pelatih Timnas Indonesia sebelum Luis Milla sempat menghadapi batasan pemanggilan pemain yang boleh dipanggil ke Timnas Piala AFF 2016. Lantaran klub masih bermain di turnamen dalam negeri, Riedl hanya bisa memanggil maksimal dua pemain dari tiap klub.

Hal ini tak akan dihadapi oleh Milla. Ia diperbolehkan memanggil berapapun pemain yang dibutuhkan dari setiap klub peserta kompetisi. Ketum PSSI Edy Rahmayadi sudah menjamin hal ini.

"Tak masalah kalaupun klub harus bubar karena pemainnya dipanggil ke Timnas Indonesia," ucap Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.

 

 

 

 

 

Video Populer

Foto Populer