Zonk Banget Nih, Dibuang Malah Jadi Bintang : Sesal Arsenal, MU dan Man City

oleh Choki Sihotang diperbarui 03 Agu 2022, 09:05 WIB
Son Heung-min dan Harry Kane - Duet terbaik saat ini dipegang oleh pasangan dari Tottenham Hotspur. Kombinasi keduanya mampu menyamai rekor sebelumnya yang dipegang oleh duet Didier Drogba dan Frank Lampard dengan total 36 gol. (AFP/Glyn Kirk)

Bola.com, Jakarta - Sudah jadi rahasia umum, klub-klub di Liga Inggris memiliki akademi sepak bola. Manchester United (MU), Liverpool, Arsenal sampai West Ham United mencetak beberapa pemain muda berbakat. Nantinya, ada yang dipakai sendiri, atau si pemain memilih hengkang.

Selain regenerasi, beberapa klub juga membuat akademi dengan tujuan cuan. Yup, setidaknya, mereka berharap pada suatu saat nanti, pemain hasil didikan di sekolah sepak bola tersebut sanggup berprestasi sehingga harganya melonjak.

Advertisement
2 dari 8 halaman

Jebolan Akademi

Cerita jebolan akademi memang tak selalu berakhir manis. Banyak juga di antaranya yang tenggelam sebelum menikmati ketenaran. Satu yang menarik adalah kisah klub yang kemudian menyesal melepas pemain akademinya, yang kini justru bersinar di klub lain.

Kalian mau tahu, atau mau tahu banget nih?. Daripada penasaran, yuks simak 3 nama di bawah ini sebagai contoh nyata :

 

3 dari 8 halaman

Arsenal (Harry Kane)

Harry Kane menjadi salah satu wakil Tottenham Hotspur sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Inggris. Dua golnya ke gawang Arsenal membuat torehannya menjadi 15 gol pada musim ini. (AFP/Glyn Kirk)

Beruntunglah Kane pernah merasakan tempaan di skuad muda The Gunners. Bomber Timnas Inggris, yang kini bermain bersama Tottenham Hotspur itu, mondok di Akademi Arsenal dari 2001 hingga 2002.

Meski hanya setahun dan tak lanjut ke tim senior, Kane tetap berjiwa besar. Dari Arsenal, Kane melanjutkan pendidikannya ke Ridgeway Rovers, Watford, dan Spurs sampai kemudian jadi pemain penting bagi Lilywhites.

"Saya selalu mengingatnya. Mungkin hal itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Karena hal itu memberi saya dorongan yang sebelumnya tidak ada," Kata Kane, dilansir The Players' Tribune.

 

4 dari 8 halaman

Justru Berkembang

Kane berkembang menjadi pemain hebat. Dia memimpin Timnas Inggris di Piala Dunia 2018 hingga ke semifinal dan finis di posisi keempat. Kala itu, ia memenangkan Sepatus Emas.

Kane membawa Tiga Singa ke final Euro 2020, meski hanya sebagai runner up. Tambahan lainnya, Kane pencetak gol terbanyak sepanjang masa Derby London Utara dengan 13 gol.

 

5 dari 8 halaman

Manchester City (Jadon Sancho)

Manchester United kembali mencetak gol ketiga pada menit ke-60. Jadon Sancho berhasil memanfaatkan kerjasama antara Marcus Rashford dan Anthony Martial yang berujung umpan datar yang akhirnya mampu diselesaikannya dengan sepakan terukur dari tengah kotak penalti. (AFP/Martin Keep)

Menimba ilmu di Manchester City pada periode 2015-2017, dia malah merapat ke Manchester United (MU). Semua tahu, MU dan Man City adalah rivel sekota yang tak pernah akur atas nama gengsi dan prestasi.

Sebelum ke Old Trafford, City melego Sancho ke klub Jerman, Borussia Dortmund. Balas dendam, winger lincah 22 tahun itu memesona di Liga Jerman.

Sancho mengemas 50 gol dan 64 assist dalam empat musim bersama Die Borussen. Lebih kurang tiga tahun di sana, MU merekrutnya pada 2021.

 

6 dari 8 halaman

Jaminan Inti

Kuping petinggi dan fans Man City kian panas setelah pelatih MU saat itu, Ole Gunnar Solksjaer, menghaburkan puja-puji kepada Sancho. “Catatan gol dan assistnya adalah bukti kalau dia sangat berbakat. Old Trafford akan memberinya platform yang dia butuhkan untuk melepaskan bakatnya yang belum dimanfaatkan dan tampil di level tertinggi," sanjung Solksjaer.

Kini, di bawah pelatih baru MU, Erik ten Hag, Sancho sepertinya masih mendapat tempat di starting XI.

 

7 dari 8 halaman

Manchester United (Dwight McNeil)

Pemain Southampton Romain Perraud (kiri) berebut bola dengan pemain Burnley Dwight McNeil (kanan) pada pertandingan Liga Inggris di Turf Moor, Burnley, Inggris, 21 April 2022. Burnley menang 2-0. (Oli SCARFF/AFP)

Ia adalah produk akademi sepak bola Manchester United. Seandainya tak melepasnya, bisa saja pelatih MU, Erik ten Hag punya banyak opsi di posisi winger. Satu di antaranya adalah Dwight McNeil.

McNeil merupakan jebolan Akademi MU yang mengukir prestasi justru di klub pesaing. Pemain 22 tahun itu dilepas begitu saja ke Burnley pada 2014. Di Burnley, dipoles Sean Dyche sehingga menjelma menjadi pemain berteknik tinggi.

 

8 dari 8 halaman

Ingin Ditarik

Empat tahun di Burnley, McNeil kini masuk radar sejumlah klub. Dua di antaranya adalah West Ham dan Crystal Palace.

Terbetik kabar, MU belakangan menyesal dan berminat membawa pulang McNeil ke Old Trafford. Benar kata pepatah: menyesal kemudian tak ada artinya.

Berita Terkait