Bola.com, Kediri - Hubungan manajemen Persik Kediri dengan Persikmania sangat harmonis. Contoh konkret adalah penentuan harga tiket masuk (HTM) untuk laga kandang di Stadion Brawijaya, Kota Kediri.
Ketua Panpel Persik Kediri, Widodo Hunter, mengungkapkan ternyata ada komitmen dengan empat kelompok suporter besar yang setia mendukung langsung tim di stadion untuk menentukan HTM.
Baca Juga
3 Pemain Eredivisie yang Digadang-gadang Ikut Diboyong Arne Slot ke Liverpool: Enggak Kaleng-kaleng
Julukan Baru Shin Tae-yong Usai Bawa Timnas U-23 ke Semifinal Piala Asia U-23: AFC The Mastermind, Netizen Korea Guus Hiddink Indonesia
Momen Justin Hubner Hampir Nangis Usai Tendangan Penalti Diblok Kiper Korsel, Untung Wasit Minta Diulang
Advertisement
Manajemen Persik sudah sempat menyebutkan bahwa harga tiket yang dijual untuk setiap laga kandang Persik Kediri akan ditentukan dengan melihat tim tamu yang dihadapi. Penentuan tersebut terbukti konkret dengan turunnya harga tiket ketika Persik akan menjamu Persiraja Banda Aceh.
“Soal harga tiket memang ada kesepakatan manajemen dengan suporter. Harganya tergantung lawan yang dihadapi Persik. Jika laga akbar, harga tiket mahal. Sebaliknya, bila level pertandingan yang bobotnya biasa harganya murah atau diturunkan,” ungkap Widodo Hunter.
Saat pertandingan kandang pertama Persik Kediri, di mana saat itu Macan Putih menjamu Bhayangkara FC, penpel pertandingan membanderol harga tiket Rp50 ribu untuk tribune ekonomi dan Rp75 ribu untuk tribune VIP.
Video
Plus Potongan Harga
HTM ini akan diturunkan masing-masing dengan nominal Rp 10 ribu pada laga Persik kontra Persiraja, Sabtu (14/3/2020). Jadi penonton kelas ekonomi dikutip Rp40 ribu dan VIP Rp65 ribu.
Selain itu ada pula potongan harga atau diskon harga tiket khusus untuk empat kelompok suporter Persik Kediri. “Kami beri potongan harga sebesar Rp2 ribu per lembar tiket untuk kelompok suporter," ujar Widodo.
Advertisement
"Dari empat komunitas fans itu bisa terjual sekitar tujuh hingga delapan ribu lembar tiket. Soal uang diskon jadi hak masing-masing komunitas. Kami tak ikut campur dalam pengelolaannya," tutur ketua panpel Persik Kediri itu.
Advertisement