Sukses


4 Pemain Muda Bali United di BRI Liga 1, Siapa yang Paling Bersinar?

Bola.com, Denpasar - Regenerasi pemain dalam sebuah klub sepak bola, memang sangat penting tidak terkecuali untuk tim-tim BRI Liga 1. Namun yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah bisakah pemain muda tersebut bersinar bersama klubnya?

Atau justru tenggelam di bawah bayang-bayang pemain bintang lain dan pemain muda tersebut terkena 'penyakit' star syndrome. Banyak contoh yang mungkin tidak perlu disebutkan terkait pemain-pemain muda yang gagal bersinar bersama klub mereka masing-masing sejak era Liga 1.

Di BRI Liga 1 2021/2022, ada sederet pemain muda yang mencoba peruntungan dan ingin memikat hati pelatih mereka. Salah satunya adalah pemain muda di Bali United.

Tercatat ada setidaknya empat pemain muda yang mencoba ingin memikat hati Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra. Bisa mereka bersinar? Berikut analisis dari Bola.com.

 

2 dari 5 halaman

Kadek Agung Widnyana Putra

Jika melihat kualitas, Kadek Agung bisa menjadi pemain yang sangat dibutuhkan oleh Bali United. Di lini tengah, dia berperan cukup apik dan sempat mencuri perhatian di Piala Menpora 2021 saat menggantikan peran Fadil Sausu.

Penampilan moncernya berlanjut hingga dia masuk dalam skuad Timnas Indonesia di fase kualifikasi Piala Dunia 2022, Qatar. Lanjutan kualifikasi di Dubai beberapa waktu lalu, Kadek Agung tampil tidak mengecewakan dengan melesakkan satu gol.

Usai mencetak gol ke gawang Thailand saat itu, Teco langsung memuji anak asuhnya tersebut. “Saya nonton. Gol yang bagus dan cantik,” bebernya.

Namun gelandang asal Desa Luwus, Kabupaten Tabanan tersebut masih perlu bekerja keras untuk bisa memikat hati Teco.

Sebab usai mendapat pujian, Teco tidak serta merta menggaransi peluangnya untuk tampil regular sebagai starter. “Semua tergantung ketika pemain ada di sini dan ada dalam latihan. Dia sudah main bagus di Timnas. Mudah-mudahan ketika kembali, dia bisa main bagus di klub juga," tutur Teco.

 

 

3 dari 5 halaman

I Gede Agus Mahendra

Sebagai bek kiri, rasanya butuh perjuangan ekstra keras untuk pemain yang akrab disapa Mahe tersebut untuk bisa bermain. Di sektor bek kiri, sudah ada Ricky Fajrin dan Michael Yansen Orah. Ricky selalu tampil konsisten sejak menjadi bagian Bali United pada tahun 2015.

Kunci satu-satunya adalah dia harus bisa menggeser posisi Michael Orah. Apalagi dia punya kelebihan terkait kondisi fisik. Pelatih FIsik Bali United Yogi Nugraha sempat memuji kualitas fisik jebolan Bali United U-18 tersebut.

Yang sekarang diperlukan Mahe adalah mentalitas bermain. Dia baru dimainkan saat Tour de Java. Jelas atmosfer bertanding di BRI Liga 1 berbeda dengan rangkaian uji coba yang dilakukan Bali United sebelumnya.

“Dia (I Gede Agus Mahendra) punya hasil tes fisik yang paling baik di antara pemain lain. Tapi dalam pertandingan sepak bola, mentalitas juga dibutuhkan,” ucap mantan pelatih Fisik Persija Jakarta itu.

 

 

 

 

4 dari 5 halaman

Komang Tri Artha Wiguna

Pemain belakang yang akrab disapa Mang Tri ini punya kesempatan yang terbuka lebar untuk bermain dan menjadi salah satu pemain belakang yang bersinar di BRI Liga 1.

Dengan sedikit kurang konsistennya beberapa pemain belakang, pemain yang sempat ikut dalam pemusatan latihan Timnas U-19 di Kroasia ini punya prospek cerah di masa depan.

Tour de Java beberapa waktu lalu menjadi penampilan perdananya bersama Bali United. Namun dia sadar jika banyak kekurangan yang dirasakannya.

“Ini jadi pembelajaran berharga buat saya untuk lebih baik kedepannya. Dalam rangkaian uji coba kemarin, jadi sesuatu yang bagus untuk saya belajar sebelum Liga 1,” ucapnya.

5 dari 5 halaman

Kadek Dimas Satria

Di posisinya, sudah ada beberapa pemain yang berbahaya dan punya kualitas di atas rata-rata. Sebut saja Ilija Spasojevic dan Lerby Eliandry Pong Babu.

Belum lagi Melvin Platje yang bisa berposisi sebagai pemain nomor sembilan. Peluangnya untuk bermain di BRI Liga 1 masih terbuka jika dia tekun dan kerja keras dalam setiap latihan.

Teco sendiri kebetulan senang dengan pemain yang memiliki kerja keras di lapangan. Baik itu saat sesi latihan atau pertandingan. Jika Kadek Dimas mampu membuktikan bahwa dia bisa, mungkin saja kesempatan itu datang.

Terlebih kualitasnya sudah teruji saat Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2019 bersama Bali United U-18. Dia menjadi top skorer dengan 16 gol yang dilesakkannya. Selain itu postur tinggi menjadi modal berharga penyerang asal Legian tersebut.

Video Populer

Foto Populer