Sukses


4 Dampak Penundaan BRI Liga 1 demi Piala Asia U-23 2024: Efek Domino yang Timbulkan Masalah

Bola.com, Jakarta - Keputusan yang diambil PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menunda kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 demi kepentingan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 meninggalkan sejumlah dampak negatif.

Sebelumnya, kebijakan ini diambil sebagai jalan tengah antara kepentingan Timnas Indonesia U-23 yang membutuhkan amunisi terbaiknya di Piala Asia U-23 2024 serta mengakomodasi kegelisahan klub yang menolak melepas pemainnya karena BRI Liga 1 masih bergulir.

Keputusan ini memang membuat banyak klub peserta menjerit. Mereka ramai-ramai menyampaikan berbagai masalah yang timbul akibat penangguhan laga pekan ke-31 yang diumumkan secara mendadak.

Sebab, ada berbagai efek negatif yang harus ditanggung para peserta demi mengakomodasi kepentingan Timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

==

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Rancangan Finansial

Dampak pertama yang langsung dirasakan klub-klub peserta setelah PSSI dan PT LIB mengumumkan penundaan BRI Liga 1 berkaitan dengan aspek finansial. Hal inilah yang langsung terasa.

Pasalnya, kebijakan ini diumumkan secara mendadak oleh federasi dan operator liga. Padahal, mayoritas klub peserta sudah menyiapkan berbagai keperluan untuk menghadapi pertandingan pekan ke-31.

Klub yang menjadi tuan rumah telah mengurus persiapan yang dibutuhkan untuk menggelar laga. Sedangkan klub tamu telah membeli tiket perjalanan pulang pergi dan memesan hotel. Batalnya laga pekan ke-31 membuat rencana klub jadi buyar.

3 dari 6 halaman

Ganggu Performa Tim

Penundaan kompetisi juga jelas memberikan efek tersendiri terhadap performa masing-masing tim. Sebab, program latihan yang sudah dirancang secara periodik harus kembali mengalami perombakan.

Ritme pemain dalam menghadapi kompetisi juga tentu ikut terdampak. Sebab, Mereka harus menemukan lagi performa terbaiknya setelah kompetisi mengalami jeda selama lebih dari dua pekan akibat penundaan ini.

Situasi semacam ini tentu merugikan para peserta. Apalagi, menuju akhir musim, persaingannya semakin ketat. Beberapa klub berjuang untuk memperebutkan papan atas. Pun dengan para kontestan yang kini berjuang mati-matian menghindari zona degradasi.

4 dari 6 halaman

Hubungan Kontraktual

Dampak lainnya yang mengiringi keputusan ini berhubungan dengan kerja sama kontrak antara klub dengan pemainnya. Aspek inilah yang mendapatkan perhatian khusus dari Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI).

Dari pengamatan APPI, langkah yang diambil federasi jelas membahayakan pemain dari sisi kontrak. Sebab, mayoritas pemain yang berkompetisi di BRI Liga 1 kontraknya bakal berakhir pada April dan Mei 2024.

APPI menjelaskan, penundaan kompetisi ini memiliki efek domino yang berpotensi menimbulkan masalah. Tidak hanya pembengkakan anggaran finansial, tetapi juga hubungan kontraktual antara klub dengan pemain.

5 dari 6 halaman

Perubahan Jadwal Kompetisi

Penyusunan ulang jadwal kompetisi juga menjadi efek yang harus diperhatikan oleh PT LIB. Pasalnya, jadwal pertandingan pekan ke-31 hingga 34 yang sudah dirancang harus mengalami perubahan.

Perubahan jadwal pertandingan juga mesti mempertimbangkan banyak aspek, terutama jeda antarlaga yang bisa sangat mempengaruhi performa masing-masing kontestan hingga akhir musim.

Sebab, jika jadwalnya sangat padat, klub-klub bakal kelimpungan menghadapi persaingan hingga akhir musim. Apalagi, momen-momen ini sangat menentukan nasib setiap peserta di klasemen akhir.

6 dari 6 halaman

Yuk Lihat Peta Persaingan di Musim Ini

Video Populer

Foto Populer