Sukses


Kontrak Pemain Berdurasi 10 Hari, Aturan Terunik di NBA

Bola.com, Los Angeles - Kompetisi National Basketball League (NBA) memiliki satu aturan yang disebut-sebut sebagai kontrak terunik di dunia olahraga. Aturan ini disebut “kontrak 10 hari". 

Mengapa aturan ini dianggap unik? Jawabannya karena tim-tim di NBA berhak mengontrak pemain hanya dalam tempo 10 hari! Sang pemain kemungkinan hanya bermain dalam dua atau tiga laga (tergantung jadwal pertandingan saat dia dikontrak).

Seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (20/1/2016), setiap tim peserta kompetisi NBA boleh memanfaatkan aturan kontrak 10 hari ini mulai 5 Januari pada setiap musimnya. Pengecualian terjadi pada musim 2011/2012 saat aturan ini terpaksa baru aktif pada 6 Februari karena start kompetisi mundur dibanding biasanya.

Seorang pemain bisa dikontrak dalam tempo 10 hari atau diperpanjang hingga dua kali, berturut-turut atau tidak. Setelah itu, tim harus melepas pemain itu. Jika tak ingin kehilangan sang pemain, tim wajib mengontraknya secara permanen hingga akhir musim.

Namun, setiap tim tidak bisa seenaknya mengontrak banyak pemain dengan sistem ini. Jumlah pebasket yang diikat dengan kontrak 10 hari harus sama dengan jumlah pemain reguler yang sedang tak aktif, biasanya karena cedera.

Gaji para pemain kontrak 10 hari sesuai dengan hasil negosiasi dua belah pihak. Biasanya mereka menandatangani kontrak dengan nilai minimum.

Pada musim ini, sejumlah tim telah memanfaatkan kontrak 10 hari ini. Denver Nuggets menggaet Sean Kilpatrick dari NBA D-League (liga basket minor resmi di Amerika Serikat yang merupakan bagian dari NBA), Delaware 87ers. Orlando Magic mengontrak Keith Appling dari Erie BayHawks, juga tim D-League.

Sementara itu, Memphis Grizzlies menggaet guard Elliot Williams dari Santa Cruz Warriors (NBA D-League). Adapun Utah Jazz mengumumkan telah mengontrak J.J. O’Brien dari Idaho Stampede.

Gaji Timpang

Mengapa para pemain ini rela menjalani kontrak singkat di NBA? Seperti dilansir Denverstiffs, para pemain antusias hanya tampil 10 hari karena nominal kontrak yang mereka terima sangat besar dibanding gaji yang didapatkan di NBA D-League.

Gaji tertinggi pemain di D-League hanya sekitar 25.000 dollar AS atau setara Rp 345 juta semusim. Jika ditambah bonus, pendapatan mereka hanya mencapai sekitar 40.000 dollar AS (Rp 553 juta).

Nominal itu sangat timpang dibandingkan apa yang mereka terima dari berkiprah di NBA selama 10 hari. Salah satu contohnya, Kilpatrick bakal menerima 49.709 dollar AS (Rp 687 juta) untuk 10 hari memperkuat Denver Nuggets. Bahkan, satu kali kontrak 10 hari mampu mengalahkan pendapatannya selama semusim di NBA D-League.

Namun, ada alasan yang lebih penting mengapa pemain rela dikontrak 10 hari, yaitu terwujudnya impian tampil di kancah NBA. Mencicipi pentas NBA jelas menjadi pencapaian tertinggi bagi seorang pebasket. Apalagi jika mampu tampil mengesankan, kesempatan mendapat kontrak permanen hingga akhir musim menjadi terbuka.

Sayangnya, realita menunjukkan tak banyak pemain yang dikontrak 10 hari mampu mendapat kontrak permanen hingga akhir musim. Beberapa di antara sedikit orang yang berhasil itu adalah Kurt Rambis, Bruce Bowen, Raja Bell, dan Avery Johnson.

Dalam kurun waktu 2010-2014, hanya 8 persen pemain kontrak 10 hari yang berakhir memperoleh kontrak permanen hingga akhir musim. Jika dilihat lagi ke belakang, hanya 1 persen di antara mereka yang mampu mendapatkan kontrak lagi pada musim berikutnya. Sisanya harus puas mendapatkan kesempatan langka tampil 10 hari di NBA dan menyimpannya sebagai kenangan indah hingga akhir karier.

 

Video Populer

Foto Populer