Sukses


BRI Liga 1 bak Kuburan buat Pelatih, Hanya 6 Juru Taktik yang Sejauh Ini Bisa Bertahan

Bola.com, Yogyakarta - Liga Indonesia sejak dulu dikenal dengan karakter keras. Entah itu permainan di dalam lapangan, maupun sikap keras kepada para pelatih.

Hal itu kembali terjadi di BRI Liga 1 musim ini. Bayangkan saja hingga pekan ke-20, sudah ada 12 klub yang melakukan pergantian pelatih dengan berbagai alasan.

Padahal jumlah kontestan BRI Liga 1 musim ini hanya berjumlah 18 klub. Pergantian itu memiliki satu garis merah yang sama yakni dengan alasan untuk memberikan perubahan dalam hal ini soal prestasi.

Pemecatan ini pun tidak pandang asal kebangsaan dari si pelatih. Entah itu pelatih lokal maupun pelatih asing sama-sama sudah merasakan didepak dari posisinya di ajang BRI Liga 1 musim ini.

Mereka yang kehilangan pekerjaan antara lain Mario Gomez (Borneo FC), Joko Susilo (Persik), Milomir Seslija (PSM), Hendri Susilo (Persiraja), Ian Gillan dan Imran Nahumarury (PSIS), Dejan Antonic (PSS), Jacksen Tiago (Persipura).

Lalu ada Iwan Setiawan (Persela), Djajang Nurdjaman (Barito Putera), Igor Kriushenko (Persikabo 1973), Rahmad Darmawan (Madura United), dan yang terbaru adalah Angelo Alessio (Persija).

 

2 dari 4 halaman

Tak Melulu Langsung Berbuah Prestasi

Pergantian pelatih yang dilakukan klub BRI Liga 1 ini bertujuan untuk memperbaiki prestasi timnya. Namun, terkadang hal itu memang tidak bisa dicapai dengan instan.

Madura United misalnya, selepas memecat Rahmad Darmawan mereka mendatangkan pelatih asal Brasil, Fabio Lefundes. Sampai saat ini Madura masih ada di posisi ke-13 di klasemen sementara. Posisi yang tak jauh ketika Rahmad masih menukangi klub itu.

Hal serupa juga dialami Persiraja Banda Aceh. Setelah melepas Hendri Susilo mereka sempat menggunakan Akhyar Ilyas sebagai pelatih sementara sebelum menunjuk Sergio Alexandre.

Posisi Persiraja sampai sekarang juga masih belum berubah. Mereka masih ada di dasar klasemen sementara BRI Liga 1.Kondisi itu juga dialami beberapa klub lain seperti Persela Lamongan, dan Persikabo 1973.

 

3 dari 4 halaman

PSIS Unik

Dari berbagai macam kisah pemberhentian pelatih di atas, kisah PSIS Semarang bisa dikatakan yang paling unik. Di awal musim Mahesa Jenar ditukangi oleh Imran Nahumarury.

Namun, setelah lima pekan Imran memutuskan mundur dari kursi kepelatihannya di PSIS. Manajemen Mahesa Jenar pun menunjuk pelatih asing, Ian Andrew Gillan.

Umur Gillan di PSIS pun tak lama, setelah memimpin skuad PSIS di beberapa laga posisinya diturunkan sebagai direktur di akademi pemain muda klub tersebut.

PSIS Semarang kemudian menunjuk kembali Imran Nahumarury pada 18 November 2021 yang lalu. Namun, hanya sebulan menukangi PSIS, untuk kedua kalinya Imran memutuskan untuk mundur.

Kini, PSIS ditukangi Dragan Djukanovic. Sosok yang sempat jadi pelatih mereka di tahun 2020-2021 yang lalu.

4 dari 4 halaman

Persaingan BRI Liga 1 2021/2022

Video Populer

Foto Populer