Bola.com, Semarang - Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, angkat bicara soal fenomena perpindahan pemain andalan yang marak terjadi di antara klub BRI Liga 1 2023/2024.
Ada beberapa kontestan yang harus melepas pemain-pemain kuncinya pada bursa transfer paruh musim ini. Situasi ini jamak terjadi karena efek guncangan finansial yang dialami klub peserta.
Baca Juga
VIDEO: Persija Jakarta, PSIS Semarang dan Dua Klub Malaysia Akan Lakoni Duel Seru di JIS dalam Turnamen Internasional
Turnamen Internasional di Indonesia: Persija, PSIS, dan 2 Klub Malaysia Bertarung di JIS
Gara-Gara Jadi Tim Musafir, PSIS Gagal Tembus Championship Series BRI Liga 1: Manajemen Mahesa Jenar Bakal Siapkan Strategi Jitu
Advertisement
Dua transfer yang cukup mengejutkan ialah hengkangnya Gustavo Almeida dan Junior Brandao. Gustavo, misalnya, menjadi penyumbang gol terbanyak Arema FC sekaligus top scorer sementara BRI Liga 1 dengan 14 gol.
Namun, striker asal Brasil ini justru bergabung dengan Persija Jakarta. Sementara itu, Junior Brandao yang menjadi kolektor gol terbanyak Madura United justru direkrut Bhayangkara FC. Kini, dia juga sudah mengepak 14 gol di musim ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kesulitan Finansial
Yoyok menjelaskan, fenomena perpindahan pemain semacam ini memang tak bisa dilepaskan dari situasi keuangan klub. Mereka terpaksa melepas amunisi andalannya karena terjepit masalah finansial.
“Sebetulnya, situasi ini tak hanya terjadi di Indonesia. Di luar negeri pun sama. Banyak klub yang harus melepas pemain andalannya untuk menyesuaikan finansial,” kata Yoyok Sukawi.
Advertisement
Advertisement
Mahesa Jenar Masih Aman
Dia menjelaskan, meski mengalami masalah finansial yang sama, PSIS tetap bisa mengatasinya. Buktinya, Mahesa Jenar tak harus menjual pemain-pemain andalannya untuk mendapatkan dana segar.
“Alhamdulillah, situasi semacam ini tak terjadi di PSIS. Kami tidak sampai harus menjual pemain andalan. Karena pemain-pemain yang kami lepas itu sesuai dengan rekomendasi tim pelatih. Mereka harus dilepas karena kurang menit bermain,” ujarnya.
Advertisement
Pemain Andalan Bertahan
Beberapa pemain andalan Mahesa Jenar memang sempat digoda klub lainnya. Salah satu nama yang disebut ialah Paulo Gali Freitas. Yoyok merasa lega karena bisa mempertahankan pemain andalannya itu di tengah gencarnya godaan yang datang.
“Pemain andalan kami masih tetap stay semua. Misalnya, yang paling dicintai masyarakat, Gali Freitas, masih ada di sini. Tidak sampai kami lepas,” katanya.
Advertisement
“Kalau kami sampai benar-benar kehabisan uang, pasti akan kami lepas. Kenyataannya kan tidak. Kami masih mampu mempertahankan semua pemain andalan PSIS,” ia menambahkan.
Advertisement