Sukses


28 Kata-Kata Sindiran Halus Bahasa Jawa, Singkat dan Sederhana

Bola.com, Jakarta - Bahasa Jawa adalah sebuah bahasa yang kaya akan ekspresi dan makna. Dalam bahasa Jawa terdapat beragam cara untuk menyampaikan pesan, termasuk melalui kata-kata sindiran halus.

Kata-kata sindiran halus dalam bahasa Jawa memiliki keunikan tersendiri, menggabungkan seni bahasa dengan kedalaman makna yang mendalam.

Kata-kata sindiran halus dalam bahasa Jawa bukan sekadar bentuk hinaan atau ejekan, tetapi lebih kepada cara halus untuk mengkritik, mengingatkan, atau mengungkapkan perasaan tanpa melukai perasaan orang lain.

Berikut 28 kata-kata sindiran halus bahasa Jawa, yang singkat dan sederhana, serta pastinya mengena, disadur dari Kapanlagi, Rabu (11/10/2023).

2 dari 5 halaman

Kata-Kata Sindiran Halus Bahasa Jawa

1. "Ora usah mikir omongane wong liyo. Wong liyo wae nek ngomong yo ora tau dipikir."

(Tidak usah memikirkan perkataan orang lain. Orang lain saja kalau ngomong tidak pernah dipikir)

2. "Tresnomu koyo rumah makan padang, akeh cabange."

(Cintamu seperti rumah makan padang, banyak cabangnya)

3. "Uwong iku nek diapiki bales ngapiki. Nek wis diapiki malah nglarani iku berarti guduk uwong."

(Orang itu kalau dibaikin bales baikin. Kalau sudah dibaikin malah menyakiti, itu berarti bukan orang)

4. "Lek seneng podo lali kabeh! Tapi, lak susah podo ngehubungi."

(Kalau senang pada lupa semua, tapi kalau susah baru menghubungi)

5. "Kowe nek sayang ngomong, ojo ngode terus. Aku dudu brangkas sing butuh kode."

(Kamu kalau sayang itu bilang, jangan memberikan kode saja. Aku bukan brangkas yang butuh kode)

6. "Bedo neng lambe bedo neng ati."

(Lain di mulut lain di hati)

7. "Dunyo nambah tuek, arep ngenteni opo maneh, wes wayahe nglalekne mantan."

(Dunia makin tua, mau nunggu apa lagi, sudah saatnya melupakan mantan) 

3 dari 5 halaman

Kata-Kata Sindiran Halus Bahasa Jawa

8. "Witing tresno jalaran soko kulino, lunture tresno jalaran ono wong liyo."

( Cinta datang karena terbiasa, lunturnya cinta datang karena ada orang lain)

9. "Kadang niat apik ora mesti ditanggepi wonglia apik. Sante lain kalem bae."

(Kadang niat yang baik tidak selalu ditanggapi orang lain baik. Santai saja)

10. "Nek ngomong ojo nhuwur-dhuwur. Mengko lambemu iso kesampluk pesawat."

(Kalau ngomong jangan ketinggian. Nanti mulutmu bisa kesenggol pesawat)

11. "Wong Jowo kui jos! Bensin dadi bengsin, cokelat dadi soklat, mobil dadi montor, utang dadi lali."

(Orang jawa itu memang mantap! Bensin jadi bengsin, cokelat jadi soklat, mobil jadi montor, utang jadi lupa)

12. "Ojo sombong nek dadi duwuran, ning pasar duwuran regane sepuluh ewu entuk telu."

(Jangan sombong kalau jadi atasan. Di pasar, atasan diobral 10 ribu dapat tiga)

13. "Ngaku konco kok gur pengen nunut mulyo. Pas konco ciloko malah lungo."

(Mengaku teman kok cuma mau ikut hidup enak saja. Saat temannya susah, eh, malah pergi)

14. "Adewe ki mati-matian dinggo konco. Lah konco mati-matian dinggo mateni adewe."

(Kita itu mati-matian buat temen, lah temen mati-matian buat mematikan kita)

 

4 dari 5 halaman

Kata-Kata Sindiran Halus Bahasa Jawa

15. "Uripmu koyo wit gedhang. Duwe jantung, tapi ora nduwe ati."

(Hidupmu seperti pohon pisang. Punya jantung, tapi tidak punya hati.)

16. "Obat pahit ae marakke mari, mosok koe sing manis marakke loro."

(Obat yang pahit saja bisa bikin sembuh, masak kamu yang manis bikin sakit)

17. "Udane awet, koyo lambemu nek ngomel, gak leren-leren."

(Hujannya awet nggak reda-reda, seperti mulutmu kalau ngomel, tidak pernah berhenti)

18. "Kowe ngelih banget, po? Nganthi mangan omonganmu dewe."

(Kamu lapar banget? Sampai makan omonganmu sendiri?)

19. "Nek kowe ora nduwe sego, ojo mangan konco."

(Kalau kamu tidak punya nasi, jangan makan teman)

20. "Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih."

(Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih.)

21. "Aku kon ngerteni kowe terus. Lha rumangsamu aku CCTV opo?"

(Aku diminta untuk mengerti dirimu terus, memangnya apa aku ini CCTV?)

5 dari 5 halaman

Kata-Kata Sindiran Halus Bahasa Jawa

 

22. "Ono papat wong sing iso ngilang. Pertama malaikat, keloro jin, ketelu setan, kepapat wong utang ra gelem nyaur."

(Ada empat orang yang bisa menghilang. Pertama malaikat, kedua jin, ketiga setan, keempat yaitu orang berutang nggak mau bayar)

23. "Sak abot-abote masalahmu, nek ditimbang yo ra bakal payu."

(Seberat apa pun masalahmu, kalau ditimbang juga tidak akan laku)

24. "Guyon ki mbok ojo kelewatan. Nek kelewatan ngko mutere kadohan."

(Bercanda itu jangan kelewatan. Kalau kelewatan, nanti putar baliknya jauh)

25. "Telpon ora diangkat. SMS ora dibales. WhatsApp ora diwoco. Opo HP-mu ning njero dandhang?"

(Telepon tidak diangkat. SMS tidak dibalas. WhatsApp tidak dibaca. Apa HP-mu di dalam panci?)

26. "Nek ngomong ojo manis-manis, ngko sing krungu ndak dadi diabetes."

(Kalau ngomong jangan manis-manis, nanti yang dengar bisa kena diabetes)

27. "Dadi wong ojo kaku-kaku, ndak koyo kanebo garing."

(Jadi orang jangan terlalu kaku, nanti seperti kanebo kering)

28. "Atose watu akik isih kalah karo atose omonganmu."

(Kerasnya batu akik masih kalah dengan omonganmmu)

 

Disadur dari: Kapanlagi.com (Published: 24/6/2021)

Yuk, baca artikel bahasa Jawa lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer